Komponen dan Cara Kerja Transmisi Manual - Tranmisi manual atau manual transmision merupakan salah satu jenis transmisi. Fungsi transmisi manual merupakan untuk meneruskan dan merubah momen serta putaran dari mesin atau kopling menuju ke poros propeller atau gardan. Untuk mengenali fungsi transmisi segalanya bisa lewat fungsi transmisi.
Transmisi manual terletak diantara kopling dan poros propeller untuk kendaraan aktivis belakang dan antara kopling dengan garden untuk kendaraan aktivis depan. Didalam transmisi manual terdapat banyak sekali unsur yang memiliki cara kerja yang berbeda-beda. Komponen transmisi manual berisikan gear percepatan, shift fork, counter gear, poros input, poros output, dan lain sebagainya.
Setiap transmisi memiliki konstruksi yang berlainan satu dengan yang lain. Konstruksi transmisi manual tergantung dari versi dan brand kendaraan. Selain itu perbandingan gear ratio juga berbeda-beda satu dengan yang lain. Untuk kendaraan di Indonesia rata-rata menggunakan transmisi manual 5 kecepatan yakni 4 kecepatan dan 1 mundur.
Cara kerja transmisi manual yakni menggunakan gear ratio. Di dalam transmisi manual terdapat prosedur gear yang menertibkan perbandingan ratio. Perbandingan ratio ini untuk menertibkan kecepatan dan momen yang hendak diteruskan ke roda. Semakin tinggi perbandingan ratio maka momen akan kian besar dan putaran kian rendah. Begitu juga sebaliknya apabila perbandingan ratio rendah maka putaran akan tinggi dan momen yang dihasilkan rendah.
Setiap transmisi memiliki konstruksi yang berlainan satu dengan yang lain. Konstruksi transmisi manual tergantung dari versi dan brand kendaraan. Selain itu perbandingan gear ratio juga berbeda-beda satu dengan yang lain. Untuk kendaraan di Indonesia rata-rata menggunakan transmisi manual 5 kecepatan yakni 4 kecepatan dan 1 mundur.
Cara kerja transmisi manual yakni menggunakan gear ratio. Di dalam transmisi manual terdapat prosedur gear yang menertibkan perbandingan ratio. Perbandingan ratio ini untuk menertibkan kecepatan dan momen yang hendak diteruskan ke roda. Semakin tinggi perbandingan ratio maka momen akan kian besar dan putaran kian rendah. Begitu juga sebaliknya apabila perbandingan ratio rendah maka putaran akan tinggi dan momen yang dihasilkan rendah.
Kita pahami bekerjsama transmisi merupakan salah satu bab dari tata cara pemindah tenaga pada kendaraan. Oleh alasannya itu kita perlu mengenali banyak sekali fungsi, komponen, dan cara kerja dari transmisi manual. Dengan begitu kita bisa mengenali banyak sekali kerusakan yang ada pada transmisi.
Apa saja fungsi transmisi manual? Apa komponen transmisi manual? Bagaimana cara kerja transmisi manual? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Untuk menjalankan semua fungsi transmisi manual tersebut diinginkan pengoperasian secara manual. Artinya untuk merubah gear ratio perlu mengoperasikan atau menggeser tuas transmisi sesuai dengan keperluan kendaraan. Oleh alasannya itu pengemudi mesti memiliki wawasan untuk mengoperasikan tranmisi manual sesuai keadaan dan kebutuhan.
Fungsi Transmisi Manual
Fungsi transmisi manual merupakan merubah momen dan meneruskan putaran dari mesin ke poros propeller. Perubahan momen dijalankan dengan mempergunakan perbandingan gear ratio. Dengan begitu kendaraan sanggup melaju dalam banyak sekali kecepatan diubahsuaikan dengan keperluan kendaraan. Apabila jalan menanjak pastinya memerlukan momen tinggi, maka transmisi akan menurunkan putaran agar menciptakan momen yang tinggi. Selain itu fungsi transmisi manual yakni memungkinkan kendaraan berlangsung mundur.Untuk menjalankan semua fungsi transmisi manual tersebut diinginkan pengoperasian secara manual. Artinya untuk merubah gear ratio perlu mengoperasikan atau menggeser tuas transmisi sesuai dengan keperluan kendaraan. Oleh alasannya itu pengemudi mesti memiliki wawasan untuk mengoperasikan tranmisi manual sesuai keadaan dan kebutuhan.
