Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Mengenal Banyak Sekali Jenis Transmisi Otomatis (Automatic Transmission)

Jenis Transmisi Otomatis - Transmisi otomatis atau automatic transmision merupakan salah satu teknologi pada transmisi. Terdapat beberapa jenis transmisi otomatis dipakai untuk membuat lebih gampang pengguna kendaraan mudah-mudahan tidak perlu mengoperasikan persneling untuk merubah kecepatan kendaraan. Transmisi otomatis ini ada dikarenakan pada zaman dahulu, transmisi manual mempunyai proses perpindahan yang sungguh sulit.

Transmisi otomatis lahir pertama kali tahun 1940. Transmisi yang dapat menyesuaikan perbandingan gigi percepatan secara otomatis ini sungguh terkenal sehinga banyak digunakan. Tidak cuma transmisi manual yang mengalami perkembangan, transmisi otomatis juga mempunyai kemajuan yang cukup pesat. 

Perkembangan transmisi otomatis ini banyak menimbulkan banyak sekali jenis transmisi otomatis. Hal ini pastinya berkhasiat mudah-mudahan transmisi otomatis lebih efisien serta menyesuaikan dengan teknologi yang ada. Pada biasanya terdapat berbagai jenis transmisi otomatis menyerupai transmisi otomatis tradisional atau hydraulic automatic transmision, transmisi semi automatic, dual clutch transmision, serta continous variable transmision.

Berbagai tipe transmisi otomatis tersebut mempunyai banyak sekali keistimewaan dan kehabisan sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan jenis transmisi otomatis yang banyak dipakai pada banyak sekali kendaraan.

Jenis-Jenis Transmisi Otomatis

Terdapat berbagai jenis transmisi otomatis yang banyak dipakai pada kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan tentang jenis transmisi otomatis.
 Transmisi otomatis atau automatic transmision merupakan salah satu teknologi pada transmi Mengenal Berbagai Jenis Transmisi Otomatis (Automatic Transmission)

1. Transmisi Otomatis Tradisional (Hydraulic Automatic Transmission)

Transmisi otomatis tradisional atau hydraulic automatic transmission atau juga dipahami selaku transmisi self-shifting, transmisi n-speed atau torque converter otomatis, merupakan tipe persyaratan dari transmisi otomatis yang sanggup didapatkan di sebagian besar kendaraan beroda empat di saat ini. Tidak menyerupai transmisi manual, hydraulic automatic transmission tidak memakai tuas kopling. Sebagai gantinya yakni memakai kopling cairan hidrolik atau torque converter. Torque converter terhubung ke unit control elektronik mesin dan memungkinkan kendali kendaraan lebih sempurna sesuai dengan keperluan mesin.
 
Hydraulic Automatic Transmission merupakan jenis transmisi merubah rasio roda gigi di saat kendaraan bergerak secara otomatis. Hal inilah yang sanggup berbincang keleluasaan pengemudi dari perpindahan gigi secara manual. Keunggulan lain tergolong kendali mesin yang halus dan presisi. 

Mobil otomatis melakukan pekerjaan secara lembut, akan tetapi pemindahan persneling tidak senantiasa cepat, atau yang dipahami dengan nama 'slushbox'. Namun kesan tersebut sudah berubah, berkat beberapa versi transmisi brilian menyerupai ZF 8-speed, yang mau banyak dipakai pada kendaraan beroda empat mulai dari Jaguar sampai BMW.

2. Transmisi Otomatis-Manual atau Semi-automatic Transmission

Transmisi otomatis-manual atau yang dipahami selaku semi-automatic transmission (SAT) atau paddle-shift gearbox, transmisi semi-otomatis merupakan jenis transmisi otomatis yang melibatkan pengemudi untuk menciptakan pergeseran gigi mudah-mudahan menyerupai dengan transmisi manual. Namun, SAT tak mempunyai kopling tidak menyerupai transmisi manual. Selain itu, SAT memakai banyak sekali perlengkapan elektronik menyerupai sensor, aktuator, dan prosesor untuk mensimulasikan pergeseran gigi secara manual dan menciptakan pergeseran gigi yang sempurna dan halus.

Transmisi otomatis tipe ini memakai pemasangan kopling dan gigi menyerupai biasa akan tetapi mempunyai kinerja secara otomatis dengan memakai sensor, aktuator, prosesor, dan pneumatik. Mobil-mobil yang memakai transmisi jenis ini berbincang kinerja yang lebih baik di jalan TOL atau jalan bebas hambatan. Namun tidak disarankan untuk berkendara di kota alasannya merupakan mesinnya akan terasa tersentak-sentak selain akselerasi yang kasar.

3. Continous Variable Transmission (CVT)

Continous variable transmission atau CVT secara teknis merupakan tipe lain dari transmisi otomatis. Namun CVT tidak memakai roda gigi mekanis menyerupai transmisi otomatis dan selaku gantinya, memakai sabuk atau katrol untuk memungkinkan pemindahan gigi yang mulus menurut rasio dan tergantung pada kecepatan mesin. Desain yang ringkas dan akselerasi tanpa adanya jeda merupakan beberapa laba dari CVT. Sementara itu, ongkos perbaikan yang cukup mahal merupakan beberapa kelemahannya.

