Fungsi dan Jenis Relay - Relay adalah salah satu komponen penting dalam kelistrikan. Fungsi relay adalah selaku saklar atau switch yang dioperasikan menggunakan energi listrik. Relay akan melakukan pekerjaan tentukan dan menghubungkan arus ketika mendapat arus listrik juga.
Konstruksi relay terdapat dua bab utama yakni saklar atau kontak switch dan elektromagnet atau kumparan. Kedua bab dari konstruksi relay ini memiliki kiprah dan fungsi masing-masing. Switch atau kontak relay berfungsi selaku saklar yang menghubungkan dan tentukan arus lewat terminal pada relay. Sementara itu kumparan elektromagnet berfungsi selaku elektromagnet yang bertugas untuk memukau saklar atau switch mudah-mudahan dalam posisi terhubung.
Pada relay terdapat berbagai macam tergantung penggolongannya. Jenis-jenis relay ini memiliki kegunaan masing-masing. Oleh alasannya itu dalam penggunaan pada elektronik utamanya pada bidang otomotif mesti diubahsuaikan dengan fungsinya. Jenis relay sanggup digolongkan lewat jumlah kaki, dan cara kerjanya.
Setiap jenis relay bahwasanya memiliki cara kerja yang sama. Pada prinsipnya relay mempergunakan magnet yang dihasilkan dari kumparan yang dialiri arus listrik atau elektromagnet untuk menghubungkan dan tentukan saklar atau switch pada relay. Oleh alasannya itu ketika arus mengalir ke relay maka relay akan bekerja, ketika tidak ada arus maka relay tidak bekerja.
Mengingat pentingnya relay dalam sebuah kelistrikan, maka berikut pembahasan tentang relay. Apa fungsi relay? Bagaimana konstruksi relay? Apa saja jenis relay yang dipakai pada kendaraan? Semua hal tersebut akan dibahas pada postingan berikut ini.
Fungsi Relay
Fungsi relay yakni selaku saklar elektronik yang mau menghubungkan dan tentukan arus listrik apabila kumparan elektromagnet dialiri arus listrik. Oleh alasannya itu relay disebut juga saklar elektromagnet. Selain itu relay bahwasanya juga memiliki kegunaan yang lain. Berikut ialah fungsi relay.
- Relay berfungsi selaku pengaman dan memperbesar keawetan dari saklar. Hal ini alasannya dengan adanya relay maka saklar cukup dipakai untuk mengontrol arus yang kecil saja sehingga menghemat terjadinya loncatan bunga api yang sanggup menghancurkan saklar.
- Relay berfungsi untuk mengatur rangkaian kelistrikan tegangan tinggi dengan sinyal atau kelistrikan tegangan rendah.
- Relay berfungsi untuk mempersingkat atau meringkas rangkaian kelistrikan pada sebuah beban.
- Relay berungsi untuk menghemat terjadinya effect voltage drop atau penurunan tegangan yang terjadi pada rangkaian kelistrikan.
- Relay berfungsi selaku pengaman apabila terjadi konsleting atau arus yang berlebihan pada rangkaian kelistrikan.
- Relay berfungsi selaku penguat daya pada sebuah rangkaian kelistrikan (pada berbagai macam relay).
Konstruksi Relay
Konstruksi relay bahwasanya sungguh sederhana. Didalamnya ada dua bab penting yakni saklar atau switch dan kumparan elektromagnet. Selain itu pada relay terdapat beberapa terminal tergantung jenis relay. Saklar ialah bab yang mau menghubungkan dan tentukan arus apabila relay aktif. Sementara itu kumparan elektromagnet ialah magnet remanen yang mau aktif apabila dialiri arus listrik. Kumparan ini yang mau memukau saklar mudah-mudahan berhubungan.
