Komponen Continuous Variable Transmission (CVT) - CVT ialah salah satu jenis transmisi otomatis. Pengertian CVT atau continuos variable transmission yakni salah satu pemindah tenaga yang berfungsi untuk merubah kecepatan secara otomotis lewat dua buah pulley yang dihubungkan menggunakan sabuk atau belt. Untuk sanggup melakukan pekerjaan sebagaimana transmisi maka CVT berisikan beberapa komponen. Apa saja komponen CVT tersebut?
CVT ini melakukan pekerjaan dengan mempergunakan kecepatan dan putaran pada mesin. Dengan begitu maka pengendara akan terbebas dari pengoperasian kopling ataupun tuas persneling. CVT mempergunakan gaya sentrifugal yang timbul respon adanya putaran. Gaya sentrifugal ini yang dimanfaatkan untuk merubah ukuran kedua pulley sehingga dihasilkan gear ratio yang berbeda-beda sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin.
Untuk sanggup berfungsi sebagaimana mestinya, maka CVT memerlukan beberapa komponen. Komponen CVT berisikan pulley primer, sliding primary sheeve, spacer, primary shaft, dan aneka macam komponen lainnya. Setiap komponen memiliki kiprah dan peranan yang berbeda-beda. Hal ini pastinya berencana biar fungsi CVT sanggup tercapai.
Mengingat pentinya continuos variable transmission (CVT) maka perlu dikenali aneka macam hal perihal CVT. Apa pengertian CVT? Apa saja komponen CVT? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Pengertian CVT
Pengertian CVT yakni kepanjangan dari continuos variable transmission yakni salah satu bab metode pemindah tenaga yang berfungsi untuk merubah kecepatan secara otomatis lewat dua buah pulley yang dihubungkan lewat belt atau sabuk. CVT mempergunakan gaya sentrifugal dari kecepatan dan putaran mesin yang kemudian dipakai untuk menyeleksi gear ratio yang cocok dengan keperluan mesin secara otomatis.
CVT ialah salah satu jenis transmisi otomatis. Jenis transmisi otomatis ini banyak didapatkan pada kendaraan roda dua atau sepeda motor. Meskipun pada roda empat juga beberapa menggunakan transmisi CVT. Walaupun penggunaan yang berbeda, tetapi CVT memiliki prinsip kerja yang sama. Selain itu pengendara tidak akan kecapekan dalam mengoperasikan tuas persneling maupun pedal kopling.
CVT memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan CVT diantaranya yaitu:
- Proses pergeseran gear ratio terjadi secara otomatis
- Menghasilkan perbandingan gear ratio yang cocok dengan keperluan mesin
- Proses pergeseran perbandingan gear ratio yang terjadi sungguh cepat atau responsif
- Proses perbuahan gear ratio terjadi secara lembut sehingga memperbesar ketentraman dikala berkendara.
Komponen CVT
CVT berisikan beberapa komponen yang mempunyai kegunaan dan peranan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan perihal komponen CVT.
1. Pulley Primer atau Fixed Primary Sheeve
Pulley primer atau fixed primary sheeve yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi selaku kawasan melilitnya atau menahan V-Belt. Sesuai dengan namanya fixed, maka komponen ini tidak bergerak. Pulley primer berupa piringan yang terdapat gerigi atau kipas yang berkhasiat untuk pendingan CVT. Hal ini berencana biar v-belt tidak cepat panas dan aus. Bagian ini terhubung secara pribadi dengan poros pulley primer.
2. Pulley Penggerak atau Sliding Primary Sheeve
Pulley pencetus atau sliding primary sheeve yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil diameter pulley primer sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin. Sliding primary sheeve sanggup bergerak ke kanan dan kekiri respon tekanan dari roller. Sliding primay sheeve akan menekan v belt untuk menemukan kecepatan kendaraan yang di inginkan.
3. Poros Primer atau Primary Shaft
Poros primer atau primary shaft yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menghubungkan putaran dari crankshaft atau kruk as ke pulley primer. Poros primer terhubung dengan crankshaft secara tetap. Artinya putaran dari crankshaft akan diteruskan segalanya ke pulley primer sehingga putaran pada crankshaft sama dengan putaran pada pulley primer.
4. Pulley Sekunder atau Secondary Fixed Sheeve
Pulley sekunder atau secondary fixed sheeve yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk kawasan belt bergerak dan meneruskan putaran dari primary sheeve set. Bagian pulley sekunder ini pribadi bermitra dengan power train yang hendak meneruskan putaran dari mesin ke poros roda untuk menggerakkan kendaraan.
5. Pulley Penggerak Sekunder atau Secondary Sliding Sheeve
Pulley pencetus sekunder atau secondary sliding sheeve yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menertibkan besar kecilnya diameter pada pulley sekunder menurut gaya sentrifugal. Secondary sliding sheeve berupa tirus. Hal ini berencana biar pergerakan sliding sheeve sanggup mensugesti lebar lilitan v-belt. Dengan begitu gear ratio yang diteruskan ke roda juga akan berbeda-beda sesuai dengan keperluan kendaraan.
