Jenis Jenis Kopling - Kopling terdapat banyak sekali jenis pada kendaraan. Terhitung terdapat beberapa penggolongan terkait jenis kopling pada kendaraan. Jenis kopling sanggup digolongkan mulai dari cara kerjanya, prosedur penggerak, jumlah plat atau kampas. Padahal dalam hal fungsi seluruhnya sama untuk menghubungkan dan pastikan putaran dari mesin.
kopling memiliki peranan penting pada kendaraan. Tanpa adanya kopling maka kendaraan tidak sanggup berganti posisi kecepatan dengan baik. Selain itu akan muncul bebagai kerusakan pada transmisi atau gearbox kecepatan, dan ketentraman berkendara menjadi berkurang. Oleh lantaran itu kopling merupakan salah satu komponen yang wajib ada pada kendaraan.
Namun berkembangnya teknologi juga menimbulkan banyak sekali teknologi dalam proses pemutusan dan penghubungan putaran dari mesin ke transmisi. Perkembangan teknologi ini yang menimbulkan banyak sekali jenis kopling. Berbagai jenis kopling ini penggunaannya diubahsuaikan dengan keperluan kendaraan.
kopling memiliki peranan penting pada kendaraan. Tanpa adanya kopling maka kendaraan tidak sanggup berganti posisi kecepatan dengan baik. Selain itu akan muncul bebagai kerusakan pada transmisi atau gearbox kecepatan, dan ketentraman berkendara menjadi berkurang. Oleh lantaran itu kopling merupakan salah satu komponen yang wajib ada pada kendaraan.
Namun berkembangnya teknologi juga menimbulkan banyak sekali teknologi dalam proses pemutusan dan penghubungan putaran dari mesin ke transmisi. Perkembangan teknologi ini yang menimbulkan banyak sekali jenis kopling. Berbagai jenis kopling ini penggunaannya diubahsuaikan dengan keperluan kendaraan.
Kopling niscaya ada pada setiap kendaraan baik yang manual maupun otomatis. Yang membedakan keduanya yakni cara kerjanya. Oleh lantaran itu, perlu dikenali bagaimana prinsip kerja dari setiap jenis kopling yang digunakan pada kendaraan. Lalu apa saja jenis jenis kopling yang banyak digunakan pada kendaraan? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Jenis Jenis Kopling
Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda entah prosedur kerja dan lain sebagainya, kopling sanggup digolongkan menjadi beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan perihal jenis jenis kopling pada kendaraan.
1. Jenis Kopling Berdasarkan Cara Kerjanya
a. Kopling Gesek atau Friction Clutch
Kopling gesek merupakan salah satu jenis kopling atau clutch yang sungguh mudah ditemui pada kendaraan. Kopling jenis ini mempergunakan permukaan yang saling bergesekan satu sama lain yakni flywheel, kampas kopling atau clutch disc, dan plat penekan atau pressure plate. Kopling ini banyak digunakan hingga di sekarang ini untuk banyak sekali kendaraan baik sepeda motor, maupun roda empat.
Kopling gesek atau friction clutch sanggup digolongkan kembali yakni kopling gesek menurut bidang geseknya yaitu:
- Kopling piringan merupakan jenis kopling gesek yang mana bidang geseknya berupa piringan atau disc.
- Kopling konis merupakan jenis kopling gesek yang mana bidang geseknya berupa cone.
Kopling gesek menurut jumlah permukaan atau plat yang bergesekan yaitu:
- Kopling plat tunggal yakni jenis kopling gesek yang cuma memiliki satu piringan atau plat yang bergesekan.
- Kopling plat ganda yakni jenis kopling gesek yang memiliki jumlah piringan atau plat lebih darii satu.
b. Kopling Otomatis (Torque Converter)
Kopling otomatis merupakan salah satu jenis yang digunakan pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis. Kopling ini lebih dipahami dengan torque converter. Torque converter melakukan pekerjaan menghubungkan dan pastikan putaran dari mesin ke transmisi secara otomatis yakni dengan mempergunakan fluida atau minyak hidrolis.
Prinsip kerja dari kopling otomatis sama seumpama dua buah kipas yang berdekatan. Satu kipas dinyalakan maka otomatis kipas yang satunya akan ikut berputar. Sama halnya dua kipas tersebut, pada kopling otomatis terdapat dua buah turbin dan pump impeller. Turbin terhubung dengan flywheel, sementara pump impeller terhubung dengan poros input shaft atau drive shaft transmisi. Selain itu diantara keduanya terdapat stator yang berfungsi untuk mengarahkan transmision fluid sehingga putaran yang diteruskan dari mesin tidak terbalik di saat masuk ke drive shaft transmisi.
Prinsip kerjanya cuma mempergunakan anutan dari transmision fluid yang pertama diputar oleh turbine. Minyak hidrolis atau transmision fluid akan dialirkan dan diarahkan oleh stator menuju pump impeller. Bentuk turbine dan pump impeller sama seumpama kincir air, sehingga di saat ada anutan minyak hidrolis maka pump impeller akan berputar untuk meneruskan putaran dari mesin.
c. Kopling Magnet
Magnetic clutch atau yang lebih dipahami dengan kopling magnet merupakan salah satu jenis kopling pada kendaraan. Kopling jenis ini bergotong-royong tidak digunakan pada metode pemindah tenaga melainkan digunakan pada metode lain seumpama metode AC kendaraan. Kopling magnet mempergunakan elektromagnet untuk menghubungkan dan pastikan putaran. Prinsip kerjanya bergotong-royong sungguh sederhana yakni di saat terdapat anutan listrik pada lilitan atau kumparan maka akan muncul kemagnetan. Kemagnetan ini yang kemudian akan menawan plat sehingga putaran dari pulley akan diteruskan ke poros kompresor AC.
