Perbedaan Rem Tromol Dan Rem Cakram - Terdapat dua jenis rem yang banyak digunakan pada kendaraan merupakan rem tromol dan rem cakram. Keduanya acap kali didapatkan pada kendaraan baik roda depan maupun roda belakang. Namun keduanya jenis rem tersebut memiliki banyak sekali perbedaan. Lalu apa sih perbedaan rem tromol dan rem cakram?
Sistem rem memiliki peranan yang sungguh penting pada kendaraan untuk menjamin keamanan dan keamanan dalam berkendara. Dengan adanya metode rem maka laju kendaraan sanggup dikurangi atau bahkan dihentikan. Selain itu memungkinkan kendaraan parkir pada daerah yang tidak rata.
Rem tromol dan rem cakram merupakan dua jenis metode rem yang banyak ditemukan. Secara prinsip kerja keduanya mempergunakan pergeseran energi mekanik menjadi energi panas lewat gesekan. Gesekan ini yang sanggup mengurangi atau menghentikan laju kendaraan.
Secara konstruksi terdapat perbedaan komponen pada rem tromol dan rem cakram. Walaupun secara terdapat beberapa komponen yang sama. Selain itu pada rem tromol dan rem cakram terdapat bidang gesek dan media ukiran yang hendak merubah tenaga mekanis menjadi energi gesek.
Selain itu, pada kedua jenis rem memiliki karakterstik yang berbeda. Untuk mengenali lebih banyak perihal perbedaan rem tromol dan rem cakram akan dibahas pada postingan berikut ini.
Perbedaan Rem Tromol dan Rem Cakram
Ada beberapa hal yang membedakan antara rem tromol dengan rem cakram. Berikut merupakan pembahasan perihal perbedaan rem tromol dan rem cakram.
1. Cara Kerja
Fungsi rem tromol dan rem cakram bahwasanya sama merupakan untuk menghentikan atau mengurangi laju kendaraan. Secara prinsip kerja kedua jenis rem tersebut juga mempergunakan pergeseran energi kinetik menjadi energi panas. Namun terdapat perbedaan pada prosedur kerjanya.
Pada rem tromol mempergunakan self energizing effect. Self energizing effect merupakan energi yang muncul akhir ukiran dengan mempergunakan putaran. Semisal di saat roda berputar searah jarum jam, maka pengutamaan kampas rem akan searah dengan putaran roda tersebut. Mekanisme ini sering disebut dengan leading dan trailing.
Pada rem tromol menciptakan tenaga pengereman yang besar alasannya memiliki bidang gesek yang luas. Tenaga yang besar ini sanggup digunakan untuk menahan banyak sekali kendaraan dengan beban berat. Oleh alasannya itu rem tromol sering didapatkan pada kendaraan niaga.
Sementara itu, rem cakram mempergunakan prinsip jepit atau tekanan. Kampas akan didorong oleh tenaga hidroliki untuk menekan dan menjepit piringan cakram dari kedua sisi. Akibatnya akan muncul ukiran yang membuat adanya penghematan laju kendaraan.
Rem cakram memiliki laba akhir metode jepit tersebut. Keuntungannya merupakan pengereman lebih responsif tanpa adanya jarak pengereman. Rem cakram sering didapatkan pada kendaraan keluarga atau pasengger.
2. Konstruksi
Rem tromol memiliki konstruksi yang berlainan dengan rem cakram. Secara umum, konstruksi rem cakram lebih kompleks dan tidak menghabiskan banyak ruang. Selain itu rem cakram memiliki media gesek berupa piringan cakram. Untuk menekan kampas, rem cakram memerlukan komponen berjulukan brake caliper. Caliper inilah yang hendak merubah tenaga hidrolis menjadi tenaga mekanis untuk mendorong brake pad mudah-mudahan saling bergesekan dengan piringan cakram.
Secara konstruksi rem cakram lebih minimalis alasannya memiliki komponen yang lebih minim dibanding rem tromol. Terdapat banyak sekali komponen yang dihilangkan menyerupai adjuster, return spring, dan banyak sekali komponen lainnya. Pada rem cakram memiliki kesanggupan untuk menyetel atau menyesuaikan keadaan dari brake pad tanpa mesti ditangani penyetelan secara konvensional.
Sementara itu pada rem tromol memiliki media gesek yang berupa drum atau tromol. Untuk merubah tenaga hidrolis menjadi mekanis, rem tromol tromol memerlukan silinder roda. Silinder roda akan mendorong brake shoe mudah-mudahan bergesekan dengan tromol.
