Sistem Pengapian Transistor - Sistem pengapian transistor yakni suatu rangkaian metode pengapian yang mempergunakan transistor untuk menegaskan arus listrik pada ignition coil. Transistor ini yang mengambil alih kerja dari kontak platina.
Dengan penggunaan transistor atau tidak memakai kontak pemutus maka metode pengapian transistor ini menciptakan efisiensi tenaga listrik tersadar sehingga arus listrik yang dikehendaki untuk pembakaran lebih maksimal. Hal ini pasti diakibatkan oleh tidak adanya percikan bunga api yang biasanya terjadi pada kontak pemutus yang memunculkan sebagian energi hilang.
Dengan penggunaan transistor atau tidak memakai kontak pemutus maka metode pengapian transistor ini menciptakan efisiensi tenaga listrik tersadar sehingga arus listrik yang dikehendaki untuk pembakaran lebih maksimal. Hal ini pasti diakibatkan oleh tidak adanya percikan bunga api yang biasanya terjadi pada kontak pemutus yang memunculkan sebagian energi hilang.
Sistem pengapian transistor pastinya memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan metode pengapian konvensional. Namun juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kelebihan metode pengapian transistor yakni telah tidak memakai kontak pemutus sehingga efisiensi energi serta tidak memerlukan penyetelan. Namun dengan mengenyampingkan hal tersebut, metode pengapian transistor juga memiliki beberapa kehabisan yakni memerlukan kesanggupan khusus untuk proses perbaikan.
Oleh alasannya itu metode pengapian transistor banyak digunakan utamanya kendaraan beroda empat yang memakai metode EFI keluaran 90n. Untuk lebih jelasnya perihal sistem pengapian transistor mulai dari pengertian, komponen, dan cara kerja.
Oleh alasannya itu metode pengapian transistor banyak digunakan utamanya kendaraan beroda empat yang memakai metode EFI keluaran 90n. Untuk lebih jelasnya perihal sistem pengapian transistor mulai dari pengertian, komponen, dan cara kerja.
Pengertian Sistem Pengapian Transistor
Sistem pengapian transistor yakni metode pengapian yang mempergunakan transistor selaku komponen utama yang berfungsi selaku pengganti kontak platina guna memutus dan menghubungkan arus listrik yang mengalir pada kumparan primer koil biar tercipta induksi elektromagnet.
Transistor akan mendapat triger dari pulse igniter sehingga akan menghubungkan atau menegaskan arus yang mengalir pada kumparan primer koil. Saat mendapat triger maka transistor akan mengalirkan arus listrik dari collector ke emitter transistor. Pada di saat tidak mendapat triger maka arus primer koil akan berhenti dikarenakan collector dan emitter tidak terhubung.
Transistor akan mendapat triger dari pulse igniter sehingga akan menghubungkan atau menegaskan arus yang mengalir pada kumparan primer koil. Saat mendapat triger maka transistor akan mengalirkan arus listrik dari collector ke emitter transistor. Pada di saat tidak mendapat triger maka arus primer koil akan berhenti dikarenakan collector dan emitter tidak terhubung.
Jenis Sistem Pengapian Transistor
Sistem pengapian transistor terdapat dau jenis yakni metode pengapian semi transistor dan metode pengapian full transistor. Berikut klarifikasi kedua jenis metode pengapian transistor ini:
1. Sistem Pengapian Semi Transistor
Sistem pengapian semi transistor ialah salah satu jenis metode pengapian transistor yang masih memakai kontak pemutus. Namun penggunaan kontak platina ini cuma digunakan untuk memutus triger arus yang mengair ke basis transistor sehingga transistor bisa melakukan pekerjaan untuk menghubungkan dan menegaskan arus yang mengalir ke ignition koil biar terjadi induksi elektromagnet.2. Sistem Pengapian Full Transistor
Sistem pengapian full transistor ialah salah satu jenis metode pengapian transistor yang telah tidak memakai kontak platina. Sebagai gantinya maka disertakan pulse igniter yang mau mendeteksi di saat pengapian. Ketika terjadi di saat pengapian maka igniter akan menciptakan pulsa yang digunakan untuk mentriger basis transistor.Komponen Sistem Pengapian Transistor
Dalam metode pengapian transistor terdapat beberapa komponen yang memiliki aneka macam komponen. Berikut ialah komponen metode pengapian transistor.
