Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Cara Mudah Merawat Dan Menilik Baterai Atau Accu

Baterai ialah salah satu elemen penting yang ada dikendaraan. Baterai sendiri mempunyai kegunaan untuk mensuplai arus listrik ke banyak sekali metode yang membutuhkan. Tanpa adanya baterai tentu kendaraan tidak akan menyala. Ketika mesin menyala, kinerja baterai akan digantikan oleh alternator yang hendak menciptakan arus listrik untuk mensuplai beban dan mengisi kembali baterai.

Sebagai elemen yang penting pastinya dihentikan ada kerusakan pada baterai. Baterai ialah elemen elektrik yang memiliki masa pakai. Oleh sebab itu perlu perawatan terjadwal untuk mempertahankan kinerja dari baterai. Didalam baterai ada senyawa yang bereaksi sehingga lama-kelamaan akan habis juga. Oleh sebab itu perlu diisi ulang. Ada beberapa hal yang mesti diamati saat merawat baterai yakni selaku berikut:

1. Pemeriksaan baterai secara visual

  • Pemeriksaan kotak baterai secara visual dilihat dari keadaan kotak baterai. Kotak baterai berfungsi selaku wadah dari sel, dan elemen lain yang ada di baterai. Sebagai kepingan terluar dari baterai pastinya kotak baterai mesti terhindar dari kerusakan. Kotak baterai yang bagus harusnya lurus dan rata, tidak bergelembong, dan tidak terjadi kebocoran. Apabila terjadi keganjilan maka haus ditangani penggantian.
  • Pemeriksaan terminal baterai secara visual apakah ada kerusakan atau kotoran di terminal baterai. Semakin sering atau usang baterai digunakan pastinya terminal akan mengalami kerusakan atau kotoran yang menumpuk akhir reaksi kimia pada baterai. Oleh sebab itu terminal baterai juga perlu ditangani pemeriksaan. Selain akhir reaksi kimia, debu yang melekat juga sanggup menciptakan terminal menjadi kotor. Kotoran pada terminal baterai sanggup menghalangi anutan arus yang mengalir sehingga akan mengusik perfoma baterai. Jika terminal terdapat bintik-bintik putih hasil oksidasi maka sanggup dibersihkan menggunakan air panas, lalu dilap hingga bersih. Selain kotoran, cek juga terminal dari adanya kerusakan seumpama patah, retak, ataupun terminal yang kurang kencang. 
  • Pemeriksaan jumlah elektrolit pada baterai secara visual. Pemeriksaan jumlah elektrolit untuk baterai lembap sanggup dilihat dari luar dengan mengamati bodi baterai. Pada bodi baterai terdapat batas upper yang ialah batas optimal ketinggian baterai, dan batas lower yang ialah batas minimal elektrolit. Kaprikornus secara lazim ketinggian elektrolit baterai mesti berada diantara batas upper dan lower level. Apabila ketinggian elektrolit baterai dibawah lower level maka perlu ditangani penambahan elektrolit, sedangkan apabila elektrolit berada diatas upper level maka perlu ditangani penghematan elektrolit.
  • Pemeriksaan tutup baterai dan akses ventilasi secara visual sanggup ditangani dengan menyaksikan keadaan dari tutup baterai dan akses ventilasi apakah ada penyumbatan tidak. Tutup pada baterai berfungsi untuk mempertahankan elektrolit baterai biar tidak tumpah saat kendaraan berjalan. Selain itu, pada tutup baterai terdapat lubang kecil atau yang sering disebut dengan lubang ventilasi yang berfungsi untuk mengalirkan gas hasil oksidasi pada baterai. Gas hidrogen hasil oksidasi mesti dikeluarkan untuk menghalangi baterai melembung. Oleh sebab itu ventilasi juga mesti ditentukan bahwa tidak ada penyumbat.

2. Pemeriksaan baterai dengan alat ukur

  • Pemeriksaan tegangan baterai dengan menggunakan multimeter atau multitester. Tegangan baterai sanggup diukur menggunakan multimeter atau multitester. Pemeriksaan baterai dengan multimeter sanggup ditangani dengan cara selaku berikut: 1) Memasang probe aktual (merah) multimeter ke terminal aktual baterai, dan probe negatif  (hitam) ke terminal negatif baterai. 3) Kemudian memutuskan selector pada posisi DCV 50 sebab rata-rata tegangan baterai cuma terdiri dai 12-24 Volt. 3) Membaca hasil pengukuran pada baterai. 4) Apabila tegangan masih diantara 11-13 Volt brarti baterai masih dalam keadaan baik, tetapi apabila di bawah 11 volt maka perlu investigasi lebih lanjut.
  • Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai dengan hidrometer. Pengukuran berat jenis baterai yakni dengan menekan rubber bulb sehingga elektrolit akan terhisap masuk ke hidrometer, lalu bacalah indikator dengan permukaan segaris dengan mata. Pelampung jangan hingga menjamah tabung. Berat jenis elektrolit sanggup berubah sebesar 0.0007 setiap pergantian temperatur 1 derajat celcius. Spesifikasi kriteria elektrolit baterai secara wajar yakni pada temperatur 20 derajat celcius. Berat jenis kriteria pada 20 derajat celcius saat baterai terisi sarat yakni 1.250-1.270 (baterai dengan berat jenis nominal 1.260) dan 1.270-1.290 (baterai dengan berat jenis nomial 1.270). Perbedaan antar cell dihentikan melebih 0.025 atau kurang.

  • Tes beban baterai yakni dengan cara mengeluarkan arus baterai empat kali dari kapasitas baterai (semisal 112A apabila kapasitas baterai pada 5 jam yakni 28 Ah, dan ukur tegangan terminal setelah lima detik. Tegangan hasil pengukuran mesti 9.6 V atau lebih apabila kurang maka perlu penggantian. 
Secara lebih lanjut, investigasi berat jenis elektrolit baterai sanggup dilihat selaku berikut:


Apabila berat jenis melampaui kriteria maka diinginkan penambahan air suling biar berat jenis turun, sementara apabila dibawah kriteria yakni 1.290-1.220 maka diinginkan pengisian baterai. Sementara perbedaan antar sel dihentikan lebih dari 0.040, apabila melampaui maka perlu penambahan air suling dan pengisian baterai biar berat jenis sesuai standar.

Langkah-langkah diatas perlu ditangani untuk merawat atau menyelediki baterai atau merawat atau menyelediki accu atau merawat atau menyelediki aki. Pemeriksaan baterai diinginkan biar baterai kembali ke perfoma permulaan dan menghalangi terjadinya kerusakan pada baterai sehingga pemakaian sanggup lebih lama.



Related Posts

Posting Komentar