Pada rem tromol masih terdapat adjuster yang digunakan untuk menyetel jarak antara brake shoe dengan tromol. Apabila jarak brake shoe dengan tromol bersahabat maka rem akan lebih singkat responsif. Sebaliknya, apabila jarak brake shoe dengan tromol jauh maka rem akan kurang responsif.
Selain itu rem cakram memiliki konstruksi terbuka. Hal ini membuat rem cakram lebih rentan mengalami kerusakan akhir gangguan luar menyerupai kotoran, debu, benturan, dan lain sebagainya. Sementara itu rem tromol memiliki konstruksi tertutup sehingga lebih kondusif dari adanya kerusakan.
3. Kendaraan Yang Menggunakan
Rem tromol dan rem cakram masih banyak didapatkan pada banyak sekali kendaraan hingga di saat ini. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki banyak sekali kelebih dan kelemahan masing-masing. Rem tromol banyak didapatkan pada kendaraan keluaran tahun 1986 n atau yang lebih tua. Walaupun pada di sekarang ini masih didapatkan beberapa kendaraan yang menggunakan rem tromol tetapi dikombinasikan dengan rem cakram pada roda depan. Rem tromol banyak digunakan pada kendaraan niaga.
Sementara itu rem cakram banyak didapatkan untuk kendaraan beroda empat keluaran terbaru. Rem cakram banyak didapatkan pada kendaraan yang pasengger atau penumpang alasannya memiliki keamanan dan keamanan yang lebih terjamin dibanding rem tromol.
4. Harga
Dari sisi harga, rem cakram dan rem tromol memiliki perbedaan yang cukup lumayan. Rem tromol memiliki harga yang lebih ekonomi dibanding rem cakram. Hal ini dikarenakan teknologi dan kesanggupan rem tromol yang dibawah rem cakram. Sementara itu rem cakram memiliki harga yang sedikit lebih mahal. Namun menampilkan banyak sekali keistimewaan yang tidak didapatkan pada rem cakram.
Sebagai contoh, harga tromol rem berkisar antara 500 ribu -1 juta. Sementara itu harga piringan cakram rata rata berkisar antara 1 juta - 3 juta. Dari satu komponen saja harga rem cakram bisa dua kali harga rem tromol.
Murahnya rem tromol, terkadang produsen memutuskan memadukan keduanya untuk mengurangi ongkos produksi. Dengan begitu harga jual kendaraan beroda empat sanggup lebih terjangkau bagi pelanggan yang ada di Indonesia.
5. Kemampuan Pengereman
Rem cakram dan rem tromol bahwasanya memiliki kesanggupan pengereman yang nyaris sama. Namun keduanya memiliki keistimewaan masing-masing. Pada rem tromol memiliki daya pengereman yang lebih besar alasannya bidang geseknya lebih luas. Oleh alasannya itu banyak digunakan pada kendaraan niaga. Namun rem tromol memerlukan jarak tertentu hingga laju kendaraan berhenti.
Sementara itu rem cakram memiliki kesanggupan pengereman yang lebih responsif. Hal ini yang menciptakan rem cakram lebih kondusif ketimbang rem tromol. Artinya rem cakram tidak memerlukan jarak pengereman. Namun untuk menciptakan daya pengereman yang lebih besar memerlukan piringan cakram yang besar pula. Hal ini pasti memerlukan konstruksi kendaraan yang lebih tinggi juga.
6. Proses Pelepasan Panas
Konstruksi rem tromol merupakan rem tertutup. Oleh alasannya itu panas pada rem tromol akan lebih usang dilepas di saat proses pengereman berlangsung. Panas yang dihasilkan dari ukiran kampas dengan tromol cuma berputar pada banyak sekali komponen rem tromol. Oleh alasannya itu sering terjadi overheating pada tromol rem di saat rem tromol mengalami macet.
Sementara itu rem cakram merupakan konstruksi rem terbuka. Artinya udara akan lebih gampang bersirkulasi di sekeliling rem. Dengan begitu maka panas yang dihasilkan dari proses pengereman akan lebih gampang dilepas keudara atau dengan kata lain rem cakram memiliki efisiensi pendinginan yang lebih baik.
Terdapat beberapa hal yang membuat rem tromol dan rem cakram berbeda. Perbedaan rem tromol dan rem cakram ini membuat keduanya memiliki keistimewaan dan kelemahan masing-masing.
Posting Komentar
Posting Komentar