Hal ini yang memunculkan tegangan pada kumparan sekunder koil bisa meraih 20000 volt atau lebih. Kumparan sekunder koil disusun ditengah kumparan primer sehingga mendapat induksi sepenuhnya di saat kumparan primer dialiri listrik dan terdapat medan magnet. Ketika arus listrik pada primer koil diputus maka saat itu juga itu terjadi proses induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil.
Transistor sendiri sanggup berfungsi selaku konduktor serta isolator. Pada biasanya transistor di bedakan menjadi dua yakni transistor PNP dan transistor NPN. Yang membedakan yakni triger dari kedua jenis transistor tersebut, PNP memerlukan triger arus negatif atau dari massa, sedangkan NPN memerlukan triger arus positif.
1. Baterai
Baterai ialah komponen pada metode pengapian transistor yang berfungsi untuk mensuplai arus listrik ke aneka macam belahan dari metode pengapian transistor yang membutuhkan. Tentunya transistor unit memerlukan arus listrik ini untuk mentriger koil biar terjadi induksi elektromagnet.2. Kunci Kontak
Kunci Kontak ialah komponen pada metode pengapian transistor yang berfungsi untuk menghubungkan dan menegaskan arus listrik dari baterai ke komponen metode pengapian transistor yang membutuhkan. Saat kunci kontak ON maka arus dari baterai mengalir ke unit metode pengapian transistor sehingga mesin posisi stanby untuk dihidupkan. Sementara di saat kunci kontak OFF, unit transistor tidak mendapat suplai arus listrik sehingga mesin tidak akan menyala.3. Ignition Coil
Ignition Coil ialah belahan pada metode pengapian transistor yang berfungsi untuk mengoptimalkan tegangan baterai yang semula 12 volt menjadi 20000 volt atau lebih lewat proses induksi elektromagnet. Pada ignition coil terdapat dua buah kumparan yakni kumparan sekunder dan kumparan primer. Pada kumparan sekunder koil, lilitan dibentuk lebih besar dibandingkan dengan kumparan primer koil.Hal ini yang memunculkan tegangan pada kumparan sekunder koil bisa meraih 20000 volt atau lebih. Kumparan sekunder koil disusun ditengah kumparan primer sehingga mendapat induksi sepenuhnya di saat kumparan primer dialiri listrik dan terdapat medan magnet. Ketika arus listrik pada primer koil diputus maka saat itu juga itu terjadi proses induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil.
4. Transistor Unit
Transistor Unit ialah belahan dari metode pengapian transistor yang berfungsi untuk saklar yang mengambil alih tugas dari kontak platina yakni menegaskan dan menghubungkan arus listrik yang menuju ke primer koil. Transistor unit berisikan tiga kaki yakni emiter, basis, dan colector.Transistor sendiri sanggup berfungsi selaku konduktor serta isolator. Pada biasanya transistor di bedakan menjadi dua yakni transistor PNP dan transistor NPN. Yang membedakan yakni triger dari kedua jenis transistor tersebut, PNP memerlukan triger arus negatif atau dari massa, sedangkan NPN memerlukan triger arus positif.
