Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Mengenal Flasher (Pengedip) Pada Kelistrikan Lampu Tanda Belok Beserta Cara Kerjanya

Posting Komentar
Dalam rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan hazard terdapat salah satu elemen penting yang digunakan untuk menciptakan kedipan. Komponen ini disebut dengan flasher. Lalu, apa sesungguhnya flasher itu? Apa saja jenis flasher (pengedip) pada rangkaian kelistrikan lampu tanda belok  Bagaimana cara kerja flasher (pengedip) pada rangkaian kelistrikan lampu tanda belok? Hal-hal ini akan dibahas pada postingan berikut.

Flasher sesungguhnya melakukan pekerjaan bukan dengan mengedipkan lampu, melainkan memainkan arus yang mengalir pada lampu. Pada lazimnya flasher melakukan pekerjaan dengan mengubah-ubah pedoman arus yang mengalir ke lampu sehingga menciptakan nyala lampu yang berkedip-kedip. Pada prinsipnya menyerupai memainkan saklar lampu secara periodik sehingga lampu akan mati nyala secara kontinyu.

Flasher yang digunakan pada kendaraan sesungguhnya banyak sekali. Namun kebanyakan flasher dibagi menjadi :
  1. Flasher Bimetal
  2. Flasher Tipe Transistor
  3. Flasher Tipe Kapasitor
Diatas merupakan berbagai jenis flasher yang sering digunakan pada kendaraan. Untuk mengenali cara kerja flasher amati ulasan selaku berikut.

Cara Kerja Flasher (Pengedip)

  1. Flasher Bimetal merupakan flasher yang mempergunakan sifat bimetal yang hendak melengkung apabila terkena pemanasan. Prinsip kerja flasher jenis ini menyerupai pada time delay switch yang berlawanan cuma pada di saat pemutusan arus listrik. Pemutusan pada flasher bimetal juga mempergunakan sifat dari bimetal yakni akan kembali ke posisi dan bentuk semula di saat keadaan dingin. Hal ini membuat kontak terhubung sehingga sanggup ditangani pemanasan kembali. Cara kerja flasher bimetal selaku berikut : di saat bimetal dalam keadaan masbodoh maka kontak terhubung sehingga arus listrik mengalir dan pemanasan juga berjalan kembali. Ketika keadaan bimetal sudah panas, maka arus listrik terputus akhir kontak yang ikut terputus yang dikarenakan adanya defleksi atau pergantian bentuk pada bimetal. Proses pemutusan dan penghubungan ini terjadi secara terus menerus dan kontinyu sehingga lampu sanggup berkedip-kedip.
  2. Flasher Tipe Transistor merupakan flasher elektronik. Hal ini dikarenakan pemutusan dan penghubungan arus listrik tidak menggunakan atau ditangani secara mekanik melainkan sudah secara elektronik. Komponen yang digunakan untuk menciptakan signal pulsa arus listrik ON-OFF atau yang dipahami dengan multivibrator oscilator. Signal pulsa ON OFF ini kemudian yang dimanfaatkan oleh flasher dengan disertakan penguat atau amplifier. Signal pulsa ini yang kemudian akan menggugah dan mematikan lampu secara periodik.
  3. Flasher Tipe Kapasitor merupakan salah satu jenis flasher elektronik. Hal ini sama menyerupai flasher tipe transistor. Perbedaan yang menonjol merupakan penggunaan kapasitor untuk mendapat kedipan secara kontinyu. Cara kerja flasher tipe kapasitor selaku berikut: Saat kunci kontak dinyalak arus listrika akan mengalir ke terminal L2 lewat kontak P yang hendak mengisi kapasitor. Setelah saklar lampu tanda belok dinyalakan maka L1 menjadi magnet sehingga arus listrik diteruskan ke lampu sehingga menyala. Sesaat setelah L1 menjadi magnet makan Kontak P akan terputus atau terbuka sehingga arus yang ke lampu kecil dikarenakan melalui tahanan atau resistor. L2 akan menjadi magnet untuk menahan kontak P mudah-mudahan tetap terbuka hingga kapasitor habis. Hal ini terjadi secara kontinyu sehingga lampu akan berkedip secara periodik juga.

Diatas merupakan jenis flasher (pengedip) dan cara kerja flasher yang banyak digunakan pada rangkaian lampu tanda belok kendaraan. 

Related Posts

Posting Komentar