Proyeksi Gambar Teknik - Untuk sanggup mepresentasikan suatu gambar teknik maka dikehendaki suatu hukum atau standar. Salah satunya yakni dengan proyeksi gambar teknik. Lalu apa saja proyeksi gambar teknik?
Proyeksi gambar teknik digunakan agar pemberitahuan yang terdapat pada gambar teknik sanggup tersampaikan dan di mengetahui oleh para perancang, juru gambar, dan pengguna gambar teknik. Dengan begitu hasil atau output yang di harapkan sanggup tercapai sesuai dengan impian atau kebutuhan.
Proyeksi yakni gambar dari suatu obyek atau desain yang dibentuk dalam suatu garis garis pada bidang datar. Proyeksi pada gambar teknik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan atau memperlihatkan wujud dari suatu obyek dalam bentuk gambar. Penampilan wujud suatu obyek ini memiliki tujuan tertentu menyerupai memperjelas pemberitahuan dari suatu desain gambar.
Untuk sanggup memperlihatkan wujud pada suatu gambar teknik maka terdapat aneka macam jenis proyeksi. Hal ini berencana pemberitahuan gambar teknik sanggup tersampaikan pada aneka macam sudut pandang. Untuk lebih jelasnya tentang aneka macam jenis proyeksi gambar teknik akan dibahas pada postingan berikut ini.
Jenis Proyeksi Gambar Teknik
Secara garis besar, proyeksi pada gambar teknik dibagi menjadi dua yakni proyeksi piktorial, dan proyeksi orthogonal. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan tentang proyeksi gambar teknik.
1. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial yakni cara memperlihatkan gambar benda atau suatu objek mendekati bentuk dan ukuran yang bahwasanya secara tiga dimensi pada persepsi tunggal. Gambar piktorial ini tergolong dalam gambar ilustrasi. Namun tidak semua gambar gambaran tergolong gambar piktorial. Terdapat berbagai jenis proyeksi piktorial yaitu:
a. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri yakni proyeksi gambar dimana bidang bidang atau tepi bidang dimiringkan pada bidang proyeksi. Dengan begitu terdapat tiga buah wajah benda atau obyek yang tersusun berbarengan sehingga menciptakan gambar bahwasanya terkait obyek atau benda yang digambar. Proyeksi aksonometri ini tergolong dalam proyeksi piktorial.
b. Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri yakni proyeksi gambar yang mana memperlihatkan ukuran obyek atau benda yang sebenarnya. Dengan kata lain pada proyeksi isometri tidak menggunakan skala. Gambar akan memperlihatkan sumbu sumbu isometri yang sanggup diseleksi sesuai dengan tujuan dan hasil yang mau memperlihatkan citra atau pemberitahuan yang jelas. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada sumbu X,Y, dan Z yakni perbandingan 1:1:1. Sementara itu sudut yang terbentuk antara sumbu x dan y yakni 120 derajat.
c. Proyeksi Dimetri
Proyeksi dimetri yakni suatu proyeksi yang ialah penyempurnaan dari proyeksi isometri. Pada proyeksi dimetri garis yang tumpang tindih pada proyeksi isometri tidak kelihatan. Dengan begitu gambar akan lebih jelas. Sementara itu terdapat penggunaan skala pada garis garis sumbu X,Y, dan Z yakni perbandingan 1:1/2:1. Pada garis sumbu x miring 7 derajat dari garis datar, sementara itu pada sumbu Y miring 40 derajat dari garis datar.
d. Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri yakni suatu proyeksi gambar yang memiliki perbedaan panjang dan sudut pada setiap sumbu baik X,Y, dan Z. Perbandingan panjang sumbu X,Y, dan Z yakni 9/10a : 1/2a: a.
e. Proyeksi Miring
Proyeksi miring yakni proyeksi gambar yang mana garis garis sumbu tidak tegak lurus dengan garis proyeksi, melainkan membentuk sudut miring atau sembarang. Permukaan benda pada bab depan diposisikan pada bidang kerja proyeksi sehingga seolah permukaan depan obyek tergambar menyerupai sebenarnya.
Terdapat dua jenis proyeksi miring yakni proyeksi miring cavalier yang mana kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya. Sementara itu proyeksi miring cabinet yakni proyeksi miring yang mana kedalaman benda di perpendek. Gambar pada proyeksi miring memiliki sumbu yang beraneka ragam yakni 0, 45, dan 90 derajat.
Terdapat dua jenis proyeksi miring yakni proyeksi miring cavalier yang mana kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya. Sementara itu proyeksi miring cabinet yakni proyeksi miring yang mana kedalaman benda di perpendek. Gambar pada proyeksi miring memiliki sumbu yang beraneka ragam yakni 0, 45, dan 90 derajat.
f. Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif yakni proyeksi yang mana akan memperlihatkan kesan visual yang serupa menyerupai obyek atau benda yang dilihat dari titik pandang tertentu. Namun cara menggambarnya begitu sulit, terlebih obyek atau benda memiliki rincian detail yang kecil. Pada proyeksi perspektif garis garis proyeksi di pusatkan pada satu titik atau beberapa titik. Proyeksi perspektif tergolong dalam proyeksi piktorial.
2. Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal yakni proyeksi gambar yang mana bidang proyeksi memiliki sudut tegak lurus kepada proyektornya atau garis garis yang memproyeksikan benda kepada bidang proyeksi. Pada proyeksi orthogonal terdapat beberapa persepsi yakni persepsi depan, persepsi atas, persepsi samping, dan proyeksi piktorial. Secara lazim proyeksi orthogonal berisikan dua jenis yakni proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa ialah salah satu proyeksi orthogonal. Proyeksi Eropa lebih dimengerti dengan proyeksi sudut pertama atau kuadran satu. Pada proyeksi Eropa letak gambar proyeksi terbalik dengan arah pandangannya.
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika yakni salah satu proyeksi orthogonal yang mana letak gambar proyeksinya sesuai dengan arah pandangannya. Proyeksi Amerika lebih dimengerti dengan proyeksi sudut ketiga atau kuadran tiga.
Diatas ialah pembahasan tentang proyeksi gambar teknik. Semoga sanggup memperbesar pengetahuan dan pengetahuan.
Posting Komentar
Posting Komentar