Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Mengenal 15 Komponen Metode Kopling Atau Clutch (Fungsi Dan Syarat)

 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)
Fungsi dan Komponen Sistem Kopling - Kopling (clutch) adalah salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga. Fungsi tata cara kopling yakni untuk pastikan dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi. Selain hal tersebut, masih terdapat banyak sekali fungsi tata cara kopling pada kendaraan. Kopling terletak antara mesin dengan transmisi. Kopling dihubungkan ke ruang kemudi dengan prosedur tertentu.

Pernahkan anda berfikir di saat berpindah gigi atau kecepatan bisa sehalus dan senyaman itu? Kira-kira apa yang menciptakan perpindahan gigi bisa lembut dan tanpa adanya hentakan? Hal inilah yang ialah fungsi dan peranan kopling atau clutch pada kendaraan. Oleh sebab itu tedapat beberapa syarat tata cara kopling biar sanggup berfungsi sebagaimana mestinya.

Pada dasarnya tidak semua energi putar pada mesin diteruskan seratur persen ke kendaraan. Didalamnya terdapat tata cara pengaman pada kendaraan untuk menyeimbangkan antara putaran mesin dengan keperluan kendaraan. Semisal dalam kondisi menanjak pasti putaran mesin tidak diteruskan seratus persen untuk menciptakan momen gaya yang lebih besar. Hal ini diinginkan biar kendaraan berefek menanjak serta kondisi-kondisi lain.

Terdapat beberapa komponen pada tata cara kopling. Komponen tata cara kopling (clutch) terdiri kampas kopling, plat penekan, pegas diafragma, tutup kopling, alas pelepas, dan banyak sekali komponen lainnya. Setiap komponen tata cara kopling memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda. Hal ini pastinya biar tata cara kopling sanggup berfungsi sebagaimana mestinya.
 
Mengingat peranan tata cara kopling yang sungguh penting pada kendaraan maka perlu dikenali banyak sekali hal perihal tata cara kopling. Apa fungsi tata cara kopling (clutch) pada kendaraan? Apa saja komponen tata cara kopling (Clutch)? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.

Fungsi Sistem Kopling (Clutch)

Fungsi tata cara kopling (clutch) yakni untuk menghubungkan dan pastikan putaran dari mesin ke transmisi. Dengan adanya tata cara kopling maka kendaraan sanggup melakukan perpindahan gear ratio atau kecepatan. Selain itu, kopling juga sanggup menciptakan perpindahan kecepatan tersebut terjadi secara tenteram dan lembut. Oleh sebab itu fungsi tata cara kopling pada kendaraan sangatlah penting.

Syarat Sistem Kopling (Clutch)

Untuk menunjang fungsi tata cara kopling (clutch), maka tata cara kopling mesti menyanggupi beberapa syarat. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan perihal syarat tata cara kopling.

1. Dapat pastikan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

Sistem kopling mesti bisa pastikan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Hal ini akan mempengaruhi ketentraman dalam berkendara. Kita pahami gotong royong putaran mesin dalam posisi idle saja sanggup meraih kecepatan 700 rotasi per menit. Oleh sebab itu apabila eksklusif terjadi proses pemutusan atau penghubungan pastinya akan terjadi sentakan atau kejutan yang mau menghemat kenyamana dalam berkendara. Oleh sebab itu tata cara kopling mesti sanggup pastikan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi tanpa adanya slip.

Selain itu tata cara kopling juga mesti bisa menghubungkan dan pastikan putaran mesin ke transmisi tanpa adanya slip. Hal ini berhubungan dengan efisien kerja mesin. Semakin besar slip yang terjadi maka efisiensi kian rendah. Apabila hal ini terjadi maka tenaga mesin akan menurun sehingga mesin tidak dapat menahan atau mengangkat beban yang sebetulnya bisa diangkat. Sebagai pola pada tanjakan kendaraan akan tidak berefek menanjak, dan lain sebagainya.

3. Dapat pastikan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan cepat.

Selain itu tata cara kopling juga mesti bisa pastikan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi secara cepat. Apabila hal ini sanggup tercapai maka mobilitas kendaraan akan lebih gampang dilakukan. Dengan kata lain respon kendaraan juga lebih cepat. Semisal kita memerlukan pergeseran kecepatan pada dikala jalan menanjak maka dikala pemutusan dan penghubungan putaran mesin sanggup terjadi secara cepat sehingga kendaraan tidak akan berlangsung mundur.
Syarat-syarat kopling tersebut mesti tercukupi untuk menunjang fungsi dan kinerja dari kopling biar senantiasa maksimal.

Komponen Sistem Kopling dan Fungsinya

Pada kopling kendaraan terdapat beberapa komponen yang memiliki kiprah dan peranan penting. Kopling dari prosedur gerak bisa dibagi menjadi dua macam yakni kopling mekanik dan kopling hidrolik. Kopling mekanik digerakkan secara mekanis lewat kabel penghubung, sedangkan kopling hidrolis menggunakan minyak hidrolis untuk menghubungkan gerak pedal kopling ke prosedur kopling. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan perihal komponen tata cara kopling.

1. Pedal Kopling

Pedal kopling terletak sejajar dengan pedal gas dengan letak sebelah paling kiri. Fungsi pedal kopling ini menghubungkan dan meneruskan ijakan pedal kopling oleh pengemudi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi. Ketika pedal kopling diinjak maka kopling akan melakukan pekerjaan untuk pastikan putaran dari mesin ke transmisi. Sebaliknya, di saat pedal kopling dilepas maka kopling akan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi.

