Fungsi dan Cara Kerja Airbag - Airbag adalah salah satu tata cara yang terdapat pada kendaraan selaku keamanan pasif. Fungsi Airbag atau supplemetary restraint system (SRS), air chusion restraint system (ACRS), atau supplemental inflatable restraint (SIR) yakni selaku keamanan atau safety riding yang berkhasiat untuk melindungi pengemudi dan penumpang dikala terjadi benturan keras pada dikala terjadi kecelakaan.
Airbag biasanya terletak pada bab dashboard kendaraan. Namun untuk beberapa tipe ada juga yang terletak pada bab samping yakni pada pintu kendaraan. Hal ini mudah-mudahan airbag sanggup berfungsi sebagaimana mestinya yakni mengendorkan cedera akhir kecelakaan baik dari samping maupun depan. Namun tidak semua kendaraan dilengkapi oleh tata cara keamanan ini utamanya mobil-mobil atau kendaraan bau tanah dan kendaraan niaga.
Airbag berisikan aneka macam komponen. Komponen airbag ini mempunyai kiprah dan kiprah masing-masing. Komponen airbag yang terdapat pada kendaraan yakni crash sensor, ACU, driver airbag, dan pasengger air bag. Driver airbag biasanya ditaruh pada bab steering wheel. Sementara itu pasengger air bag terdapat pada aneka macam kawasan menyerupai dashboard, kursi, dan pintu.
Cara kerja airbag bahu-membahu sungguh sederhana. Apabila terjadi crash atau kecelakaan maka crash sensor akan mengantarkan sinyal ke ECU. ECU akan memproses dan mengantarkan tegangan ke bag inflator yang mau mengakibatkan airbag mengembang. Airbag sanggup mengembang akhir adanya reaksi antara natrium azida dengan kalium nitrat yang sanggup menciptakan gas nitrogen untuk membuatkan airbag.
Mengingat pentingnya airbag selaku salah satu bab keamanan atau safety riding. Maka kebanyakan kendaraan modern sudah dilengkapi tata cara airbag ini. Walaupun belum selengkap aneka macam kendaraan yang ada diluar negeri. Lalu apa sih fungsi airbag? Apa saja komponen airbag? Bagaimana cara kerja airbag? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Fungsi Airbag
Fungsi airbag yakni selaku bab dari tata cara keamanan atau safety reading yang mau melindungi pengemudi dan penumpang di saat terjadi kecelakaan atau crash. Kantong udara atau airbag akan mengembang sehingga akan meminimalisir benturan yang terjadi pada pengemudi atau penumpang dengan benda-benda keras yang terdapat pada kendaraan. Hal ini pastinya akan meminimalisir cedera yang ditemukan oleh pengemudi atau penumpang kendaraan. Airbag ialah salah satu keamanan pasif yang terdapat pada kendaraan.
Keamanan pasif memiliki arti keamanan yang mau melakukan pekerjaan apabila terjadi sesuatu yang sanggup meminimalisir keamanan kendaraan tersebut selaku referensi kecelakaan. Dengan prinsip selaku penahan pemanis selain sabuk pengaman, maka fungsi airbag sungguh dibutuhkan pada kendaraan.
Jenis Airbag
Dalam penggunaanya, airbag berisikan aneka macam jenis. Walaupun setiap jenis airbag tidak dipakai pada semua kendaraan. Namun kebanyakan perlu dipahami perihal jenis airbag selaku berikut.
1. Front Airbag
Front airbag atau airbag depan, ialah salah satu jenis airbag yang berfungsi untuk melindungi penumpang dan pengemudi apabila terjadi benturan dari arah depan. Pada biasanya ada dua front airbag pada kendaraan yakni pada steering wheel dan dashboard sebelah kiri.
2. Side Airbag
Side airbag atau airbag samping, ialah salah satu jenis airbag yang berfungsi untuk melindungi penumpang dan pengemudi apabila terjadi benturan dari arah samping. Side airbag biasanya ditaruh pada bab pintu kendaraan.
3. Airbag Rollover
Airbag rollover atau airbag tirai, ialah salah satu jenis airbag yang berfungsi untuk melindungi penumpang dan pengemudi apabila kendaraan terguling. Rollover airbag biasanya ditaruh pada atap kendaraan. Oleh alasannya yakni itu apabila kendaraan terguling airbag ini sanggup meminimalisir benturan dengan bab atap kendaraan.
Komponen Airbag
Pada airbag terdapat aneka macam komponen yang mempunyai kiprah dan fungsi tersendiri. Berikut ialah komponen airbag.
1. Crash Sensor
Crash sensor atau collison sensor, ialah salah satu komponen airbag yang memiliki faedah untuk mendeteksi terjadinya benturan akhir kecelakaan menurut getaran atau kejutan yang terjadi pada kendaraan. Posisi sensor-sensor pada kendaraan tergantung banyaknya jenis airbag yang dipakai.
