Pemeriksaan Kepala Silinder - Kepala silinder atau head cylinder merupakan unsur yang berafiliasi eksklusif dengan ruang bakar. Oleh alasannya itu perlu investigasi dan perawatan secara berkala. Lalu apa saja investigasi kepala silinder? Bagaimana cara pemeriksaan kepala silinder?
Kepala silinder merupakan bab unsur mesin yang terletak paling atas dan melekat pada blok silinder. Didalam kepala silinder terdapat banyak sekali unsur baik prosedur katup, cam, water jacket, dan banyak sekali unsur lainnya. Oleh alasannya itu kepala silinder memiliki peranan yang sungguh penting pada kendaraan.
Namun alasannya kinerja mesin secara terus menerus, maka kepala silinder akan mengalami kerusakan. Oleh alasannya itu untuk menangkal terjadinya kerusakan perlu dijalankan investigasi dan perawatan. Berbagai investigasi kepala silinder diinginkan untuk mengenali bagaimana keadaan kepala silinder apakah masih patut digunakan atau tidak.
Pemeriksaan dijalankan baik secara visual maupun pengukuran. Untuk lebih jelasnya perihal pemeriksaan kepala silinder akan dibahas lebih lanjut pada postingan berikut ini.
Pemeriksaan Kepala Silinder
Berikut merupakan pembahasan perihal pemeriksaan kepala silinder:
1. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan secara visual pada kepala silinder atau head cylinder berniat untuk menyaksikan bagaimana keadaan kepala silinder, apakah ada kotoran, keretakan, dan lain sebagainya. Apabila terdapat kotoran maka sanggup dijalankan pencucian menggunakan scraper dan bensin hingga semua kotoran hilang.
Sementara itu untuk mengenali adanya keretakan pada kepala silinder yakni dengan menggunakan dye penetrant. Kepala silinder disemprot menggunakan dye penetrant pada bab susukan masuk, susukan keluar, dan bab yang berafiliasi dengan blok silinder. Apabila terlihat terdapat keretakan maka sanggup dijalankan penggantian.
Sementara itu untuk mengenali adanya keretakan pada kepala silinder yakni dengan menggunakan dye penetrant. Kepala silinder disemprot menggunakan dye penetrant pada bab susukan masuk, susukan keluar, dan bab yang berafiliasi dengan blok silinder. Apabila terlihat terdapat keretakan maka sanggup dijalankan penggantian.
2. Pengukuran Kerataan Kepala Silinder
Pemeriksaan kerataan kepala silinder berfungsi untuk mengenali keausan yang terjadi pada kepala silinder. Dikarenakan terkena suhu pembakaran yang tinggi, permukaan kepala silinder sering terjadi keausan atau kebengkokan sehingga memicu mesin tidak maksimal. Ketidakrataan kepala silinder memicu terjadinya kebocoran kompresi sehingga mesin menjadi pincang atau sulit menyala.
Cara mengukur kerataan kepala silinder sebenarnya sungguh mudah sekali. Dalam pengukuran kerataan kepala silinder cuma cukup menggunakan straight edge dan feeler gauge. Proses pengukuran dijalankan pada permukaan yang melekat pada blok silinder. Posisikan straight edge sesuai gambar kemudian cek celah antara straight edge dengan permukaan kepala silinder. Standar pengukuran yakni maksimum sebesar 0,05 mm.
Selain segi yang melekat pada permukaan blok silinder, perlu juga dijalankan pengukuran pada permukaan yang melekat dengan manifold. Standar hasil pengukuran yakni maksimum sebesar 0,10 mm.
Jika hasil pengukuran kebengkokan melampaui batas kebengkokan maka diinginkan perbaikan. Perbaikan sanggup dijalankan dengan meratakan kembali segi yang tidak rata dengan cara di selep pada tukang bubut. Apabila ukuran kepala silinder telah limit maka perlu dijalankan penggantian.
Cara mengukur kerataan kepala silinder sebenarnya sungguh mudah sekali. Dalam pengukuran kerataan kepala silinder cuma cukup menggunakan straight edge dan feeler gauge. Proses pengukuran dijalankan pada permukaan yang melekat pada blok silinder. Posisikan straight edge sesuai gambar kemudian cek celah antara straight edge dengan permukaan kepala silinder. Standar pengukuran yakni maksimum sebesar 0,05 mm.
Selain segi yang melekat pada permukaan blok silinder, perlu juga dijalankan pengukuran pada permukaan yang melekat dengan manifold. Standar hasil pengukuran yakni maksimum sebesar 0,10 mm.
