Elektrik Power Steering Berat - Elektrik power steering ialah salah satu pengembangan pada metode kemudi yang menggunakan motor elektrik untuk menolong menggerakkan kemudi. Namun dengan penggunaan motor listrik ini sering memunculkan kerusakan atau permasalahan adalah kemudi berat. Lalu apa sih penyebab elektrik power steering berat?
Pada elektrik power steering menggunakan energi listrik untuk mengambil alih minyak pada hidrolik power steering. Energi listrik ini dikontrol oleh ECU untuk memutarkan motor listrik. Motor listrik yang berputar dihubungkan ke power cylinder untuk menolong menggerakan roda kemudi. Untuk lebih lanjut perihal EPS telah pernah dibahas pada postingan sebelumnya.
Walaupun telah tidak menggunakan minyak atau oli, tetapi bukan memiliki arti elektrik power steering sanggup terlepas dari investigasi ataupun perawatan. Elektrik power steering perlu ditangani perawatan untuk mempertahankan perfoma power steering. Berbagai perawatan yang sanggup ditangani menyerupai investigasi sambungan, socket, serta keadaan accu.
Apabila perawatan pada elektrik power steering tidak ditangani maka sanggup memunculkan aneka macam kerusakan. Kerusakan yang paling lazim pada power steering adalah berat. Apabila timbul kerusakan biasanya akan lampu indikator power steering akan menyala.
Elektrik power steering yang berat sanggup disebabkan oleh aneka macam hal. Oleh lantaran itu perlu ditangani investigasi lebih lanjut untuk mengenali penyebab elektrik power steering menjadi berat. Untuk lebih jelasnya perihal elektrik power steering berat akan dibahas lebih lanjut pada postingan berikut ini.
Elektrik Power Steering Berat
Terdapat beberapa penyebab yang membuat elektrik power steering menjadi berat. Untuk lebih jelasnya berikut ialah pembahasan perihal elektrik power steering berat.
1. Tidak ada atau Kurang Arus Listrik Yang Mengalir Ke EPS
Elektrik power steering mempergunakan arus listrik untuk menolong menggerakkan metode kemudi. Oleh lantaran itu metode kemudi menjadi lebih ringan di saat kendaraan dibelokan. Namun apa yang terjadi di saat elektrik power steering tidak memperoleh suplai arus listrik?
Pada elektrik power steering terdapat rangkaian kelistrikan yang dipakai untuk mengontrol kerja dari EPS. Arus listrik yang mengalir ke motor EPS dikontrol oleh ECU atau module EPS. Arus listrik yang mengalir dikontrol menurut seberapa besar putaran kemudi yang dideteksi oleh torque sensor. Ketika motor listrik memperoleh arus listrik maka akan berputar untuk menolong menggerakan power cylinder.
Tanpa adanya arus listrik maka motor listrik tidak sanggup berputar untuk menolong menggerakkan power cylinder. Oleh lantaran itu metode kemudi akan menjadi berat di saat berputar. Apabila terjadi permasalahan pada elektrik power steering maka akan timbul lampu indikator pada dashboard.
Terdapat beberapa penyebab tidak adanya arus listrik pada elektrik power steering. Seperti biasanya pada suatu rangkaian kelistrikan, tidak adanya arus listrik disebabkan oleh:
- Sekering putus
- Socket terlepas
- Kabel putus
- Sistem pengisian rusak
Berbagai hal diatas mesti diperiksa satu per satu untuk mengenali penyebab tidak adanya arus yang mengalir ke elektrik power steering. Pemeriksaan diurutkan mulai dari investigasi sekering yang memang sering terjadi permasalahan pada rangkaian kelistrikan. Untuk mengevaluasi sekering EPS dapt membuka pada fuse box.
Selain itu, metode pengisian yang rusak juga akan menghipnotis kinerja dari EPS. Hal ini dikarenakan metode pengisian tidak dapat mengisi ulang baterai sehingga tidak ada suplai arus dari baterai ke EPS.
2. Kerusakan Pada Motor Listrik EPS
Motor EPS bahwasanya sama menyerupai motor aktivis lainnya. Didalamnya terdapat field coil atau gulungan kawat yang sanggup berputar di saat terdapat arus listrik yang mengalir ke motor. Namun gulungan ini juga beresiko terjadi kerusakan.