Continous variable transmission memungkinkan pemindahan gigi tanpa batas dengan banyak sekali rentang rasio dan memfasilitasi mesin untuk berputar pada RPM maksimum (kecepatan). Ada dua jenis CVT yang banyak dipakai pada kendaraan. Kedua jenis CVT tersebut yakni CVT hidrostatik yang memakai motor hidrostatik dan variable displacement pump untuk mentransfer daya ke engine. 

Transmisi CVT memungkinkan engine beroperasi pada efisiensi maksimum dengan akselerasi yang mulus. Hal ini akan menciptakan mesin irit materi bakar, serta perbaikan dan perawatan yang tidak mahal. Namun, mesin menciptakan banyak kegaduhan di saat menjalankan akselerasi dan beban yang meningkat. Banyak versi yang memakai transmisi tipe CVT, selaku pola merupakan Chevrolet Spark, Ford C-Max, Nissan Sentra, dan banyak lagi.

4. Transmisi Dual-Kopling atau Dual Clutch Transmission (DCT)

Jenis lain dari transmisi otomatis merupakan tata cara transmisi kopling ganda atau dual clutch transmission (DCT). Transmisi kopling kembar atau transmisi kopling ganda tidak memakai torque converter. dan tetapi menggunakakn dua kopling terpisah untuk gear ganjil dan genap, sehingga memungkinkan perpindahan mulus ke gigi yang lebih tinggi dan lebih rendah. DCT juga tak mempunyai pedal kopling dan selaku gantinya, komputer mengoperasikan kedua kopling. Oleh alasannya merupakan itu, DTC menampilkan kepraktisan automatic transmission dengan kinerja manual transmission.

DTC merupakan bentuk hibrid dari transmisi otomatis dan manual. Tidak ada torque converter di DCT, namunmenggunakan dua poros terpisah untuk merubah gigi, satu untuk bernomor ganjil dan yang lain untuk gigi bernomor genap. Kedua poros mempunyai kopling sendiri.

Dengan memakai DTC sanggup beralih ke gigi yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam sepersekian detik dan transformasi dari otomatis ke manual juga mulus. Namun, gearbox DCT terdapat beberapa kehabisan menyerupai kopling yang bising, bunyi goresan, dan pergeseran yang kasar.

5. Direct Shift Gearbox (DSG)

DSG nyaris menyerupai dengan DCT tetapi tanpa banyak sekali kehabisan yang terdapat pada DCT. Direct shift gearbox memakai dua kopling menyerupai torque converter. Mekanisme DSG melakukan pekerjaan dengan melepaskan satu kopling dan memakai kopling kedua yang lain untuk merubah persneling. Transmisi ini menampilkan pemindahan gigi yang lebih singkat dan tarikan yang lebih mulus ketimbang versi transmisi tradisional.

Unit DSG terbaru berbincang efisiensi materi bakar yang lebih baik ketimbang transmisi manual. DCT merupakan transmisi kering yang tidak membutuhkan penggantian minyak pelumas. Hal ini menciptakan cengkeraman yang kering dan keausan. Hasilnya merupakan pemindahan yang mendadak, respons lambat kepada pemindahan gigi, dan transmisi terasa tersendat-sendat. Hal ini berlawanan dengan DGS yang merupakan transmisi berair yang menciptakan kopling tetap dilumasi. Hasilnya merupakan layanan kerja yang tahan usang dengan kinerja penggantian gigi yang lebih lembut. Namun diperlukan penggantian minyak pelumas.

6. Transmisi Tiptronic

Transmisi tiptronic merupakan salah satu jenis transmisi otomatis yang sanggup melakukan pekerjaan menyerupai transmisi manual. Namun dalam kinerjanya memakai torque converter selaku pengganti pedal kopling yang memang mempunyai pilihan untuk pemindahan gigi secara otomatis, dan pengemudi tak mempunyai kendali sarat atas roda gigi.

Transmisi Tiptronic berbincang driver pilihan untuk mengemudi baik dalam mode otomatis atau mode manual. Transmisi tiptronic diperkenalkan oleh Porsche pada tahun 90-an dan diadopsi oleh pabrikan lain setelahnya. Transmisi otomatis jenis ini tak mempunyai kopling tetapi, di saat dipakai dalam mode manual, memungkinkan penyeleksian upshift dan downshift memakai garpu yang berada di belakang kemudi atau dengan memakai tuas persneling. Namun di saat dipakai dalam mode otomatis, komputer yang menjalankan kendali perpindahan gigi.

Transmisi tiptronic mempunyai pilihan untuk merubah mode otomatis dan sanggup beralih ke mode manual di saat diperlukan menyerupai naik bukit atau menuruni jalan curam. Mobil-mobil yang memakai transmisi tiptronic mempunyai fitur keamanan bawaan sehingga setiap kesalahan driver tidak menyebabkan kerusakan pada transmisi. Sejumlah pabrikan memakai transmisi otomatis jenis ini merupakan menyerupai Porsche 911 (pada 1990) dan kemudian diadopsi oleh BMW dan Chrysler.


Diatas merupakan pembahasan tentang jenis transmisi otomatis yang banyak dipakai pada kendaraan. Berbagai jenis transmisi otomatis tersebut mempunyai keistimewaan dan kehabisan masin-masing diadaptasi dengan keperluan kendaraan. 

Related Posts

Posting Komentar