Komponen Rem Tromol - Rem tromol merupakan salah satu rem yang banyak digunakan pada kendaraan. Rem tromol menggunakan tromol atau drum brake yang berupa mangkuk. Rem tromol mempergunakan self energizing effect untuk menghentikan atau meminimalkan laju kendaraan. Untuk sanggup melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, terdapat banyak sekali komponen rem tromol yang mempunyai banyak sekali fungsi dan peranan yang berbeda-beda.
Pemakaian tromol atau drum brake ini menciptakan rem tromol mempunyai keistimewaan dibanding jenis rem lainnya. Kelebihan rem tromol merupakan bidang gesek yang lebih luas sehingga power atau tenaga pengereman yang dihasilkan kian besar. Oleh alasannya merupakan itu rem tromol banyak digunakan pada kendaraan niaga menyerupai bus, truck, dan lain sebagainya.
Namun rem tromol tidak sanggup menghentikan kendaraan secara eksklusif atau kurang responsif. Rem tromol memerlukan jarak tertentu untuk menghentikan laju kendaraan. Oleh alasannya merupakan itu setiap jenis rem mempunyai keistimewaan dan kekurangan.
Untuk sanggup mempergunakan self energizing effect, maka rem tromol disusun dari beberapa komponen. Komponen rem tromol ini berisikan brake pad, wheel cylinder, return spring, brake drum, dan lain sebagainya. Setiap bab dari rem tromol memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.
Selain itu apabila terdapat penambahan komponen menyerupai rem tangan, maka konstruksi rem tromol lebih mudah dilaksanakan penambahan. Selain itu konstruksi rem tromol lebih irit atau lebih hemat biaya dibanding rem cakram.
Maka pada postingan berikut ini akan dibahas secara lengkap dan rincian mengenai komponen rem tromol. Hal ini dikarenakan masih banyak yang belum tahu mengenai komponen rem tromol dan fungsinya.
Komponen Rem Tromol
Pada penggunaan dalam kendaraan terdapat setidaknya 11 komponen rem tromol. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai komponen rem tromol.
1. Tromol atau Brake Drum
Brake drum merupakan komponen utama pada rem tromol. Brake drum yang dibikin dari baja tuang yang berupa tabung atau drum. Tromol atau brake drum bermitra dengan poros axel dan akan ikut berputar apabila roda atau ban berputar.
Brake drum memiliki fungsi selaku bidang atau media gesek dari brake shoe biar laju kendaraan sanggup dikurangi atau berhenti. Ketika kampas rem bersinggungan dengan brake drum atau tromol maka akan terjadi gesekan. Hal ini terjadi alasannya merupakan tromol dinamis, dan kampas rem bersifat statis.
Gesekan dari kedua komponen rem tromol tersebut akan diubah menjadi panas dan juga akan meminimalkan atau menghentikan putaran pada brake drum kendaraan. Oleh alasannya merupakan itu tromol juga mesti mempunyai ketahanan kepada panas.
2. Sepatu Rem atau Brake Shoe
Sepatu rem atau brake shoe merupakan daerah atau dudukan untuk menaruh kampas rem atau brake lining. Brake shoe dibikin dari besi yang bentuk setengah bundar menyesuaikan bentuk dari tromol. Pada setiap rem tromol terdapat sepasang brake shoe pada kiri dan kanan.
Brake shoe ditaruh di dalam rem tromol dan ditaruh melekat pada backing plate. Untuk mempertahankan biar brake shoe biar tidak terlepas maka dikunci menggunakan anchor pin. Brake shoe tidak bersinggungan secara eksklusif dengan tromol.
Untuk memperbesar gaya gesek yang muncul pada rem tromol, maka pada brake shoe akan disertakan brake lining yang yang dibikin dari keramic oganic. Brake lining ditempelkan pada brake shoe dengan cara dilem atau dikeling.
3. Kampas Rem atau Brake Lining
Kampas rem atau brake lining ditempelkan pada brake shoe dengan cara dilem atau dikeling. Kampas rem yang dibikin dari materi keramic organic atau komposit. Untuk kampas rem yang yang dibikin dari komposit lazimnya mesti diganti secara utuh berbarengan dengan brake shoe. Namun untuk kampar rem yang dikeling sanggup diganti kampas saja tanpa perlu penggantian brake shoe.