5. Pulse Igniter
Pulse Igniter ialah belahan dari metode pengapian transistor yang berfungsi untuk menampilkan sinyal timing pengapian. Pulse igniter berisikan dua komponen penting yakni rotor magnet dan pick up coil. Pada rotor magnet terdapat tonjolan yang mau menciptakan pergantian yang signifikan dari gelombang atau sinyal yang dihasilkan oleh pick up coil, alasannya perpotongan medan magnet yang lebih besar. Sinyal ini yang kemudian diantarkan untuk menjadi triger pada basis transistor unit, sehingga transistor bisa meneruskan dan menegaskan arus listrik ke kumparan primer koil.6. Distributor
Distributor ialah belahan dari metode pengapian transistor yang berfungsi untuk membagi tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder koil. Pembagian ini diubahsuaikan dengan timing pengapian pada setiap silinder. Secara umum, komponen pada biro sama seumpama pada metode pengapian konvensional.7. Busi
Busi ialah belahan dari metode pengapian transistor yang berfungsi untuk menciptakan loncatan arus listrik tegangan tinggi yang digunakan untuk proses pembakaran.Cara Kerja Sistem Pengapian Transistor
1. Sistem Pengapian Semi Transistor
Sudah diterangkan pada sebelumnya bahwa metode pengapian semi transistor masih memakai kontak pemutus.Namun fungsi kontak pemutus disini cuma untuk menghubungkan sinyal triger ke basis transistor yang berasal dari pickup coil. Cara kerja metode pengapian semi transistor selaku berikut:
a. Saat Kunci Kontak On
Saat kunci kontak ON maka arus akan mengalir menuju ignition coil dan keluar menuju transistor unit. Didalam transistor unit terdapat tiga kaki. Collector terhubung dengan primer koil, emitter terhubung dengan massa, serta basis terhubung dengan unit kontak pemutus. Ketika mesin belum berputar maka kontak platina dalam kondisi menutup sehingga basis transistor mendapat triger. Akibat triger ini arus dari primer koil mengalir menuju massa sehingga timbul kemagnetan pada primer koil.
b. Saat Mesin Menyala
Sementara itu, di saat mesin mulai berputar maka cam pada biro akan membuka kontak platina. Ketika kontak platina terbuka memunculkan basis transistor tidak mendapat triger, arus yang mengalir pada kumparan primer koil tidak sanggup mengalir menuju ke massa. Kemagnetan pada kumparan primer koil hilang sehingga timbul induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil. Hasil induksi elektoromagnet dialirkan ke busi untuk pengapian. Siklus ini akan berulang di saat biro berputar yang memunculkan kontak platina terbuka dan tertutup secara cepat untuk menghubungkan dan menegaskan triger di basis transistor unit.
2. Sistem Pengapian Full Transistor
Sistem pengapian full transistor ialah salah satu pengapian transistor yang tidak memakai kontak platina melainkan memakai pulse igniter untuk mengenali timing pengapian. Berikut cara kerja metode pengapian full transistor:
a. Saat Kunci Kontak ON Mesin Mati
Saat kunci kontak On tetapi mesin dalam kondisi mati maka pick up coil belum mendapat sinyal dari rotor magnet dikarenakan rotor magnet belum berputar. Saat ini maka kondisinya metode pengapian full transistor belum bekerja. Saat ini arus mengalir ke kumparan primer koil tetapi belum terhubung ke massa alasannya basis transistor unit belum mendapat triger.
b. Saat Kunci Kontak ON Mesin Menyala
Saat kunci kontak on dan mesin dalam kondisi menyala maka rotor coil ikut berputar sesuai dengan putaran mesin. Akibatnya pick up coil mendapat signal dari rotor coil akhir perpotongan medan magnet. Pick up coil menciptakan sinyal yang digunakan untuk mentriger basis transistor. Ketika basis transistor unit mendapat triger hasilnya collector dan emitter terhubung. Arus dari primer koil akan mengalir menuju collector dan emitter kemudian terhubung dengan massa.
Kumparan primer koil menciptakan medan magnet. Saat rotor coil menjauhi pick up koil maka sinyal akan menghilang yang memunculkan basis transistor kehilangan triger. Ketika triger hilang maka arus dari primer koil akan terputus yang memunculkan timbulnya induksi elektromagnet pada kumparan sekunder koil. Hasil induksi elektromagnet ini digunakan untuk proses pembakaran.
Diatas ialah pembahasan perihal sistem pengapian transistor. Mulai dari jenis-jenis metode pengapian transistor, komponen metode pengapian transistor, dan cara kerja metode pengapian transistor.
Posting Komentar
Posting Komentar