Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Mengenal 7 Komponen Propeller Shaft (Poros Propeller)

Komponen Propeller Shaft - Propeller shaft yakni salah satu bab dari metode pemindah tenaga pada kendaraan. Propeller shaft atau poros propeller digunakan selaku penerus tenaga ke roda bab belakang. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka terdapat beberapa komponen propeller shaft

Propeller shaft sanggup dijumpai pada kendaraan yang menggunakan pelopor belakang (FR) dan 4 WD. Pada kedua jenis pelopor ini memerlukan batang penerus tenaga dari transmisi ke roda bab belakang. Oleh alasannya yakni itu propeller shaft terletak diantara transmisi dan gardan. 

Tenaga yang diterima oleh propeller shaft akan diteruskan ke roda belakang baik kiri maupun kanan. Untuk menciptakan tenaga yang maksimal, maka putaran propeller shaft dihentikan terpengaruh keadaan jalan. Oleh alasannya yakni itu mesti ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi oleh propeller shaft yakni bisa meneruskan tenaga secara lembut, bisa bergerak bebas kekanan kiri atas dan bawah, serta bisa bergerak maju dan mundur.

Untuk menyanggupi hal tersebut maka propeller shaft berisikan beberapa elemen lain agar sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan syarat propeller shaft. Lalu apa komponen propeller shaft dan fungsinya? Semua hal terkait komponen propeller shaft dan fungsinya akan dibahas pada postingan berikut ini.


 Propeller shaft yakni salah satu bab dari metode pemindah tenaga pada kendaraan Mengenal 7 Komponen Propeller Shaft (Poros Propeller)

Komponen Propeller Shaft

Propeller shaft berisikan beberapa bab atau komponen. Komponen propeller shaft dan fungsinya terdiri dari:

1. Sleeve Joint

Sleeve joint atau slip joint mempunyai fungsi untuk menghubungkan antara transmisi dengan poros propeller. Selain itu slip joint juga berfungsi untuk meneruskan putaran atau tenaga meskipun terdapat pergantian panjang pendek akhir permukaan jalan.

Sleeve joint berupa menyerupai suatu poros yang hendak bermitra dengan bab output transmisi. Pada bab dalam sleeve joint terdapat spline atau alur yang hendak berjumpa dengan output shaft transmisi. Dengan begitu maka putaran dari transmisi sanggup diteruskan secara optimal tanpa adanya selip.

2. Yoke 

Yoke mempunyai fungsi untuk menghubungkan sleeve joint dengan bab universal joint. Yoke ini memiliki bentuk U dan memiliki lubang pada masing-masing ujung. Lubang pada yoke akan bermitra dengan bearing cap dan spider pada universal joint. 

Propeller shaft sanggup bergerak bebas ke kiri kanan atas bawah sesuai dengan keadaan jalan. Selain itu propeller shaft akan meneruskan putaran dengan lembut tanpa adanya getaran serta akan menghemat kemungkinan beban puntir yang terlalu besar yang sanggup memunculkan propeller shaft patah.

2. Drive Shaft

Drive shaft yakni elemen utama propeller shaft yang mempunyai fungsi utama untuk meneruskan putaran dari transmisi ke roda bab belakang lewat gardan. Drive shaft cuma berisikan batang atau poros yang memiliki kekuatan dan ketahanan daya puntir yang tinggi.

Drive shaft memiliki bentuk tabung yang memanjang. Drive shaft yang dibikin dari adonan besi baja yang memiliki kekuatan tinggi. Selain itu pada kedua ujung terdapat sambungan berupa U yang hendak dihubungkan dengan universal joint baik depan maupun belakang.

Untuk sanggup meneruskan putaran dengan lembut maka drive shaft mesti center. Oleh alasannya yakni itu pada drive shaft mesti memiliki tingkat keolengan yang rendah. Terkadang disertakan besi yang ditempelkan pada drive shaft agar tetap balance saat berputar.

3. Flange Yoke

Flange yoke mempunyai fungsi untuk menghubungkan putaran dari propeller shaft ke gardan. Selain itu flange yoke memiliki kegunaan untuk menampilkan keleluasaan pada propeller shaft saat terjadi pergantian sudut akhir permukaan jalan yang tidak rata.