Komponen Transmisi Manual
Pada transmisi manual terdapat banyak sekali unsur yang melakukan pekerjaan membentuk prosedur perbandingan gear ratio. Selain itu terdapat juga prosedur penghubung antara tuas perneling dengan transmisi. Untuk mengenali lebih lanjut, berikut merupakan komponen transmisi manual beserta fungsinya.
1. Input Shaft
Input shaft merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk meneruskan tenaga putar dari mesin yang lewat kopling. Input shaft merupakan bab dari transmisi pertama kali yang memperoleh pedoman putaran mesin. Selain itu didalam input transmisi juga terdapat gigi perepatan, sehingga putaran juga diteruskan ke gigi atau gear yang ada didalam transmisi.
2. Gigi atau Gear Percepatan
Gear percepatan merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk merubah putaran mesin menjadi beberapa perbandingan ratio. Perubahan putaran mesin ini dibantu oleh counter gear. Gear percepatan berisikan beberapa kecepatan diantaranya yakni gear 1, gear 2, gear 3, gear 4, dan gear mundur untuk transmisi 4 kecepatan. Perbandingan ratio menyebakan putaran dan momen yang dihasilkan berbeda-beda sehingga bisa menyanggupi keperluan mesin.
3. Mekanisme Synchromesh
Didalam prosedur synchromesh terdapat beberapa unsur yakni gear synchronizer ring, clutch hub, hub sleeve, shifting key, dan key spring. Gear synchronizer ring merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk memudahkan perpindahan gigi transmisi dikala gear percepatan berputar cepat. Cara kerja synchronizer ring yakni dengan mengerem gear kecepatan sehingga kedua segi sama percepatannya. Akibat putaran yang serupa maka clutch hub dan hub sleeve lebih gampang untuk masuk ke gigi percepatan.
Clutch hub untuk meneruskan putaran dari input ke output transmisi. Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan dan menentukan putaran dari input ke output transmisi. Shifting key berfungsi untuk menangkal terjadinya perpindahan gigi sebelum putaran dari gear percepatan dan hub sleeve sama. Key spring untuk mengunci shifting key.
4. Garpu Pemindah (Shift Fork) dan Shift Linkage
Garpu pemindah atau yang dipahami dengan shift fork merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk menggerakan atau mengoperasikan perpindahan gigi pada transmisi agar lebih mudah. Shift fork terhubung dengan hub sleeve yang ada pada transmisi untuk memindahkan percepatan atau gear ratio yang ada pada transmisi sesuai keperluan mesin. Sementara linkage merupakan batang tuas selaku jalan garpu pemindah bergerak dan selaku penghubung shift fork dengan tuas persneling.
5. Output Shaft
Output shaft merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk meneruskan putaran dari input transmisi menuju ke propeller shaft. Output shaft juga wilayah atau rumah dari banyak sekali susunan gear percepatan yang ada di transmisi.
6. Counter Gear dan Counter Shaft
Counter gear dan counter shaft merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk meneruskan putaran dari input ke gigi percepatan. Counter gear bantu-membantu dengan gigi percepatan untuk menciptakan perbandingan ratio untuk merubah putaran dan momen sesuai keperluan mesin.
7. Transmision Case
Transmision case atau kolam transmisi merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan selaku rumah gear dan unsur transmisi. Selain itu berfungsi selaku wilayah oli pelumas dan melindungi unsur transmisi.