2. Jenis Kopling Berdasarkan Mekanisme Penggerak/Pengendalian
Jenis kopling menurut prosedur penggeraknya terdapat beberapa macam. Berikut merupakan jenis kopling menurut prosedur penggerak/pengendalian:
a. Kopling Mekanis
Kopling mekanis merupakan salah satu jenis kopling yang mana penggeraknya atau pengendaliannya dilaksanakan lewat suatu kabel. Kabel ini menghubungkan antara pedal kopling dengan prosedur kopling. Kopling jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan lama. Kopling mekanis memiliki beberapa laba diantaranya yakni tidak perlu menimbang-nimbang kebocoran fluida. Namun untuk kinerja yang optimal perlu dilaksanakan penyetelan secara berkala.
Prinsip kerja kopling mekanis bergotong-royong sungguh sederhana yakni di saat pedal diinjak, maka kawat akan kesengsem dan mendorong prosedur kopling untuk membebaskan kampas kopling. Ketika pedal dilepas maka kabel kawat akan merenggang dan prosedur kopling akan kembali ke posisi semula untuk menghubungkan putaran mesin ke transmisi.
b. Kopling Hidrolis
Kopling hidrolis merupakan salah satu jenis kopling yang penggeraknya berupa minyak hidrolis. Kopling hidrolis mempergunakan karakteristik fluida yang hendak menyebar ke segala arah di saat di beri tekanan. Sebenarnya kopling jenis ini sama hal nya kopling mekanis, perbedaannya cuma pada prosedur yang menghubungkan pedal dengan kopling.
Prinsip kerja kopling hidrolis cukup sederhana yang mana di saat pedal kopling diinjak maka pushrod akan mendorong connecting rod atau piston yang terdapat pada master cylinder. Akibatnya minyak hidrolis depresi dan akan terdorong menuju ke release cylinder untuk membebaskan kopling. Pada di saat pedal kopling dilepas, maka pushrod dan connecting rod akan kembali ke posisi semula sehingga minyak hidrolis akan kembali. Hal ini menyebabkan kopling kembali terhubung.
c. Kopling Sentrifugal
Kopling sentrifugal merupakan salah satu jenis kopling yang sedikit berlawanan dengan kopling jenis lainnya. Kopling sentrifugal tidak dikendalikan lewat pedal melainkan menggunakan putaran mesin. Kopling jenis ini banyak digunakan pada transmisi jenis CVT atau continous variable transmision. Semakin cepat rpm mesin maka otomatis gaya sentrifugal akan kian tinggi yang menyebabkan kopling menghubungkan putaran.
3. Jenis Kopling Berdasarkan Lingkungan atau Media Kerja
Jenis kopling menurut lingkungan atau media kerja sanggup digolongkan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan jenis kopling menurut lingkungan atau media kerja:
a. Kopling Basah
Kopling lembap merupakan salah satu jenis kopling yang mana bidang geseknya atau piringan terendam cairan oli. Fungsi minyak pelumas atau oli ini merupakan selaku media pendingin di saat kopling bergesekan. Kopling lembap banyak digunakan pada kopling plat banyak dimana ketentraman dalam berkendara sungguh diutamakan. Pada kopling plat banyak maka tahapan proses kerja nya kian panjang sehingga banyak terjadi slip dan panas yang dihasilkan lebih tinggi ketimbang yang plat tunggal. Oleh lantaran itu, oli diperlukan selaku perapat dan pendingin.
b. Kopling Kering
Kopling kering merupakan salah satu jenis kopling yang bidang geseknya atau piringannya tidak terendam oli. Kopling jenis ini banyak digunakan pada kopling plat tunggal yang proses kerja kopling cuma pendek. Hal ini yang menyebabkan kopling kering tidak memerlukan pelumas. Apabila terdapat pelumas maka akan sanggup menyebabkan selip. Kopling kering merupakan jenis kopling yang banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan bertransmisi manual.
4. Jenis Kopling Berdasarkan Jenis Pegas Penekannya
Kopling apabila digolongkan dari jenis pegas penekannya maka sanggup dibagi menjadi dua yakni kopling pegas spiral dan kopling pegas diafragma. Berikut penjelasannya perihal kopling pegas spiral dan diafragma.
a. Kopling Pegas Diafragma
Kopling pegas diafragma merupakan salah satu jenis kopling yang mana pegas penekannya berupa diafragma. Kopling jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan-kendaraan ringan keluarga lantaran responsifitas yang rendah. Hal ini disebabkan lantaran bentuk pegas yang cuma seumpama plat tipis yang lentur, sehingga dalam proses pengungkitan lebih lambat. Namun hal ini yang diinginkan pada kendaraan keluarga agar pemutusan dan penghubungan lebih nyaman.
b. Kopling Pegas Spiral
Kopling pegas spiral merupakan salah satu jenis kopling yang mana pegas penekannya berupa spiral atau koil. Kopling pegas coil banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan berat yang mana memerlukan pemutusan dan penghubungan yang cepat dan spontan. Selain itu pegas koil memiliki daya pementingan yang lebih besar dan kuat. Namun kopling pegas spiral juga memiliki beberapa kehabisan diantaranya pementingan yang tidak merata, terpengaruh oleh gaya sentrifugal, dan pemutusan penghubungan putaran tidak nyaman.
Diatas merupakan banyak sekali jenis kopling. Penggolongan jenis kopling sanggup dibagi menjadi beberapa diantaranya yakni jenis kopling menurut cara kerjanya, jenis kopling menurut prosedur penggerak, jenis kopling menurut media kerja, jenis kopling menurut pegas penekan.
Posting Komentar
Posting Komentar