Flange yoke berupa aksara U dengan lubang dikedua ujungnya. Flange yoke yang dibikin dari materi adonan besi baja yang kuat. Selain itu pada satu segi lain berupa datar dengan lubang baut dikeempat sisinya. Lubang baut ini akan dihubungkan pada elemen gardan dan dibaut agar tidak lepas.

4. Balance Weight

Balance weight memiliki bentuk berupa plat yang dilas titik pada bab drive shaft. Balance weight biasanya yang dibikin dari materi besi yang dibikin sedemikian rupa. Peletakkan balance weight diadaptasi dengan hasil pengukuran keolengan agar drive shaft sanggup berputar dengan seimbang.

Fungsi utama balance weight yakni untuk menangkal terjadinya gaya sentrifugal pada propeller shaft. Artinya balance weight bertugas untuk menyeimbangkan propeller shaft agar sanggup berputar dengan lembut dan seimbang.

5. Center Bearing

Center bearing pada propeller shaft digunakan untuk menyambungkan dua atau lebih drive shaft. Artinya center bearing cuma digunakan pada jenis propeller shaft 3 joint atau lebih. Hal ini dikarenakan ukuran kendaraan yang terlalu panjang sehingga perlu batang yang panjang untuk menghubungkan putaran mesin ke roda belakang.

Center bearing ditaruh diantara drive shaft. Center bearing dibikin agar propeller shaft sanggup melakukan pekerjaan maksimal. Selain itu untuk menyingkir dari propeller shaft patah akhir momen puntir yang terlalu besar.

Center bearing memiliki beberapa fungsi pada propeller shaft yaitu:
  • Menghubungkan antara dua drive shaft
  • Menjaga putaran propeller shaft agar tetap stabil dan lurus
  • Mengurangi beban puntir pada propeller shaft
  • Meredam terjadinya getaran pada propeller shaft

6. Universal Joint

Universal joint pada poros propeller melakukan pekerjaan menyerupai persendian manusia. Universal joint berfungsi agar propeller shat sanggup melakukan pekerjaan secara fleksibel menyesuaikan pergantian dengan permukaan jalan. Artinya propeller shaft sanggup melakukan pekerjaan naik turun ke kiri maupun kekanan tergantung keadaan jalan.

Terdapat banyak sekali ungkapan universal joint, yakni spider joint, cross joint, hook joint, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan pada bab tengah universal joint terdapat spider yang ialah batang atau poros berupa plus.

Pada kendaraan biasanya memiliki dua universal joint yakni front universal joint dan rear universal joint. Front universal joint bermitra dengan output transmisi. Sementara itu, rear universal bermitra dengan gardan. Namun untuk jenis propeller shaft tipe 3 joint atau lebih akan memiliki universal joint lebih dari dua.

Universal joint melakukan pekerjaan untuk menangani terjadinya pergantian sudut akhir permukaan jalan yang tidak rata. Untuk mengimbangi hal tersebut maka pada universal joint terdapat banyak sekali elemen lainnya  yaitu:
  • Spider yakni elemen berupa poros plus yang berfungsi untuk menghubungkan yoke pada satu segi dengan yoke pada segi lainnya.
  • Bearing cup mempunyai fungsi selaku dudukan dari needle bearing. Pada setiap universal joint memiliki 4 bearing cup yang masing-masing terpasang pada setiap ujung yoke.
  • Needle bearing ialah alas berupa jarum yang berfungsi selaku penghubung antara yoke dengan spider.
  • Snap ring berfungsi selaku penahan dari bearing cup agar tidak terlepas dari yoke.

7. Dust Cover

Dust cover ialah seal atau penahan yang berfungsi untuk menangkal masuknya debu atau kotoran kedalam transmisi lewat kekerabatan propeller shaft. Apabila kotoran atau debu masuk ke elemen propeller shaft akan memunculkan banyak sekali kerusakan. Seal ini akan menangkal terjadinya kerusakan tersebut.
Diatas ialah pembahasan perihal komponen propeller shaft. Terdapat banyak sekali komponen propeller shaft agar poros propeller sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsinya.

Related Posts

Posting Komentar