Selain itu pada motor elektrik power steering atau EPS juga terdapat carbon brush yang mau aus dalam jangka pemakaian tertentu. Carbon brush ini yang mau mengalirkan arus listrik ke pecahan armature sehingga motor EPS sanggup berputar.
Apabila terjadi kerusakan pada motor EPS maka motor tidak sanggup berputar sebagaimana mestinya. Akibatnya tidak ada yang menolong menggerakkan power cylinder sehingga metode kemudi menjadi berat.
3. Module EPS Eror atau Rusak
Pada elektrik power steering atau EPS terdapat elemen yang berjulukan module atau ECU EPS. Module EPS berfungsi untuk mengendalikan kerja dari EPS tergantung keperluan kendaraan. Artinya module EPS yang mengendalikan kapan EPS menolong kinerja metode kemudi biar menjadi ringan, atau kapan EPS menonaktifkan diri biar stabilitas pengemudian lebih baik.
Oleh lantaran itu apabila terjadi kerusakan pada module EPS akan menyebabkan elektrik power steering menjadi berat. Hal ini dikarenakan tidak ada yang mengendalikan kinerja dari motor EPS (tidak ada arus ke motor EPS).
Kerusakan module EPS sanggup disebabkan oleh aneka macam hal. Namun kebanyakan kerusakan module EPS diakibatkan oleh short circuit atau konsleting. Short circuit sanggup terjadi apabila arus listrik yang mengalir terlalu besar ataupun jawaban air yang masuk kedalam module EPS.
Ciri module EPS yang mengalami kerusakan biasanya terdapat pecahan yang mengalami keadaan gosong, terbakar, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang menghancurkan jalur EPS yang dipakai untuk mengontrol kerja dari EPS. Jika terjadi hal menyerupai itu, maka perlu ditangani penggantian module EPS dan memerlukan ongkos yang tidak sedikit.
4. Sensor EPS Tidak Bekerja
Module EPS akan mengalirkan arus listrik ke motor EPS sesuai dengan keperluan kendaraan. Apabila kendaraan berlangsung pelan maka arus listrik yang dialirkan ke motor EPS banyak sehingga motor EPS sanggup berputar lebih singkat untuk menolong menggerakkan power cylinder pada metode kemudi. Sebaliknya apabila kendaraan berlangsung cepat maka arus listrik yang mengalir ke motor EPS dibatas sehingga tercipta stabilitas dalam pengemudian.
Untuk sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan keperluan kendaraan, maka diperlukan suatu sensor yang sanggup mendeteksi keadaan kendaraan. Pada elektrik power steering biasanya menggunakan dua sensor utama adalah torque sensor dan speed sensor. Torque sensor untuk mengenali banyaknya putaran pada metode kemudi. Sementara itu speed sensor dipakai untuk mengenali kecepatan kendaraan.
Apabila terjadi kerusakan pada sensor sensor EPS maka warta yang diantarkan ke ECU atau module EPS tidak cocok dengan keperluan mesin. Artinya sensor tidak sanggup mengantarkan data sebagaimana mestinya. Akibatnya elektrik power steering menjadi berat.
5. Setting EPS
Pada beberapa kendaraan glamor biasanya terdapat settingan EPS. Settingan elektrik power steering berisikan dua mode adalah mode auto dan mode manual. Mode auto biasanya secara otomatis akan mengendalikan kinerja EPS sesuai dengan keperluan kendaraan. Sementara itu mode manual akan menyetting kerja elektrik power steering sesuai hasrat pengemudi.
Pada mode manual biasanya berisikan dua opsi adalah mode sport dan mode comfort. Mode comfort akan mengendalikan EPS menjadi lebih ringan. Sementara itu mode sport akan mengendalikan kerja dari EPS biar lebih berat sehingga stabilitas kendaraan pada di saat kecepatan tinggi akan terjaga.
Oleh lantaran itu sebelum mendiagnosa terjadi kerusakan pada elektrik power steering perlu ditangani pengecekan apa mode EPS yang digunakan. Oleh lantaran itu sanggup dikembalikan ke settingan yang cocok dengan keperluan pengemudi.
Jika didapatkan tanda-tanda elektrik power steering berat maka mesti ditangani aneka macam investigasi untuk menentukan permasalahan pada elektrik power steering. Hal ini dikarenakan akan mengusik kinerja dari elektrik power steering.
Posting Komentar
Posting Komentar