8. Tuas Transmisi/Tuas Persneling
Tuas persneling merupakan bab dari transmisi yang berfungsi untuk mengoperasikan perpindahan gigi pada transmisi diruang kemudi.
8. Bantalan
Bantalan merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk meminimalkan tabrakan dari banyak sekali unsur transmisi yang berputar. Pada lazimnya bearing terletak pada poros atau shaft yang ada ditransmisi baik input output maupun counter shaft.
9. Extension Housing
Extension housing merupakan bab dari transmisi yang berfungsi untuk melindungi banyak sekali unsur yang keluar dari transmisi. Bentuk extension housing mengerucut pada bab ujungnya untuk menangkal kebocoran minyak pelumas transmisi.
10. Spedometer Gear
Spedometer gear merupakan bab dari transmisi yang memiliki kegunaan untuk mengukur kecepatan kendaraan. Komponen ini terhubung dengan unsur pengukur kecepatan yang ada di dashboard kendaraan.
Cara Kerja Transmisi Manual
Transmisi manual memiliki kinerja atau cara kerja yang mana perpindahan setiap gigi percepatan dijalankan secara manual lewat tuas pemindah atau yang lebih dipahami tuas perneling. Perpindahan gigi percepatan tergantung jumah percepatan yang ada pada transmisi. Berikut merupakan cara kerja transmisi manual:
1. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Netral
Pada posisi netral maka putaran dari input shaft tidak diteruskan ke output shaft. Dalam hal ini maka putaran dari input shaft akan diteruskan ke counter gear tetapi tidak diteruskan ke output shaft alasannya belum ada gigi percepatan yang diaktifkan.
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear
2. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan 1
Pada posisi percepatan satu maka putaran dari input shaft akan diteruskan ke gear percepatan satu. Dalam hal ini maka perbandingan ratio yakni 4:1 yang nantinya output shaft akan berputar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear → 1st Gear → Hub Sleeve → Clutch Hub → Output shaft
3. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan 2
Pada posisi percepatan dua maka putaran dari input shaft akan di diteruskan ke gear percepatan dua. Perbandingan ratio yang digunakan yakni 2 : 1. Alur penerusan putaran dari input ke output selaku berikut:
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear → 2nd Gear → Hub Sleeve → Clutch Hub → Output shaft
4. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan 3
Pada posisi percepatan dua maka putaran dari input shaft akan diteruskan ke output shaft dengan perbandingan ratio yang diubahsuaikan dengan keperluan mesin. Alur penerusan putaran dari input ke output selaku berikut:
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear → 3th Gear → Hub Sleeve → Clutch Hub → Output shaft
5. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan 4
Pada posisi percepatan 4 maka putaran dari mesin atau input transmisi akan diteruskan ke output shaft dengan perbandingan biasanya 1:1. Alur penerusan putaran dari input ke output selaku berikut:
Input Shaft → 4th Gear → Hub Sleeve → Clutch Hub → Output shaft
6. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan 5
Pada posisi percepatan 5 maka putaran dari mesin atau input shaft akan diteruskan ke output shaft lewat gear percepatan 5 dengan perbandingan ratio 0,75 : 1. Alur penerusan putaran dari input ke output selaku berikut:
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear → 5tht Gear → Hub Sleeve → Clutch Hub → Output shaft
7. Cara Kerja Transmisi Manual Posisi Percepatan R atau Mundur
Pada posisi percepatan mundur maka putaran dari input shaft akan diteruskan ke output shaft lewat percepatan mundur dengan arah putaran yang dibalik lewat idle gear atau reverse gear. Alur penerusan putaran dari input ke output selaku berikut:
Input Shaft → 4th Gear → Counter Gear → Idle gear → Reverse Gear → Hub sleeve → Clutch Hub → Output shaft
Diatas merupakan pembahasan perihal tranmisi manual. Pembahasan perihal fungsi transmisi manual, komponen transmisi manual, serta cara kerja transmisi manual.
Posting Komentar
Posting Komentar