2. Master Silinder Kopling (Khusus Kopling Hidrolik)

Master silinder kopling mempunyai fungsi untuk memperbesar tenaga pengemudi dikala menginjak pedal kopling biar terasa lebih ringan. Prinsip kerja master silinder yakni merubah tenaga  mekanis dari injakan pedal kopling menjadi tenaga hidrolis. Pada master silinder terdapat banyak sekali komponen yakni reservoir untuk memuat minyak hidrolis. Selain itu ada batang pushrod yang menghubungkan pedal dengan power piston.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

3. Release Silinder atau Silinder Pembebas (Khusus Kopling Hidrolik)

Release silinder terletak pada serpihan bawah bersahabat dengan prosedur kopling. Release silinder berfungsi untuk meneruskan tenaga hidrolik dari master silinder ke prosedur kopling. Release silinder akan mendorong shift fork atau garpu pembebas biar mekansime kopling tidak menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

4. Release Cable (Khusus Kopling Mekanik)

Release cable sebetulnya berfungsi sama menyerupai pipa pada kopling hidrolik. Release cable berfungsi untuk meneruskan tenaga dari pedal ke garpu pembebas sehingga kopling sanggup melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya.

5. Shift Fork atau Garpu Pembebas

Shift fork atau yang lebih dipahami dengan garpu pembebas yakni serpihan dari tata cara kopling yang berfungsi untuk menekan release bearing sehingga kopling terbebas dan putaran dari mesin tidak diteruskan ke transmisi.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

6. Release Bearing

Release bearing atau alas pembebas ialah serpihan dari tata cara kopling yang mempunyai fungsi untuk menekan pegas penekan pada clutch cover sehingga plat penekan terbebas. Release bearing terdapat dua serpihan yakni serpihan yang berafiliasi dengan plat penekan yang sanggup berputar bebas serta serpihan yang berafiliasi dengan shift fork yang tidak sanggup berputar.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

7. Cover Clutch

Cover clutch ialah serpihan dari kopling yang mempunyai fungsi untuk melindungi unit kopling dari kerusakan. Selain itu di clutch cover terdapat pegas penekan yang berfungsi untuk membebaskan plat penekan. Plat penekan juga dijadikan satu dengan clutch cover yang mempunyai fungsi untuk menekan kampas kopling biar putaran mesin sanggup diteruskan ke transmisi. Clutch cover dibaut menjadi satu dengan roda gila atau flywheel.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

8. Pegas Penekan Kopling atau Pressure Plate

Pegas penekan atau spring ialah serpihan dari kopling yang letaknya melekat pada clutch cover. Fungsi dari pegas penekan yakni selaku pengungkit untuk mengangkat atau melepaskan plat penekan biar tidak menekan kampas kopling. Hal ini berfungsi untuk membebaskan kopling sehingga putaran dari mesin tidak diteruskan ke transmisi. Pegas penekan terdapat dua jenis yakni pegas diafragma dan pegas koil. Perbedaannya yakni cuma terletak pada jenis pegas yang digunakan, pegas diafragma menggunakan besi pipih yang lentur, sedangkan pegas koil menggunakan pegas berupa koil. Pegas diafragma banyak dipakai untuk kendaraan ringan, sedangkan kendaraan berat sekelas truk menggunakan pegas koil.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

9. Plat Penekan

Plat penekan ialah serpihan dari kopling yang mempunyai fungsi untuk menekan kampas kopling biar putaran mesin sanggup terhubung atau diteruskan ke transmisi. Plat penekan terhubung dengan pegas penekan. Apabila pegas penekan terdorong oleh release bearing, maka plat penekan akan terungkit dan membebaskan putaran dari kampas kopling. Begitu pula sebaliknya, di saat release bearing tidak menekan pegas penekan maka plat penekan akan kembali menekan kampas kopling.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)

10. Disc Clutch atau Kampas Kopling

Kampas kopling atau disc clutch ialah serpihan dari kopling yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin ke transmisi. Perpindahan tenaga ini tanpa terjadi selip sehingga seratus persen tenaga putar diteruskan ke transmisi. Walaupun nantinya tenaga putar dari mesin tidak seratus persen diteruskan ke poros axle.
 salah satu komponen pada tata cara pemindah tenaga Mengenal 15 Komponen Sistem Kopling atau Clutch (Fungsi dan Syarat)
Pada plat kopling terdapat beberapa komponen menyerupai clutch hub, facing, cushion plate, dan torsion dumper. Berikut fungsi masing-masing serpihan kampas kopling:
  • Clutch hub ialah serpihan dari kampas kopling yang mempunyai fungsi untuk menghubungkan plat kopling dengan poros input transmisi. Hal ini yang menyebabkan di saat kampas kopling berputar maka transmisi juga akan ikut berputar.
  • Facing ialah serpihan dari kampas kopling yang mempunyai fungsi untuk selaku permukaan yang bergesekan dengan flywheel dan plat penekan.
  • Cushion plate ialah serpihan dari kampas kopling yang mempunyai fungsi untuk memperlembut dikala kampas kopling mulai berafiliasi dengan flywheel.
  • Torsion dumper ialah serpihan dari kampas kopling yang mempunyai fungsi untuk meredam kejutan atau hentakan dikala kampas kopling mulai berafiliasi dengan flywheel. 
  • Paku keling atau rivet ialah serpihan dari kampas kopling yang mempunyai fungsi untuk menyatukan facing dengan plat kopling.
Diatas ialah pembahasan perihal fungsi tata cara kopling, syarat tata cara kopling, dan komponen tata cara kopling

Related Posts

Posting Komentar