Alat Ukur Pneumatik - Alat ukur pneumatik merupakan salah satu alat ukur yang banyak digunakan pada bidang otomotif. Pengertian alat ukur pneumatik merupakan alat ukur yang sanggup digunakan atau melakukan pekerjaan apabila terdapat pengaruh tekanan atau perbedaan tekanan gas, udara, dan zat gas lainnya. Dengan kata lain alat ukur pneumatik merupakan alat ukur yang mempergunakan tekanan atau kevakuman untuk mengukur sesuatu.
Alat ukur pneumatik di bidang otomotif penggunaannya mungkin tidak sebanyak dengan alat ukur lainnya. Namun bertambah banyak penggunaan kepingan kendaraan yang mempergunakan tekanan dan kevakuman. Tentunya setiap kepingan tersebut memiliki tolok ukur yang mesti dipertahankan biar perfoma mesin tetap terjaga. Untuk mengenali nilai atau besaran tekanan dan kevakuman sesuai tolok ukur atau tidak maka dikehendaki aneka macam jenis alat ukur pneumatik untuk mengenali besaran tersebut.
Alat ukur pneumatik secara garis besar sanggup dibedakan menjadi dua yakni barometer dan vacuum gauge. Barometer digunakan untuk mengukur tekanan zat gas pada suatu ruangan. Sementara itu vacuum gague digunakan untuk mengukur tingkat kevakuman. Kedua tipe alat ukur pneumatik ini bekerjsama sama. Namun sebab fungsinya berda pada pengukuran kendaraan memiliki penamaan yang berlainan juga.
Oleh sebab itu terdapat aneka macam jenis alat ukur pneumatik dengan aneka macam fungsi yang berbeda-beda. Setiap jenis alat ukur pneumatik memiliki mekanisme penggunaan yang berbeda-beda. Seorang mekanik mesti mengenali aneka macam jenis alat ukur pneumatik. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan tentang alat ukur pneumatik baik dari jenis maupun fungsinya.
Pengertian Alat Ukur Pneumatik
Pengertian alat ukur pneumatik merupakan salah satu jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur pengaruh tekanan atau perbedaan tekanan gas, udara, dan zat gas lainnya. Alat ukur pneumatik mempergunakan tekanan atau kevakuman pada suatu metode yang ada pada kendaraan. Sebagai pola merupakan tekanan kompresi, kevakuman intake manifold, dan aneka macam metode yang lain yang mempergunakan tekanan dan kevakuman udara.
Macam-Macam Alat Ukur Pneumatik Dan Fungsinya
Alat ukur pneumatik memiliki jenis yang beragam. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan tentang jenis alat ukur pneumatik.
Cara menggunakan compression tester bekerjsama sungguh sederhana. Yaitu memasang selang penghubung ke lubang busi lalu start mesin 10-15 detik. Maka nilai tekanan kompresi akan ditunjukan pada manometer yang terdapat pada compression tester. Untuk mendapat nilai maksimum maka posisi gas diinjak sarat serta pengapian dan metode materi bakar ditiadakan biar tidak timbul kerusakan. Standar tekanan kompresi aneka macam kendaraan berlainan satu dengan yang lain dengan membuka manual book.
1. Compression Tester
Compression tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder kendaraan. Tekanan kompresi pada silinder suatu kendaraan memiliki tolok ukur yang mesti dijaga biar perfoma kendaraan tetap terjaga. Nilai besaran tekanan kompresi dihentikan melampaui atau kurang dari standar.
2. Vacuum Tester
Vacuum tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi untuk mengukur kevakuman pada intake manifold, booster rem, dan kepingan kendaraan yang mempergunakan kevakuman lainnya. Vacuum tester menandakan perbedaan dengan tekanan udara pada atmosfer luar dengan nilai kevakuman pada intake manifold.