Jika hasil pengukuran kebengkokan melampaui batas kebengkokan maka diinginkan perbaikan. Perbaikan sanggup dijalankan dengan meratakan kembali segi yang tidak rata dengan cara di selep pada tukang bubut. Apabila ukuran kepala silinder telah limit maka perlu dijalankan penggantian.
3. Pemeriksaan Katup
Sementara itu untuk investigasi katup pada kepala silinder juga perlu dijalankan beberapa pengukuran. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan beberapa cara investigasi katup:- Pengukuran diameter bushing menggunakan caliper gauge. Diameter kriteria bushing yakni 8,010 mm - 8,030 mm.
- Pengukuran diameter batang katup menggunakan mikrometer. Diameter kriteria untuk batang katup masuk sebesar 7,951-7,991 mm. Sementara itu untuk diameter batang katup keluar sebesar 7,960-7,986 mm.
- Pengukuran celah oli pada bushing dan batang katup. Pengukuran sanggup dijalankan dengan menghemat hasil pengukuran diameter bushing dengan diameter batang katup. Standar pengukuran untuk celah oli katup masuk yakni sebesar 0,019-0,079 mm dengan maksimum 0,08 mm. Sementara itu kriteria pengukuran celah oli katup buang yakni sebesar 0,024-0,075 mm dengan maksimum sebesar 0,10 mm.
- Pemeriksaan ketebalan tepi katup dengan menggunakan jangka sorong. Standar pengukuran ketebalan tepi katup masuk merupakan 1-1,6 mm dengan minimum sebesar 0,8 mm. Sementara itu kriteria pengukuran ketebalan tepi katup buang merupakan 1,2-1,8 mm dengan minimum sebesar 0,9 mm.
- Pemeriksaan panjang katup secara keseluruhan yakni menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran kriteria untuk katup masuk merupakan sebesar 99,90 mm. Sementara itu untuk hasil pengukuran kriteria untuk katup buang merupakan sebesar 100,10 mm.
4. Pemeriksaan Rocker Arm
Pemeriksaan rocker arm yakni melakukan pengukuran celah oli. Celah oli pada rocker arm sanggup dilihat dengan menghemat hasil pengukuran diameter lubang rocker arm dengan diameter batang penghubung rocker arm.
Pada pengukuran celah lubang rocker arm menggunakan caliper gauge. Diameter kriteria lubang rocker arm merupakan 16-16,02 mm. Sementara itu untuk mengukur diameter batang penghubung sanggup menggunakan mikrometer. Diameter kriteria batang penghubung merupakan sebesar 15,97-15,99 mm.
Untuk celah oli sanggup diukur lewat penghematan hasil pengukuran diameter lubang rocker arm dengan diameter batang penghubung. Hasil pengukuran celah oli kriteria yakni 0,02-0,04 mm dengan maksimum sebesar 0,04 mm.
Pada pengukuran celah lubang rocker arm menggunakan caliper gauge. Diameter kriteria lubang rocker arm merupakan 16-16,02 mm. Sementara itu untuk mengukur diameter batang penghubung sanggup menggunakan mikrometer. Diameter kriteria batang penghubung merupakan sebesar 15,97-15,99 mm.
Untuk celah oli sanggup diukur lewat penghematan hasil pengukuran diameter lubang rocker arm dengan diameter batang penghubung. Hasil pengukuran celah oli kriteria yakni 0,02-0,04 mm dengan maksimum sebesar 0,04 mm.
5. Pemeriksaan Pegas Katup
Pegas katup merupakan bab dari kepala silinder yang mesti diperiksa keadaan kerjanya. Hal ini dikarenakan pegas katup memiliki peranan penting untuk menangkal suplai materi bakar masuk kedalam ruang bakar sebelum waktunya. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan investigasi pegas katup:- Pemeriksaan kemiringan pegas katup dengan menggunakan penggaris siku dan feeler gauge. Hasil pengukuran kriteria yakni sebesar 1,8 mm.
- Pemeriksaan panjang pegas katup dengan menggunakan jangka sorong. Panjang kriteria pegas katup yakni sebesar 46,5 mm.
- Pemeriksaan ketegangan pegas katup dengan menggunakan alat press hidrolik. Ketegangan pegas katup kriteria pada panjang 38,4 mm merupakan sebesar 296-328 Nm.
Posting Komentar
Posting Komentar