Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Fungsi Dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

Fungsi dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester - Radiator cup tester adalah salah satu alat ukur yang sering digunakan pada dunia otomotif. Fungsi radiator cup tester atau radiator tester merupakan untuk mengukur tekanan kerja pada tutup radiator dan untuk menyidik terjadinya kebocoran pada radiator.

Pada radiator tester atau radiator cup tester terdapat beberapa komponen. Komponen radiator cup tester memiliki kegunaan dan kiprah masing-masing. Komponen radiator cup tester berisikan manometer, selang perpanjangan atau adapter, serta pompa. Perpanjangan atau adapter ini digunakan untuk menyesuaikan dengan ukuran tutup radiator yang berbeda-beda setiap kendaraan.

Cara penggunaan radiator cup tester atau radiator tester sesungguhnya sungguh sederhana. Radiator cup tester mempergunakan tekanan udara untuk mengenali kinerja dari metode pendingin mesin kendaraan. Radiator cup tester mempergunakan pompa untuk menciptakan udara bertekanan. Udara bertekanan inilah yang dimanfaatkan untuk mengenali kinerja tutup radiator maupun kebocoran metode pendingin mesin.

Tutup radiator memiliki tekanan kerja yang digunakan untuk mengontrol jumlah water coolant yang terdapat pada metode pendingin mesin. Oleh alasannya merupakan itu tekanan kerja tutup radiator mesti sesuai dengan spesifikasi yang terdapat pada tutup radiator. Apabila tekanan kerja tutup radiator dibawah kriteria maka water coolant yang kembali ke water reservoir akan terlampau banyak sehingga proses pendinginan mesin akan terusik dan sanggup menyebabkan overheat. Oleh alasannya merupakan itu tutup radiator perlu dijalankan investigasi tekanan kerjanya menggunakan radiator tester.

Selain itu udara bertekanan juga akan menekan water coolant yang terdapat pada metode pendingin mesin. Hal ini memunculkan water coolant depresi dan mau tidak mau mencari ruangan lain tergolong lewat bagian-bagian metode pendingin mesin yang mengalami kebocoran.

Oleh alasannya merupakan itu perlu dipelajari perihal radiator cup tester. Apa fungsi radiator cup tester? Bagaimana cara penggunaan radiator cup tester? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.

Fungsi Radiator Cup Tester

Fungsi radiator cup tester atau radiator tester merupakan untuk menguji, memeriksa, dan mengecek keadaan kerja tutup radiator. Hal ini untuk mengenali apakah tekanan kerja pada tutup radiator apakah masih sesuai spesifikasi atau tidak. Apabila tidak cocok spesifikasi maka perlu dijalankan penggantian.

Fungsi dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester Fungsi dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

Selain itu pada radiator cup tester terdapat perpanjangan atau adapter yang memperbesar fungsi radiator cup tester yakni untuk mengecek kebocoran radiator. Prinsip kerjannya cuma mempergunakan menekan water coolant sesuai dengan spesifikasi, kemudian mengamati apakah terdapat water coolant yang menetes dari akses pendingin mesin atau tidak.

Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

Sesuai dengan fungsinya, radiator cup tester sanggup digunakan untuk mengecek tutup radiator dan kebocoran radiator. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara menggunakan radiator cup tester.
Fungsi dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester Fungsi dan Cara Menggunakan Radiator Cup Tester

1. Pemeriksaan Kerja Tutup Radiator

Pemeriksaan kerja tutup radiator berfungsi untuk mengenali tekanan pembukaan katup yang terdapat pada tutup radiator. Pada tutup radiator terdapat dua katup yakni katup tekan dan katup vakum. Katup tekan akan melakukan pekerjaan dikala mesin dalam keadaan panas. Sementara itu katup vakuum berfungsi di saat mesin dalam keadaan dingin.

