Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Mengenal Pemahaman Persoalan Listrik (Rumus Dan Contohnya)

Pengertian Hambatan Listrik - Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan. Salah satu unsur kelistrikan tersebut merupakan persoalan listrik. Hambatan listrik lebih dipahami dengan nama resistansi. Lalu apa sih sebetulnya pengertian persoalan listrik?

Pada suatu rangkaian kelistrikan kendaraan juga memerlukan suatu persoalan listrik. Hambatan listrik bertugas untuk meminimalkan jumlah arus listrik yang mengalir ke beban kelistrikan. Akibatnya arus yang masuk ke beban kelistrikan akan sesuai dengan keperluan dan tidak menghancurkan unsur kelistrikan.

Oleh sebab itu persoalan listrik memiliki peranan yang sungguh penting pada suatu rangkaian kelistrikan. Artinya pada suatu rangkaian kelistrikan akan tetap ada persoalan listrik walaupun dalam nilai yang sungguh kecil. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan perihal pengertian persoalan listrik atau resistansi.

Pengertian Hambatan Listrik

Pengertian persoalan listrik, secara harfiah persoalan merupakan suatu kondisi dimana suatu proses terhalang oleh benda yang membuat proses tersebut tersumbat. Jika dihubungkan dengan listrik maka akan ada unsur – unsur lain antara lain arus, dan  teganga. Listrik atau dalam bahasa absurd disebut dengan Electric merupakan suatu tata cara dimana hambatan, tegangan dan daya menjadi satu. Mari kita pecah satu persatu wacana unsur – unsur tersebut.

Hambatan atau yang biasanya kita sebut tegangan merupakan suatu unsur penghambat arus listrik, jikalau dianalogikan suatu sngai mengalir arus air lantas arus air tersebut alirannya sanggup menjadi melemah sebab banyaknya kerikil – kerikil besar pada yang berada di tengah sungai tersebut. Begitu pula hambatan. Hambatan pada listrik merupakan unsur yang menyediakan suatu tahanan bagi arus listrik yang mengalir, ini berniat biar arus listrik menjadi stabil dan sesuai dengan keperluan yang dikehendaki oleh perancang sistem. Hambatan dinyatakan dengan satuan ohm (Ω).

Hubungan Hambatan, Arus, dan Tegangan (Rumus Ohm)

Pengertian persoalan listrik sudah diuraikan pada paragraph pertama diatas, rumus dari tahanan merupakan R (resistace) artinya merupakan persoalan relasi dengan unsur lain dinyatakan dengan rumus 
V=I.R
Dimana :
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
R = persoalan (Ω)

Rumus diatas merupakan rumus dasar dari suatu rangkaian listrik sederhana sanggup dipraktekkan di kelistrikan AC maupun DC. Baik kita teruskan terhadap bahasan kita. Kita ambil tumpuan pada bahasan kita suatu persoalan merupakan resistror, biar tidak terlampau lebar dan mudah dipahami. Resistor merupakan unsur yang berfungsi untuk megatur arus dan tegangan dalam rangkain – rangkaian elektronik. Spesifikasi suatu resistor biasanya termasuk nilai resistansi (dalam ohm, kilo ohm, mega ohm), nilai ketepatan atau toleransi (yaitu penyimpangan nilai maksimum yang diijinkan dari nilai yang tertera), rating daya (yang mesti sama dengan atau lebih besar dari disipasi daya maksimal).

Faktor Yang Mempengaruhi Hambatan Listrik

Ada beberapa hal yang mensugesti besarnya persoalan listrik pada suatu penghantar. Berikut merupakan aspek yang mensugesti persoalan listrik.

1. Panjang Penghantar

Apabila suatu penghantar memiliki ukuran yang terlalu panjang, maka nilai resistansi pada suatu penghantar tersebut akan meningkat. Artinya kian panjang nilai persoalan listrik kian besar. Sebaliknya kian pendek, nilai persoalan listrik juga kian rendah.

2. Luas Penampang

Apabila diameter suatu penampang kecil maka nilai resistansi besar. Sebaliknya apabila suatu penghantar memiliki diameter yang besar maka persoalan listrik akan kian rendah.

3. Jenis Bahan

Jenis materi yang digunakan pada suatu penghantar juga akan mensugesti besar kecilnya persoalan listrik. Hal ini sebab setiap penghantar memiliki persoalan jenis yang berlainan beda. Semakin besar persoalan jenis maka persoalan listrik juga kian besar. Sebaliknya apabila kian kecil persoalan jenis maka persoalan listrik juga kian kecil.

4. Suhu 

Suhu juga mensugesti nilai persoalan listrik. Apabila suhu rendah maka persoalan listrik juga memiliki nilai yang rendah. Sebaliknya apabila suhu penghantar kian naik maka persoalan listrik juga bertambah besar.