Kampas rem memiliki fungsi selaku media gesek berbarengan dengan tromol untuk menciptakan panas yang berikutnya akan meminimalkan atau menghentikan laju kendaraan. Untuk memperbesar gaya gesek maka materi pengerjaan kampas rem mesti mempunyai gaya gesek yang besar.
Pada setiap rem tromol berisikan satu pasang kampas rem. Kampas rem dipasangkan pada brake shoe kiri dan kanan. Ketika brake shoe ditekan oleh wheel cylinder maka kampas rem inilah yang hendak bergesekan dengan tromol.
4. Silinder Roda atau Wheel Cylinder
Silinder roda atau wheel cylinder memiliki fungsi untuk merubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Silinder roda akan menciptakan gerakan mekanis yang digunakan untuk mendorong brake shoe dan brake lining biar bergesekan dengan tromol rem.
Terdapat banyak sekali jenis silinder roda yang digunakan pada rem tromol kendaraan. Namun yang banyak digunakan merupakan jenis leading trailing, dimana rem tromol mempunyai satu buah silinder roda yang dibaut pada backing plate. Tekanan fluida akan diteruskan menjadi tenaga mekanis untuk menekan baik kampas kanan maupun kiri.
Untuk merubah prosedur fluida menjadi tenaga mekanis maka silinder roda disusun oleh banyak sekali komponen didalamnya. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan komponen wheel cylinder.
- Wheel cylinder housing merupakan komponen wheel cylinder berupa cylinder dan yang dibikin dari besi yang memiliki fungsi selaku daerah komponen wheel cylinder lainnya.
- Piston memiliki fungsi untuk merubah tekanan fluida menjadi tenaga mekanis. Piston bermitra eksklusif dengan brake shoe.
- Piston seal berkhasiat untuk menghambat terjadinya kebocoran fluida atau minyak rem dikala mesin bekerja.
- Piston boot yang dibikin dari karet dan berfungsi untuk menutupi dan melindungi komponen silinder roda dari debu dan kotoran.
- Return spring berfungsi untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula, sehingga proses pengereman sanggup melakukan pekerjaan di saat dikehendaki saja dan menghambat terciptanya udara pada susukan fluida.
- Bleeder nut merupakan baut yang dibikin secara khusus selaku daerah mengerjakan pembleedingan atau pengeluaran udara dari susukan fluida.
5. Backing Plate
Backing plate memiliki fungsi selaku dudukan banyak sekali komponen rem tromol. Oleh alasannya merupakan itu backing plate mesti cukup mempunyai pengaruh untuk menahan banyak sekali komponen tersebut. Selain itu bentuk atau konstruksi backing plate mesti diubahsuaikan dengan bentuk komponen rem tromol lainnya.
Backing plate yang dibikin dari plat tipis yang dibikin lingkaran. Pada komponen ini terdapat banyak sekali lubang dan tonjolan. Tujuanya merupakan biar sanggup menyesuaikan bentuk dari banyak sekali komponen rem tromol lainnya.
Backing plate diletakan pada bab belakang rem tromol. Backing plate dipasang secara statis melekat pada axle housing kendaraan. Agar tidak mudah terlepas maka backing plate dibaut.
6. Pegas Pengembali atau Return Spring
Pegas pengembali atau return spring merupakan komponen yang yang dibikin dari besi elastis yang dibikin membentuk spiral. Return spring memiliki fungsi untuk mengembalikan secara cepat di saat proses pengereman telah simpulan dilakukan.
Ketika pedal rem diinjak maka tenaga akan diteruskan sehingga brake shoe akan menekan tromol rem sehingga muncul gesekan. Namun di saat pedal rem dilepas maka untuk sesaat brake shoe masih dalam keadaan menekan tromol rem. Apabila ini terjadi maka roda sanggup mengunci dan membahayakan dalam pengendalian kendaraan. Oleh alasannya merupakan itu return spring akan bertugas untuk mengembalikan brake shoe ke posisi permulaan secara cepat.
Berdasarkan posisi kerjanya, maka terdapat dua jenis return spring. Keduanya memiliki fungsi yang serupa tetapi posisinya berlainan yaitu
- Upper spring merupakan return spring yang ditaruh pada bab atas rem tromol tepatnya dibawah wheel cylinder. Fungsi khususnya yakni untuk mengembalikan posisi kampas rem ke posisi awal.
