Fungsi dan Cara Menggunakan Timing Light - Timing light adalah salah satu alat ukur elektrik yang banyak dan sering dipakai pada bidang otomotif. Fungsi timing light merupakan untuk membaca dan menyeleksi posisi di saat pengapian atau di saat busi memercikan bunga api untuk proses pembakaran. Timing light memancarkan cahaya stroboscopic yang hendak menyala menurut denyutan pulsa listrik tegangan tinggi yang terjadi pada kabel busi silinder satu. Dari cahaya inilah di saat pengapian akan diketahui.
Timing light merupakan salah satu alat ukur yang sungguh penting untuk proses perbaikan dan perawatan pada kendaraan. Hal ini terjadi sebab untuk kendaraan tersebut masih menggunakan penyetelan di saat pengapian secara konvensional. Namun untuk kendaraan pada zaman kini yang sudah menggunakan engine management system maka penyetelan di saat pengapian tidak perlu dijalankan sebab sudah otomatis diubahsuaikan dengan keadaan mesin oleh electronic control unit.
Cara menggunakan timing light bahwasanya sungguh sederhana. Memasang kedua kabel pada sumber baterai. Sementara satu kabel dipasang pada kabel silinder nomor satu. Arahkan cahaya timing light ke dumper pulley yang terdapat derajat pengapian. Hasil pengukuran di saat pengapian sanggup pribadi dibaca sesuai dengan yang ditunjukan oleh timing light.
Tentunya di saat pengapian merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan di saat pengapian mempengaruhi kerja mesin. Saat pengapian yang tidak sempurna sanggup menyebabkan banyak sekali hal menyerupai tenaga kurang, boros materi bakar, emisi gas buang yang berlebihan dan lain sebagainya. Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup usang maka pastinya sanggup menyebabkan kerusakan pada mesin.
Cara menggunakan timing light bahwasanya sungguh sederhana. Memasang kedua kabel pada sumber baterai. Sementara satu kabel dipasang pada kabel silinder nomor satu. Arahkan cahaya timing light ke dumper pulley yang terdapat derajat pengapian. Hasil pengukuran di saat pengapian sanggup pribadi dibaca sesuai dengan yang ditunjukan oleh timing light.
Tentunya di saat pengapian merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan di saat pengapian mempengaruhi kerja mesin. Saat pengapian yang tidak sempurna sanggup menyebabkan banyak sekali hal menyerupai tenaga kurang, boros materi bakar, emisi gas buang yang berlebihan dan lain sebagainya. Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup usang maka pastinya sanggup menyebabkan kerusakan pada mesin.
Lalu apa saja fungsi dari timing light? Bagaimana cara kerja timing light? Bagaimana cara menggunakan timing light? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Fungsi Timing Light
Fungsi timing light merupakan untuk menyelediki dan membaca di saat pengapian atau di saat busi memercikan busi sesuai dengan sudut putar pada poros engkol dimana secara pribadi berafiliasi dengan piston dengan mempergunakan cahaya strobe yang melakukan pekerjaan menurut fatwa listrik tegangan tinggi pada kabel busi.
Hasil pengukuran di saat pengapian dipakai untuk menyeleksi metode pengapian apakah melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Apabila di saat pengapian terlalu maju atau terlalu mundur pastinya sanggup membuat banyak sekali permasalahan. Oleh sebab itu perlu dijalankan penyetelan dengan memindah agen untuk mendapat di saat pengapian yang cocok dengan standar.
Hasil pengukuran di saat pengapian dipakai untuk menyeleksi metode pengapian apakah melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Apabila di saat pengapian terlalu maju atau terlalu mundur pastinya sanggup membuat banyak sekali permasalahan. Oleh sebab itu perlu dijalankan penyetelan dengan memindah agen untuk mendapat di saat pengapian yang cocok dengan standar.
Cara Kerja Kerja Timing Light
Timing light mempergunakan arus induktif pada kabel tegangan tinggi busi untuk menyalakan lampu strobo sehingga sanggup membuktikan di saat pengapian dengan jelas. Pada biasanya timing light memerlukan catu daya entah dari baterai maupun catu daya luar menyerupai baterai kendaraan. Selain itu terdapat satu kabel induktif yang terhubung dengan kabel tegangan tinggi busi.