Cara Pembacaan Resistor

1. Pembacaan Resistor Cincin

Nilai resistor biasanya tertera pada bodi resistor tersebut. Salah satu pemberian nilai resistor merupakan dengan arahan warna. Ada dua metode pengkodean warna dengan lima cincin warna. Nilai warna dari arahan warna pada resistor ditunjukkan pada tabel gambar berikut.
 Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan Mengenal Pengertian Hambatan Listrik (Rumus dan Contohnya)
Pada gambar tersebut menampilkan tumpuan resistor dengan menggunakan empat cincin warna pada resistor menampilkan nilai resistor tersebut, cincin warna ketiga menampilkan aspek pengali, dan cincin nasehat keempa menampilkan toleransi dari resistor tersebut. Warna pertama dari resistor tersebut merupakan coklat, warna kedua hijau, warna ketiga merah, dan warna keempat merupakan emas. Nilai resistansi resistor tersebut merupakan selaku berikut.
 Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan Mengenal Pengertian Hambatan Listrik (Rumus dan Contohnya)

    Warna pertama     : coklat         = 1
    Warna kedua         : hijau         = 5
    Warna ketiga         : merah     = dikalikan 100
    Warna keempat     : emas         = toleransi 5%

Besarnya nilai resistansi merupakan 15 X 100 = 1500 ohm atau 1,5 kilo ohm dengan toleransi ± 5% atau 5% X 1500 = 75 ohm. Oleh sebab itu nilai resistansi resistor dengan arahan warna diatas merupakan 1.5 kΩ ± 75Ω.

Contoh pembacan berikutnya yakni menampilkan tumpuan resistor dengan menggunakan lima cincin warna. Cincin warna pertama (dari kiri kekanan), kedua, dan ketiga menampilkan nilai resistor tersebut, cincin warna keempat menampilkan aspek pengali, dan cincin warna kelima menampilkan toleransi dari resistor tersebut. Warna pertama dari resistor tersebut merupakan coklat, warna kedua hijau, wara ketiga hitam, warna keempat hitam, dan warna kelima merupakan perak. Nilai resistansi resistor tersebut merupakan selaku berikut.
 Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan Mengenal Pengertian Hambatan Listrik (Rumus dan Contohnya)

    Warna pertama     : coklat         = 1
    Warna kedua         : hijau         = 5
    Warna ketiga         : hitam        = 0
    Warna keempat     : hitam        = dikalikan 1
    Warna kelima         : perak        = toleransi 10%

Besarnya nilai resistansi merupakan : 150 X 1 = 150 ohm dengan toleransi ± 10% atau 10% X 150 = 15 ohm. Oleh sebab itu nilai resistansi resistor dengan arahan warna diatas merupakan 150 Ω ± 15±.

2. Pembacaan Variable Resistor

Variable resistor sanggup diubah – ubah nilai tahanannya ini biasanya digunakan pada control volume pada radio telavisi lampu senter dan biasanya disebut potensiometer. Oleh sebab itu pembacaan variable resistor sanggup dijalankan dengan pengukuran menggunakan ohm meter atau multimeter.
 Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan Mengenal Pengertian Hambatan Listrik (Rumus dan Contohnya)

3. Pembacaan Resistor SMD

Dan kita masuk pada periode persoalan yang berupa resistor SMD. Apa itu resistor SMD? Resistor SMD (Survace Mount Device) merupakan suatu resistor yang sungguh kecil sekali yang nyaris tidak sanggup terbaca dengan kasat mata spesifikasinya. Butuh pemberian beling pembesar untuk tau nilai dari spesifikasinya. Komponen ini didapatkan sekitar tahun 1960-an dan mulai dibuat masal sekitar tahun 198-an. 
 Ada tiga unsur yang digunakan pada suatu rangkaian kelistrikan Mengenal Pengertian Hambatan Listrik (Rumus dan Contohnya)
Ada beberapa tata cara pngkodean dalam penulisan nilai resistansi resistor SMD antara lain tata cara Tiga Digid, Sistem 4 digid, Sistem EIA – 96, akan penulis ulas sedikit cara membaca unsur SMD 3 digid.

Contoh:
Pada tata cara terdapat 3 digid, bilangan pertama dan bilangan kedua merupakan nilai resistansi suatu unsur SMD. Bilangan terahir merupakan aspek pengali pangkat 10, nah apa itu aspek pengali berikut penjelasannya:
100 = 1
101 = 10
102 = 100
103 = 1000
104 = 10000
105 = 100000 dan seterusnya

Nilai resistor 471 jikalau dibaca = 47 Ω X 101 = 470 Ω
Nilai resistor 472 jikalau dibaca = 47 Ω X 102 = 4700 Ω
Nilai resistor 203 jikalau dibaca = 20 Ω X 103 = 20000 Ω
Nilai resistor 120 jikalau dibaca = 12 Ω X 100 = 12 Ω
Nilai resistor 472 jikalau dibaca = 47 Ω X 102 = 4700 Ω 

Uraian diatas merupakan uraian dari pengertian persoalan listrik yang dikerucutkan pembahasannya kedalam resistor. Seperti yang penulis katakana tadi bergotong-royong terdapa banyak sekali macam persoalan listrik. Ada resistor, kapasitor, diode dan lain sebagainya. Penulis harap pembahasan tersebut pemahaman persoalan listrik tersebut sanggup menjadi pengetahuan dan sanggup berfaedah bagi pembaca sekalian.

Related Posts

Posting Komentar