- Lower spring merupakan return spring yang ditaruh pada bab bawah rem tromol bersahabat dengan adjuster. Fungsi khususnya merupakan untuk mempertahankan biar sepatu rem tetap menekan adjuster.
7. Brake Shoe Holder
Brake shoe holder merupakan komponen rem tromol yang berisikan brake shoe holder pin, brake shoe spring, dan plat pengunci. Fungsi utama dari brake shoe holder merupakan untuk mempertahankan sepatu rem biar tetap melekat pada backing plate di saat bergerak kekiri maupun kekanan di saat bekerja.
Komponen tersebut dipasangkan pada segi kanan dan kiri backing plate. Brake shoe holder spring mempunyai bentuk pegas yang berkhasiat untuk menekan pegas biar tetap melekat pada backing plate. Brake shoe holder pin berupa pin yang berkhasiat mengunci brake shoe biar tidak bergeser atau terlepas.
8. Brake Shoe Adjuster
Pada bab tengah maupun bawah rem tromol terdapat brake shoe adjuster. Fungsi utama dari brake shoe adjuster merupakan untuk menyetel pengaturan jarak antara brake shoe dengan tromol rem. Celah ini yang berfungsi untuk menertibkan jarak pementingan pedal rem.
Brake shoe adjuster berisikan baut dan mur yang dipasang berdampingan. Saat memutar baut penyetel searah jarum jam atau masuk maka ukuran brake shoe adjuster akan berkurang. Akibatnya celah antara brake shoe dengan tromol menjadi longgar.
Sebaliknya dikala baut penyetel di putar bertentangan arah jarum jam atau keluar maka ukuran brake shoe adjuster akan bertambah panjang. Akibatnya celah antara brake shoe dengan tromol akan kian pendek. Oleh alasannya merupakan itu pementingan pedal rem akan lebih pendek.
9. Parking Brake Lever
Praking brake lever merupakan komponen rem tromol yang cuma terdapat pada rem tromol mobil. Parking brake lever tergolong pada prosedur rem tangan atau rem parkir yang memiliki fungsi untuk menahan kendaraan di saat dalam posisi parkir.
Terdapat dua komponen parking brake lever yang mempunyai peranan atau fungsi yang berbeda. Komponen parking brake lever terdiri dari:
- Park brake lever memiliki fungsi untuk menghubungkan park brake cable ke brake shoe bab atas. Park brake lever mempunyai engsel.
- Park brake link memiliki fungsi untuk menghubungkan park brake lever ke segi brake shoe yang lain.
10. Parking Brake Cable
Parking brake cable yang dibikin dari kabel yang yang dibikin dari kawat baja. Parking brake cable memiliki fungsi untuk menghubungkan antara brake shoe dengan handle rem tangan. Oleh alasannya merupakan itu parking brake cable akan melakukan pekerjaan apabila handle rem tangan bekerja.
Ketika handle rem ditarik maka brake shoe sekunder akan melakukan pekerjaan menekan tromol rem yang hendak menahan kendaraan. Ketika handle rem dilepas maka parking brake cable akan terbebas sehingga brake shoe tidak menekan tromol rem.
11. Ancor Pin
Anchor pin merupakan bab rem tromol yang terpasang pada backing plate. Anchor pin berfungsi selaku dudukan dan referensi dari brake shoe. Pada rem tromol terdapat dua jenis anchor pin yakni anchor pin tetap dan anchor pin geser.
12. Rubber Plug
Rubber plug yang dibikin dari materi karet yang dibikin menyesuaikan dengan lubang penyetel pada backing plate. Rubber plug ditaruh pada bab belakang dan melekat pada backing plate. Lubang ini mengarah eksklusif pada adjuster untuk membuat lebih mudah di saat penyetelan.
Fungsi utama dari rubber plug merupakan untuk melindungi dan menghambat masuknya kotoran dan debu kedalam rem tromol yang masuk lewat lubang penyetel. Selain itu di saat mengerjakan penyetelan tanpa mesti membongkar rem tromol apalagi dulu melainkan tinggal melepas rubber plug dan mengerjakan penyetelan sesuai kebutuhan.
Diatas merupakan pembahasan mengenai komponen rem tromol. Terdapat banyak sekali bab dari rem tromol yang memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.
Posting Komentar
Posting Komentar