2. Airbag Control Unit
ACU atau tata cara kendali airbag (airbag module), ialah salah satu komponen airbag yang memiliki faedah untuk mengolah gunjingan dari sensor collison menurut besar kecilnya getaran yang ditimbulkan dari hasil tabrakan. Apabila getaran yang dihasilkan cukup besar maka ACU atau tata cara kendali akan mengantarkan tegangan untuk mengaktifkan bag inflator.
3. Bag Inflator
Bag Inflator, ialah salah satu komponen airbag yang memiliki faedah selaku aktuator yang mau mengembang apabila airbag module mendeteksi getaran yang mempunyai efek akhir adanya goresan atau kecelakaan. Bag inflator yang dibikin dari serat poliamida yang dianyam dengan pola tertentu. Bentuk dan ukuran diubahsuaikan dengan bentuk interior dari kendaraan. Semakin besar interior pastinya memerlukan bag inflator yang berskala lebih besar. Bag inflator mempunyai materi yang anti robek dan terbakar di saat mengembang. Pada bab luar bag inflator terdapat housing yang yang dibikin dari logam baja, alumunium, atau thermoplastik. Bag inflator biasanya terletak didalam dashboard. Inflator ini akan menyebabkan terjadinya ledakan yang sanggup menciptakan gas nitrogen untuk membuatkan kantung airbag. Inflator akan melakukan pekerjaan apabila memperoleh sinyal tegangan dari ECU.
4. Cover
Cover, ialah salah satu komponen airbag yang memiliki faedah selaku pelindung aneka macam komponen airbag. Cover biasanya terletak menjadi satu dengan dashboard kendaraan dan terdapat lambang atau goresan pena airbag. Selain selaku pelindung, cover ini juga jalan keluarnya kantung airbag di saat mengembang.
Cara Kerja Airbag
Cara kerja airbag memerlukan adanya getaran yang mempunyai efek yang cuma muncul di saat terjadi benturan akhir kecelakaan. Getaran yang muncul akhir benturan ini akan terdeteksi oleh crash sensor yang terletak didepan kendaraan atau samping kendaraan. Getaran diubah menjadi sinyal tegangan yang kemudian diantarkan ke ACU atau control module airbag.
ACU akan memperhitungkan dan mengkalkuklasikan seberapa besar getaran daripada safe memory yang ada di ACU. Apabila getaran lebih tinggi maka ACU akan mengantarkan sinyal tegangan menuju airbag inflator. Tegangan ini yang dipakai untuk mengaktifkan airbag inflator.
Tegangan dari ECU akan mengalir lewat squib inflater atau igniter yang berupa kawat atau kabel tipis. Ketika igniter ini dialiri listrik maka akan muncul panas dan akan terbakar. Panas ini dipakai untuk memperabukan propellant graint. Akibatnya terjadi reaksi antara natrium asida, kalium, dan silikon sehingga membentuk gas nitrogen. Gas nitrogen ini akan mengalir ke kantung udara.
Akibat anutan gas nitrogen yang cepat tersebut yakni 30-40 milisecond, maka kantung udara akan menghancurkan cover yang terdapat pada airbag. Mengembangnya kantung udara ini sanggup meminimalisir benturan dari pengemudi atau penumpang kendaraan. Hal ini pastinya sanggup meminimalisir cedera yang dialami. Setelah mengembang maka kantung udara akan mengempis dengan sendirinya lewat lubang kecil. Mengempisnya kantung udara memerlukan waktu 0,2 detik.
Sementara itu untuk airbag samping dan airbag tirai sedikit berlainan dengan front airbag. Untuk airbag samping mempunyai tabung penyimpanan gas argon. Tabung ini sanggup menyimpan gas argon sebesar 3000-4000 psi. Ketika terjadi benturan, ECU akan mengantarkan sinyal ke igniter sehingga akan memutus bladder didalam tabung sehingga gas argon akan mengalir dan membuatkan kantung udara.
Airbag akan mengembang apabila menyanggupi syarat yakni kecepatan kendaraan beroda empat minimal 25 km/jam dikala terjadi benturan atau kecelakaan. Airbag juga sanggup mengembang apabila terjadi benturan serius pada bab bawah kendaraan. Selain itu benturan juga mesti terjadi dari arah depan mudah-mudahan sensor sanggup mendeteksi getaran akhir benturan.Sementara itu gas nitrogen dan argon yang dipakai pada airbag tak punya imbas berbahaya pada insan di saat dihirup sehingga kondusif digunakan.
Diatas ialah pembahasan perihal airbag atau supplemetary restraint system (SRS), air chusion restraint system (ACRS), atau supplemental inflatable restraint (SIR). Pembahasan mulai dari fungsi airbag, jenis airbag, dan cara kerja airbag.
Posting Komentar
Posting Komentar