6. Poros Sekunder atau Secondary Shaft
Poros Sekunder atau Secondary Shaft yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke ke power train selanjutnya yakni kopling sentrifugal. Poros sekunder akan menghubungkan antara pulley sekunder dengan kopling sentrifugal. Oleh alasannya yakni itu apabila pulley sekunder berputar maka kopling sentrifugal akan ikut berputar.
7. Roller atau Weight Primary Sheeve
Roller atau Weight Primary Sheeve yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi selaku alas keseimbangan gaya berat yang hendak menekan pulley primer dikala putaran tinggi. Artinya roller berfungsi untuk menertibkan pergerakan primary sliding sheeve. Roller akan melakukan pekerjaan menurut gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal mempergunakan gaya keluar dari suatu rotasi. Gaya keluar ini condong menjauhi poros. Namun pada roller ini dibentuk condong kedepan. Oleh alasannya yakni itu pergerakan roller akan dibelokan dan akan menekan dan mendorong primary sliding sheeve biar bergerak kedepan untuk merubah perbandingan ratio sesuai keperluan mesin.
8. Spacer
Spacer yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi selaku poros atau alas pada bab dalam pulley biar pulley sanggup berlangsung secara mulus.
9. Slider
Slider yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menahan primary sliding sheeve dikala ditekan oleh roller biar bergerak keluar. Gerakan keluar ini akan menekan v belt dan menciptakan pergeseran perbandingan gear ratio.
10. V-Belt
V-Belt yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menghubungkan primary pulley dengan secondary pulley. V belt yang dibikin dari karet khusus yang bercampur dengan serat baja. Ukuran dari V Belt diubahsuaikan dengan keperluan pada kendaraan.
Meskipun yang dibikin dari karet yang memiliki elastisitas yang tinggi tetapi bisa menahan goresan dan gaya tarik yang kuat. Hal ini dikarenakan terdapat serat baja yang memperbesar kesanggupan dan ketahanan dari V Belt sehingga sanggup dipakai pada rentang waktu yang lama.
11. Spring
Spring yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk mengembalikan posisi pulley pada posisi permulaan atau posisi dimana V Belt berada pada kawasan terluar. Pada pada dasarnya spring menahan pergerakan secondary sheeve biar tetap berada pada posisi awal. Namun spring akan kalah seiring dengan bertambahnya putaran atau kecepatan kendaraan. Semakin keras spring maka akan kian usang menahan secondary sheeve biar berada pada posisinya. Namun variasi yang salah antara roller dan spring akan memunculkan aneka macam duduk kendala atau kerusakan pada CVT.
12. Clutch Carrier atau Centrifugal Clutch
Clutch Carrier yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari mesin ke bab gigi reduksi. Kopling sentrifugal mempergunakan gaya sentrifugal gaya dorong keluar pada komponen yang berputar. Apabila gaya sentrifugal kian berefek maka putaran dari secondary pulley akan diteruskan ke bab gigi reduksi untuk memutar roda kendaraan.
Cara kerja centrivugal clutch di saat langsam atau putaran rendah yakni putaran pulley sekunder tidak diteruskan ke bab gigi reduksi. Hal ini dikarenakan gaya sentrivugal yang masih rendah sehingga rumah kopling masih sanggup berputar bebas. Saat putaran kian tinggi maka gaya sentrivugal akan kian tinggi yang memunculkan kampas kopling akan terlempar dan menekan rumah kopling. Hal ini memunculkan putaran dari secondary pulley akan diteruskan ke bagianroda gigi reduksi.
13. Clutch Housing atau Rumah Kopling
Clutch Housing atau Rumah Kopling yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari v belt dan menemukan putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan diteruskan ke poros roda belakang. Oleh alasannya yakni itu kendaraan sanggup berlangsung sebagaimana mestinya.
Rumah kopling akan terhubung dengan kampas kopling respon gaya sentrifugal. Semakin besar gaya sentrifugal maka rumah kopling akan bergesekan berefek dengan kampas kopling sehingga putaran dari secondary pulley akan diteruskan sepenuhnya ke poros roda belakang.
14. Cam Torsi atau Torsion Cam
Cam Torsi atau Torsion Cam yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menahan secondary sliding sheeve biar tidak mengecil sehingga torsi yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini diinginkan di saat keadaan jalan menanjak atau medan yang ekstrim. Dengan kata lain, cam torsi akan mengembalikan secondary sliding sheeve ke posisi awal. Dengan membesarnya secondary sliding sheeve maka torsi atau tenaga yang dihasilkan akan kian besar tetapi kecepatan akan menurun.
15. Gigi Reduksi atau Gear Reduction
Gigi reduksi atau gear reduction yakni salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menghemat kecepatan yang diperoleh oleh CVT. Hal ini berencana untuk melipatgandakan tenaga yang diteruskan ke poros roda. Bentuk gigi reduksi yakni lurus dengan jumlah mata gear yang berlainan untuk menciptakan reduksi putaran.
Diatas ialah pembahasan perihal CVT atau Continuos Variable Transmission. Pembahasan mulai dari pengertian CVT, dan Komponen CVT.
Posting Komentar
Posting Komentar