Ketika mesin dalam keadaan panas maka tekanan water coolant akan meningkat. Apabila tekanan water coolant melampaui 8-12 kafe maka katup tekan akan membuka. Pembukaan katup tekan akan memunculkan water coolant sebagian mengalir kembali ke water reservoir tank. Tekanan air pendingin dihentikan melampaui kriteria guna mempertahankan kesanggupan air pendingin untuk menyerap panas mesin. Apabila tekanan berlebih maka air pendingin akan cepat meraih titik didih dan mesin akan mengalami overheat.

Ketika mesin dalam keadaan cuek maka tekanan water coolant juga akan menurun. Hal ini akan memunculkan terjadinya perbedaan tekanan didalam akses pendingin dengan tekanan udara diluar. Tekanan didalam metode pendingin akan kurang dari satu atm sehingga memunculkan terjadinya kevakuman. Akibatnya katup vakum akan membuka. Kevakuman ini akan memunculkan air pendingin pada reservoir tank akan terhisap dan mengisi ruangan didalam radiator. Apabila air pendinginan pada radiator telah sarat maka tekanan akan sama dengan tekanan luar. Hal ini yang hendak memunculkan katup vakum menutup.

Cara investigasi kerja tutup radiator sesungguhnya cukup mudah. Berikut merupakan cara investigasi kerja tutup radiator.
  1. Melepas tutup radiator (awas apabila keadaan mesin masih panas)
  2. Memilih adapter yang cocok dengan ukuran tutup radiator dan pasang pada pompa radiator cup tester. Pasang juga tutup radiator.
  3. Menekan pompa radiator cup tester sambil mengamati tekanan yang ditunjukan pada manometer. Proses pemompaan dijalankan hingga tekanan yang ditunjukan manometer melampaui spesifikasi radiator cup tester.
  4. Mengamati tekanan yang ditunjukan pada manometer. Apabila tekanan turun hingga kriteria spesifikasi tutup radiator maka sanggup ditentukan keadaan tutup radiator baik. Namun apabila terjadi penurunan tekanan secara terus menerus maka sanggup ditentukan keadaan tutup radiator bocor. Tekanan kriteria tutup radiator yakni 74 - 103 k.Pa (0.75 - 1.05 kgf/cm², 10.7 - 14.9 psi) dan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa (0.6 kgf/cm², 8.6 psi)

2. Pemeriksaan Kebocoran Water Coolant

Pemeriksaan kebocoran air pendingin dijalankan untuk mengenali apakah terjadi kebocoran pada akses metode pendingin atau tidak. Apabila terjadi kebocoran maka perlu dijalankan perbaikan biar metode pendingin sanggup melakukan pekerjaan maksimal. Kebocoran sanggup terjadi pada akses atau sambungan yang terdapat pada metode pendingin. Hal ini sanggup memunculkan mesin mengalami overheating.

Cara investigasi kebocoran air pendingin sesungguhnya sama dengan investigasi kerja tutup radiator. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara investigasi kebocoran air pendingin.
  1. Mengisi radiator dengan air pendingin untuk mengenali apakah terjadi kebocoran air pendingin atau tidak.
  2. Melepas tutup radiator, kemudian memutuskan adapter yang cocok dengan ukuran radiator. Pasang adapter pada radiator.
  3. Menekan pompa radiator cup tester hingga tekanan yang ditunjukan manometer sesuai dengan spesifikasi kerja radiator. Proses penitikberatan jangan hingga melampaui tekanan kriteria spesifikasi. Hal ini dikarenakan sanggup menghancurkan aneka macam komponen pada akses air pendingin.
  4. Mengamati tekanan yang terdapat pada manometer. Apabila tekanan turun maka terjadi kebocoran pada akses metode pendingin. Amati juga dari saluran-saluran radiator apakah terjadi rembesan air pendingin atau tidak.
  5. Apabila terjadi kebocoran maka perlu dijalankan proses perbaikan.  
Diatas merupakan pembahasan perihal radiator cup tester atau radiator tester. Pembahasan mulai dari fungsi radiator cup tester, serta cara menggunakan radiator cup tester.

Related Posts

Posting Komentar