Pemeriksaan Alternator - Alternator membutuhkan banyak sekali investigasi mudah-mudahan tetap melakukan pekerjaan dengan baik. Terdapat beberapa investigasi alternator yang sering dilakukan. Apa saja investigasi alternator tersebut?
Alternator yakni salah satu elemen tata cara pengisian yang berfungsi sama seumpama generator yakni untuk mengganti putaran mesin menjadi tenaga listrik untuk mengisi baterai dan mengalirkan listrik ke beban. Oleh sebab itu tanpa alternator maka kendaraan tidak sanggup melakukan pekerjaan dengan baik.
Dengan pemahaman alternator diatas, maka peranan dan fungsi sungguh penting. Oleh sebab itu kerja dari alternator perlu dijaga mudah-mudahan tata cara pengisian sanggup melakukan pekerjaan maksimal. Apabila terdapat halangan maka perlu dilaksanakan beberapa investigasi kepada alternator untuk proses perbaikan. Untuk lebih jelasnya perihal cara investigasi alternator akan dibahas pada postingan berikut ini.
Pemeriksaan Alternator
Terdapat beberapa cara yang sanggup dilaksanakan untuk investigasi alternator. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan perihal cara investigasi alternator.
1. Pemeriksaan Rotor Alternator
Rotor ialah penggalan dari alternator yang berputar dan akan bermetamorfosis magnet di saat dialiri arus listrik. Rotor akan menginduksi kumparan stator mudah-mudahan menciptakan arus listrik. Oleh sebab itu kinerjanya mesti tetap terjaga.
Terdapat beberapa cara investigasi rotor alternator yaitu
- Pemeriksaan bearing alternator. Apabila bearing masih sanggup berputar dengan tanpa hambatan dan tidak kocak maka tidak perlu menjalankan penggantian bearing.
- Pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, persyaratan tahanan untuk regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0 ohm.
- Pemeriksaan kekerabatan rotor coil dengan bodi, dihentikan ada hubungan
2. Pemeriksaan Stator Alternator
Stator ialah salah satu elemen alternator yang berisikan lilitan kawat. Stator ini ialah penggalan yang mau menciptakan tegangan listrik jawaban induksi dari kumparan rotor. Oleh sebab itu stator riskan terjadi lilitan putus ataupun short circuit.
Pemeriksaan stator alternator yaitu
- Pemeriksaan open circuit yakni dengan menggunakan multimeter (posisi ohm) hubungkan kedua probe multimeter ke setiap ujung stator. Standarnya terdapat kekerabatan pada masing masing ujung lilitan stator. Apabila tidak ada maka sanggup ditentukan lilitan stator putus atau open circuit.
- Pemeriksaan kekerabatan dengan massa yakni menggunakan multimeter (posisi ohm) kekerabatan probe multimeter ke ujung stator dan satunya ke bodi. Hasil yang bagus yakni tidak ada hubungan. Apabila terdapat kekerabatan maka sanggup ditentukan lilitan stator mengalami short circuit.
3. Pemeriksaan Brush/Sikat Alternator
Sikat atau brush ialah elemen yang menghubungkan arus listrik dari elemen membisu ke elemen bergerak. Selain itu brush juga bergesekan eksklusif dengan slip ring sehingga akan mengalami keausan. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan investigasi brush khususnya pada panjang brush.
Mengukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila panajang sikat kurang dari persyaratan maka perlu diganti. Cara mengubah sikat: Keluarkan sikat usang dengan cara memanaskan terminal siakat menggunakan solder kemudian ganti dengan siakt yang baru. Panajang sikat gres pada alternator regulator mekanik: 12,5 mm sedangkan alternator IC regulator sepanjang 16,5 mm.
4. Pemeriksaan Diode Alternator
Diode ialah salah satu elemen alternator yang berfungsi untuk menyearahkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator. Dengan kata lain diode akan mengganti tegangan listrik ac menjadi tegangan listrik dc. Namun apabila muncul permasalahan pasti akan mengusik kerja dari tata cara pengisian. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan pemeriksaan.
Pada alternator terdapat dua jenis diode yakni diode nyata dan diode negatif. Keduanya memiliki cara investigasi yang berbeda. Cara investigasi diode selaku berikut
a. Pemeriksaan Diode Positif
- Hubungkan clem nyata ohm meter dengan bodi nyata (terminal positif) dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). ohm meter mesti membuktikan tidak bergerak.
- Balik posisi, hubungkan clem nyata ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan bodi nyata (terminal positif). Jarum ohm meter mesti bergerak.
b. Pemeriksaan Diode Negatif
- Hubungkan clem nyata ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). ohm meter mesti membuktikan tidak bergerak.
- Balik posisi, hubungkan clem nyata ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan clem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) seumpama gambar c. Jarum ohm meter mesti bergerak
5. Pemeriksaan Slip Ring Alternator
Pemeriksaan slip ring ialah salah satu penggalan lazim pada proses investigasi alternator. Pemeriksaan slip ring berkhasiat untuk mengenali diameter dari slip ring itu sendiri. Hal ini dikarenakan slip ring bermitra dengan brush atau sikat untuk menghubungkan arus listrik dari elemen statis ke rotor yang senantiasa berputar (dinamis). Oleh sebab itu akan terjadi keausan pada slip ring.
Cara investigasi slip ring selaku berikut:
- Pemeriksaan secara visual apakah permukaan slip ring masih halus atau kasar. Apabila garang atau rusak maka perlu dilaksanakan penggantian slip ring.
- Dengan menggunakan jangka sorong ukur diameter dari slip ring. Diameter persyaratan slip ring sebesar 32.3 - 32.5 mm dengan diameter minimum 32.1 mm.
6. Pemeriksaan Body Alternator
Pada bodi alternator apabila keadaan masih baik atau tidak ada kerusakan, keretakan, maka bodi alternator masih dalam keadaan baik. Namun apabila pada bodi terdapat keretakan maka mesti dilaksanakan penggantian sebab sanggup memicu konsleting ataupun short circuit pada tata cara pengisian.
Diatas ialah cara investigasi alternator yang sanggup digunakan untuk mengenali keadaan dari alternator itu sendiri. Semoga sanggup memperbesar pengetahuan dan pengetahuan.
Posting Komentar
Posting Komentar