Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Bagaiamana Cara Tata Cara Pengisian Bekerja?

Sistem pengisian mempunyai kiprah yang sungguh penting. Sebagai pensuplai arus listrik di banyak sekali komponen lainnya pada kendaraan dan bertugas mengisi kembali kapasitas baterai yang berkurang, pastinya tata cara pengisian dihentikan ada kerusakan sedikitpun. Satu kerusakan pada tata cara pengisian akan mempegaruhi kinerja dari tata cara lain yang ada pada kedaraan.

Alternator sanggup menciptakan listrik sebab rotor koil memperoleh arus listrik dari baterai. Arus ini kemudian diubah menjadi medan magnet biar stator coil sanggup menciptakan arus listrik yang kemudian disearahkan oleh dioda dan dialirkan lewat terminal B alternator dan untuk mensuplai beban-beban pada kendaraan. Untuk mengenali lebih lanjut bagaimana cara tata cara pengisian bekerja amati berikut:

Saat kunci kontak ON dan mesin mati


Apabila kunci kontak ON maka arus akan mengalir ke rotor koil sehingga rotor koil akan menjadi magnet. Selain mengalir ke rotor coil, arus dari baterai juga mengalir ke lampu CHG atau lampu indikator pengisian. Mesin belum menyala memiliki arti belum ada putaran pada rotor koil sehingga stator koil belum sanggup menciptakan arus listrik. Secara lebih lengkap fatwa arus selaku berikut:

Arus ke Field Coil

Terminal + Baterai - Fusible Link - Kunci Kontak - Fuse - Term Ig Regulator - PL1 - PL0 - Term F Regulator - Term F Alternator - Brush - Slip Ring - Brush - Term E Alternator - Massa

Akibatnya rotor coil akan menjelma magnet (field current).

Arus yang mengalir ke lampu CHG


Terminal + Baterai - Fusible Link - Kunci Kontak - Fuse -Lampu Chg - Term L Regulator - P0 - P1 - Term E Regulator - Massa


Akibatnya lampu akan menyala.

Kecepatan Rendah Ke Kecepatan Sedang

Saat mesin telah dihidupkan maka,rotor koil telah berputar sehingga tegangan akan dihasilkan oleh stator koil. Tegangan netral digunakan oleh voltage relay untuk mematikan lampu CHG. Pada di saat yang serupa voltage regulator melakukan pekerjaan dengan menertibkan arus medan magnet (field current) untuk menyesuaikan tegangan yang keluar pada terminal B. Secara lebih terperinci fatwa arusnya selaku berikut:

Tegangan Netral

Term N Regulator - Term N Alternator - Magnet Dari Voltage Relay - Term E Regulator - Massa

Voltage relay akan menjadi magnet sehingga akan menghubungkan P0 dengan P2 sehingga lampu CHG akan mati.

Tegangan Yang Keluar (Output)

Term B Alternator - Term B Regulator - P2 - P0 - Magnet Voltage Regulator - Term E Regulator - Massa

Akibatnya voltage regulator akan muncul kemagetan sehingga PL0 akan kesengsem dari PL 1 dan posisinya akan mengambang.

Arus Yang Ke Field Current

Term B Alternator - IG Switch - Fuse - Term IG Regulator - PL1 - PL0 - Resistor R - Term F Regulator - Term F Alternator - Rotor Coil - Term E Alternator - Massa

Pada posisi ini ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu yang pertama apabila kemagnetan di voltage regulator besar dan bisa memukau PL0 dari PL1 risikonya arus yang masuk rotor koil akan melalui resistor sehingga kemagnetan pada rotor coil juga akan turun. Yang kedua apabila kemagnetan pada voltage regulator kecil sehingga PL0 tidak kesengsem oleh PL1 risikonya arus yang mengalir ke rotor coil tidak melalui resistor (tetap lewat PL0 dan PL1) sehingga kemagnetan pada rotor coil tetap (normal).

Output Current

Term B Alternator - Baterai atau Beban - Massa

Kecepatan Sedang Ke Kecepatan Tinggi

Putaran mesin tentu akan makin meningkat sehingga kemagnetan pada voltage regulator juga akan makin kuat. Selain itu tegangan yang dihasilkan pada stator pastinya juga akan makin meningkat. Dengan gaya tarik yang besar lengan berkuasa akan menciptakan PL0 seringkali akan melekat pada PL2. Secara lebih lengkap fatwa arusnya menyerupai berikut:

Tegangan Netral

Term N Alternator - Term N Regulator - Magnet Voltage Relay - Term E Regulator - Massa

Output Voltage

Term B Alternator - Term B Regulator - P2 - P0 - Magnet N Regulator - Term E Regulator

Tidak Ada Arus Di Field Current

Term B Regulator - IG Switch - Fuse - Term IG Regulator - Resistor - Term F Regulator - Term F Alternator - Rotor Coil/ PL0 - P2 - Ground - Term E Alternator - Massa

Arus resistor R - Term F Regulator - Rotor Coil - Massa

Akibat dari fatwa ini maka arus yang masuk ke rotor coil adakala ada dan adakala tidak ada. Apabila PL0 melekat dengan PL2 maka arus mengalir ke massa sehingga tidak ada arus yang masuk ke rotor coil sehingga tidak ada kemagnetan.

Output Voltage

Term B Alternator - Baterai atau Beban - Massa

Kaprikornus cara kerja tata cara pengisian sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu cara kerja di saat kunci kontak On, Mesin kecepatan rendah,dan kecepatan tinggi. Untuk fatwa kerja sesuai dengan deskripsi yang telah ada diatas.

Related Posts

Posting Komentar