Inductive pick up coil ini mengambil sinyal induktif yang dihasilkan dari tegangan tinggi pada kabel busi silinder nomor satu. Sinyal induktif ini akan diterima oleh penguat arus yang terdapat pada mekanisme timing light untuk menyalakan lampu strobo. Sistem penguat arus pada timing light bisa mengembangkan tegangan dari 12 volt menjadi 10000 volt. Selain itu proses penyalaan lampu strobo sungguh cepat sesuai dengan kecepatan putaran mesin.
Pada dumper pulley atau kepingan flywheel terdapat tanda di saat pengapian mulai dari 0 hingga 20 derajat. Cahaya stroboscopic diarahkan pada mark atau tanda pada dumper pulley maka kedipan cahaya akan membuktikan angka seberapa besar di saat pengapian.
Apabila sudah dikenali di saat pengapian atau di saat busi memercikan bunga api, maka mekanik sanggup menyeleksi apakah perlu dijalankan penyetelan atau tidak. Apabila di saat pengapian terlalu maju maka perlu dimundurkan, sementara apabila di saat pengapian terlalu mundur maka perlu dimajukan. Untuk mengenali di saat pengapian terlalu mundur atau maju maka tinggal membandingkan dengan tolok ukur yang ada.
Apabila sudah dikenali di saat pengapian atau di saat busi memercikan bunga api, maka mekanik sanggup menyeleksi apakah perlu dijalankan penyetelan atau tidak. Apabila di saat pengapian terlalu maju maka perlu dimundurkan, sementara apabila di saat pengapian terlalu mundur maka perlu dimajukan. Untuk mengenali di saat pengapian terlalu mundur atau maju maka tinggal membandingkan dengan tolok ukur yang ada.
Cara Menggunakan Timing Light
Dalam menggunakan timing light untuk pengukuran timing pengapian perlu diamati prosedur-prosedurnya. Berikut merupakan cara menggunakan timing light:
- Mempersiapkan timing light dan kendaraan yang hendak diukur di saat pengapiannya.
- Memasang kabel berwarna merah pada kutup nyata baterai selaku catu daya positif.
- Memasang kabel berwarna hitam pada kutup negatif baterai selaku catu daya negate. Cara satu dan dua tidak dijalankan apabila timing light mempunyai catu daya internal.
- Menghidupkan mesin dan menentukan keadaan mesin sudah panas.
- Memastikan mesin berputar pada posisi stasioner atau idle yakni 750-800 RPM sesuai dengan tolok ukur pada kendaraan. Hal ini dikehendaki biar metode pemaju di saat pengapian tidak melakukan pekerjaan di saat dijalankan proses pengukuran sehingga menyebabkan pengukuran tidak presisi.
- Melepas selang vacuum pada sub vacuum advancer agen biar metode pemaju di saat pengapian yang melakukan pekerjaan menurut beban mesin sehingga tidak akan mempengaruhi pengukuran.
- Amati angka derajat yang ditunjukan oleh lampu strobo timing light. Apabila tolok ukur pada kendaraan 5 derajat maka lampu strobo mesti membuktikan angka 5 derajat sebelum titik mati atas.
- Apabila menggunakan timing light jenis adjustable timing light maka distel apalagi dulu pada 5 derajat. Kemudian arahkan pada tanda timing pada pulley ataupun flywheel. Dalam keadaan ini maka lampu strobo mesti membuktikan angka nol derajat.
- Apabila tidak cocok dengan tolok ukur maka laksanakan penyetelan dengan memindah agen dengan meringankan baut distributor. Kemudian cek hingga timing pengapian sesuai dengan tolok ukur yang ada.
- Mengencangkan kembali baut agen biar di saat pengapian tidak bergeser kembali.
- Setelah simpulan maka pasang kembali selang vacuum dan membenahi alat yang digunakan.
Diatas merupakan pembahasan perihal timing light. Pembasahan timing light termasuk fungsi timing light, cara kerja timing light, serta cara menggunakan timing light.
Posting Komentar
Posting Komentar