Cara penggunaan vacuum tester sungguh gampang sekali. Pasangkan selang vacuum tester pada kepingan elemen yang hendak diukur. Kemudian nyalakan mesin dan hasil atau nilai besaran kevakuman sanggup dibaca eksklusif pada skala pengukuran yang ada. Untuk mengenali nilai tekanan yang sesungguhnya maka kevakuman hasil pengukuran mesti ditambah dengan tekanan tolok ukur atmosfer luar. Satuan dari hasil pengukuran kevakuman yakni CmHg atau InHg.
3. Radiator Tester
Radiator tester merupakan salah satu jenis alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi untuk mengevaluasi kebocoran metode pendingin dan kerja tutup radiator. Hal ini dijalankan untuk mempertahankan kinerja dari metode pendinginan optimal sehingga tidak terjadi overheating pada mesin. Dengan begitu kerusakan yang timbul sanggup dihilangkan.
Dalam proses pengecekan kebocoran, maka alat radiator tester dipasang pada akses tutup radiator. Setelah itu radiator tester dipompa hingga tekanan tolok ukur radiator yakni 1.5 kg/cm2. Apabila terjadi air pendingin yang menetes atau merembes dari sirip-sirip radiator atau elemen metode pendingin lain maka sudah terjadi adanya kebocoran.
Selain itu, untuk investigasi kinerja tutup radiator maka alat ukur radiator tester dipasang pada tutup radiator. Kemudian menampilkan tekanan sesuai tolok ukur yang tertulis pada tutup radiator yakni sekitar 0.9 kg/cm2 - 1.1 kg/cm2. Amati pergerakan jarum pada skala pengukuran. Apabila jarum turun perlahan dan penurunan melampaui atau dibawah 0.6 kg/cm2 maka mampu dibilang tutup radiator masih berfungsi dengan baik.
4. Tyre Pressure Gauge
Tyre pressure gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang memiliki fungsi untuk mengukur tekanan ban. Tekanan ban mesti diubahsuaikan dengan standarnya yakni sekitar 30-40 Psi. Apabila kurang maka akan memunculkan permasalah seumpama keausan ban yang tidak merata, serta kemudi berat. Begitu juga apabila tekanan berlebihan maka akan sanggup membuat aneka macam permasalahan juga.
Tyre pressure gauge biasanya berisikan beberapa jenis. Ada yang sudah menggunakan manometer digital, akan tetapi ada juga yang masih menggunakan analog. Selain itu tire pressure gauge juga ada yang built menjadi satu dengan selang, akan tetapi juga ada yang terpisah.
Cara penggunaan tyre pressure gauge sungguh mudah. Tinggal memasang ujung alat tyre pressure gauge pada pentil dop. Maka hasil atau nilai tekanan pada ban sanggup dibaca eksklusif pada manometer. Pada biasanya skala ukuaran yang digunakan yakni psi dan kg/cm2.
5. Manifold Gauge
Manifold gauge merupakan salah satu alat ukur pneumatik yang mempunyai fungsi untuk mengukur tekanan dan pengisian pengosongan refrigerant pada metode AC kendaraan. Kaprikornus selain untuk pengukuran maka alat ini juga digunakan secara eksklusif untuk mengosongi atau mengisi freon yang terdapat pada metode AC.
Alat ini berisikan tiga buah selang yang relevansinya dikontrol menggunakan kran. Selang tersebut yakni merah untuk tekanan tinggi, biru untuk tekanan rendah, dan kuning untuk fungsional untuk pompa vacuum atau tabung freon.
Cara penggunaan manifold gauge untuk pengukuran bekerjsama sungguh gampang sekali. Memasang kedua selang pada pentil dop metode AC sesuai dengan warna. Untuk selang merah pada akses tekanan tinggi metode AC. Sementara itu untuk selang biru pada akses tekanan rendah metode AC. Hasil pengukuran atau tekanan refrigerant sanggup dibaca secara eksklusif pada manometer dengan skala pengukuran PSi atau Kg/cm2.
Artikel diatas merupakan pembahasan tentang alat ukur pneumatik. Setiap alat ukur mempergunakan tekanan dan kevakuuman. Setiap jenis alat ukur pneumatik juga mempunyai fungsi yang berbeda-beda sehingga penggunaan mesti sesuai peruntukannya.
Posting Komentar
Posting Komentar