Terminal Pada Alternator - Pada konstruksi alternator terdapat beberapa terminal. Terminal pada alternator merupakan bab dari alternator yang berfungsi untuk menghubungkan alternator dengan komponen rangkaian metode pengisian alternator lainnya. Setiap terminal pada alternator memiliki faedah dan peranan yang berbeda-beda.
Pada dasarnya, alternator memiliki beberapa terminal utama. Terminal pada alternator berisikan B, IG, N, F, E, dan L. Terminal pada alternator ini diubahsuaikan dengan keperluan dan fitur pada kendaraan. Semakin banyak fitur dan keperluan maka jumlah terminal sanggup berjumlah lebih banyak.
Pada kendaraan terdapat dua jenis metode pengisian. Jenis metode pengisian berisikan metode pengisian konvensional, dan metode pengisian IC regulator. Setiap jenis metode pengisian memiliki jumlah terminal pada alternator yang berbeda-beda. Pada IC regulator akan menyediakan stabilitas tegangan yang lebih baik pengisian konvensional.
Oleh alasannya merupakan itu perlu dipahami setiap fungsi dari terminal pada alternator. Untuk lebih jelasnya tentang macam terminal pada alternator baik alternator konvensional maupun alternator ic regulator akan dibahas pada postingan berikut ini.
Terminal Pada Alternator Konvensional
Alternator konvensional merupakan salah satu jenis alternator yang masih menggunakan regulator mekanis. Alternator konvensional menggunakan regulator konvensional yang terpasang diluar alternator. Regulator konvensional atau cut out alternator menggunakan kontak point yang sanggup distel sesuai dengan keperluan kendaraan.
Alternator konvensional digunakan pada kendaraan tipe lama. Oleh alasannya merupakan itu masih menggunakan kontak point atau mekanis. Voltase atau tegangan yang dihasilkan sedikit kurang stabil alasannya merupakan masih bersifat mekanis dan mempergunakan elektromagnet untuk mengganti kerja alternator. Alternator konvensional berisikan beberapa terminal. Terminal pada alternator konvensional terdiri dari:
1. Terminal L
Terminal L merupakan salah satu terminal pada alternator yang memiliki kiprah untuk menghubungkan lampu indicator charging dengan baterai. Selain itu terminal L juga terhubung dengan terminal N yang terhubung dengan stator yang hendak menciptakan arus listrik di saat rotor berputar. Oleh alasannya merupakan itu lampu indicator charging akan mati di saat alternator bekerja.
2. Terminal IG
Terminal IG merupakan salah satu terminal pada alternator yang memiliki kiprah untuk menghubungkan dengan kunci kontak. Terminal ini akan menghubungkan arus dari kunci kontak dengan terminal F pada rotor coil. Dengan kata lain untuk mengaktifkan voltage regulator. Ketika terminal F terdapat arus listrik maka rotor coil akan bermetamorfosis elektromagnet.
3. Terminal N
Terminal N merupakan salah satu terminal pada alternator yang terhubung dengan kumparan stator dan voltage relay untuk menggeser kontak point mudah-mudahan lampu indicator charging mati Terminal N terdapat arus bolak balik.
4. Terminal B
Terminal B merupakan salah satu terminal yang menghubungkan antara diode stator dengan baterai atau aki serta voltage regulator. Pada terminal ini arus atau tegangan yang dihasilkan telah direct current atau searah yang hendak digunakan untuk pengisian pada baterai dan menggugah banyak sekali beban embel-embel pada kendaraan.
Selain itu terminal B juga bermitra dengan voltage regulator dan akan mengaktifkan voltage regulator untuk mempertahankan voltase yang dihasilkan alternator melebih 14 volt (batas kondusif pengisian baterai).
5. Terminal F
Terminal F merupakan salah satu terminal pada alternator yang terhubung dengan rotor coil. Terminal F akan menghubungkan arus dari kunci kontak ke rotor coil untuk menciptakan elektromagnet pada rotor coil.
6. Terminal E
Terminal E merupakan salah satu terminal pada alternator yang terhubung dengan ground atau massa alternator. Terminal E berfungsi selaku grounding.
Terminal Pada Alternator IC Regulator
Alternator IC regulator merupakan salah satu jenis alternator yang mana pengaturan tegangan pengisian telah dikelola secara elektronik. Alternator IC regulator telah menggunakan intergrated circuit yang merupakan salah satu komponen elektronika. Kerja kontak point yang masih secara mekanis digantikan oleh IC untuk menertibkan tegangan yang dihasilkan oleh alternator.
Penggantian komponen mekanis ini pastinya akan menyediakan banyak sekali keistimewaan lainnya. Alternator tipe IC regulator banyak digunakan pada kendaraan dikala ini. Kelebihan alternator IC regulator diantaranya yakni tegangan stabil, lebih compact alasannya merupakan regulator menjadi satu dengan alternator, rangkaian lebih ringkas, dan banyak sekali keistimewaan lainnya.
Terminal pada alternator IC regulator memiliki jumlah yang lebih minim ketimbang alternator konvensional. Hal ini dikarenakan pengaturan yang telah dikelola menggunakan komponen elektronik sehingga menjadi lebih efisien dan ringkas. Berikut merupakan terminal pada alternator IC regulator.
1. Terminal B
Terminal B merupakan salah satu terminal pada alternator IC regulator yang memiliki faedah selaku output tegangan yang dihubungkan ke baterai atau accu. Terminal B akan menciptakan tegangan untuk pengisian baterai yang dijaga jangan hingga melampaui 14 Volt.
2. Terminal IG
Terminal IG merupakan salah satu terminal pada alternator IC regulator yang memiliki faedah selaku sumber IC regulator. Terminal IG menghubungkan antara baterai dengan IC regulator. Oleh alasannya merupakan itu dikala kunci kontak posisi On maka IC regulator juga akan bekerja.
3. Terminal L
Terminal L merupakan salah satu terminal pada alternator IC regulator yang memiliki faedah untuk menghubungkan lampu indicator charging dengan massa atau ground. Saat alternator belum berputar maka lampu indicator charging akan terhubung dengan massa sehingga menyala. Sementara itu dikala alternator melakukan pekerjaan maka lampu indicator charging tidak akan terhubung dengan massa sehingga lampu mati.
4. Terminal S
Terminal S merupakan salah satu terminal pada alternator IC regulator yang memiliki faedah selaku sensor untuk mengenali tegangan output alternator yang dialirkan ke batterai untuk pengisian. Apabila terminal S mendeteksi tegangan melampaui persyaratan maka tegangan output alternator tidak diteruskan ke baterai alasannya merupakan sanggup menghancurkan banyak sekali komponen alternator.
5. Terminal F
Terminal F merupakan salah satu terminal pada alternator IC regulator yang memiliki faedah selaku terminal untuk bypass regulator dikala melakukan pengetesan field coil. Terminal F cuma digunakan untuk investigasi kerja alternator IC regulator.
Kedua jenis alternator memiliki terminal terminal yang berbarengan terdapat beberapa yang memiliki kesamaan nama dan fungsi. Setiap terminal pada alternator tersebut memiliki faedah dan peranan yang berbeda-beda.
Diatas merupakan pembahasan tentang terminal pada alternator. Pembahasan berisikan terminal pada alternator konvensional maupun terminal pada alternator IC regulator.
Posting Komentar
Posting Komentar