Pada relay yang banyak dipakai biasanya berisikan 4 terminal. Terminal-terminal relay ini memiliki kiprah dan fungsi masing-masing. Pada biasanya terminal relay berisikan terminal 30, 87, 85, 86. Berikut klarifikasi lebih lanjut tentang terminal relay.
- Terminal 30 ialah terminal relay yang memiliki kegunaan selaku sumber atau dihubungkan dengan konkret baterai.
- Terminal 87 ialah salah satu terminal relay yang memiliki kegunaan untuk menyalurkan arus listrik ke beban kelistrikan. Oleh alasannya itu terminal 87 biasanya dihubungkan ke banyak sekali beban kelistrikan.
- Terminal 86 ialah salah satu terminal relay yang terhubung dengan kumparan yang berfungsi selaku pengendali relay yang dihubungkan ke saklar dan mengatur arus positif.
- Terminal 85 ialah salah satu terminal relay yang terhubung dengan kumparan yang berfungsi untuk mengatur relay dan dihubungkan ke massa untuk mengontrol massa atau ground.
Secara konstruksi bahwasanya relay berisikan 5 jenis bagian. Bagian-bagian tersebut memiliki kiprah dan fungsi masing-masing. Berikut ialah konstruksi relay.
- Spring atau pegas dipakai untuk mengembalikan armature ke posisi permulaan ketika relay telah tidak aktif.
- Armature ialah tuas saklar yang dipakai untuk menghubungkan satu terminal ke terminal lain lewat kontak point yang ada diujungnya.
- Contact point ialah bab yang berafiliasi dengan terminal untuk meneruskan arus listrik dari satu terminal ke terminal lain.
- Iron core ialah bab dari relay yang mau menciptakan medan magnet untuk memukau armature.
- Kumparan elektromagnet ialah bab dari relay yang mau menciptakan medan magnet apabila ada arus listrik mengalir lewat kumparan.
Jenis-Jenis Relay
Relay terdapat beberapa jenis. Hal ini dikarenakan relay memiliki kegunaan dan mengontrol banyak sekali macam rangkaian kelistrikan. Berikut ialah jenis-jenis relay yang dipakai pada banyak sekali rangkaian kelistrikan utamanya pada kendaraan.
1. Jenis Relay Berdasarkan Posisi Awal Contact Point
Berdasarkan posisi permulaan contact point pada relay, maka relay berisikan dua jenis. Berikut ialah jenis relay menurut posisi permulaan contact point.
- Normally Close (NC), ialah salah satu jenis relay yang mana posisi contact point atau saklar senantiasa terhubung atau menutup pada posisi permulaan atau relay belum aktif. Apabila relay aktif maka contact point akan terbuka dan memutus anutan arus listrik.
- Normally Open (NO), ialah salah satu jenis relay yang mana posisi contact point atau saklar terputus atau tidak terhubung pada posisi permulaan atau relay belum aktif. Apabila relay aktif maka contact point akan terhubung dan meneruskan anutan arus listrik yang ada.
- Change Over (CO), ialah salah satu jenis relay yang ialah adonan dari normally close (NO) dan normally open (NO). Pada relay change over (CO) contact point berafiliasi dengan contact point 1 dan bebas dengan contact poitn 2 pada posisi wajar atau relay belum aktif. Apabila relay aktif maka contact point berafiliasi dengan contact point 2 dan bebas dengan contact point 1.
2. Jenis Relay Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw (Jumlah Terminal)
Berdasarkan jumlah terminal maka relay sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis. Relay ialah salah satu saklar. Oleh alasannya itu ungkapan pole dan throw juga berlaku pada relay. Pole ialah banyaknya kontak pada relay. Sementara itu throw ialah banyaknya keadaan yang dimiliki contact point pada relay. Untuk lebih jelasnya berikut ialah jenis relay berdasaran jumlah pole dan throw.
- Single Pole Single Throw (SPST) merupakan salah satu jenis relay yang memiliki 4 terminal. 2 terminal bertugas selaku saklar dan 2 terminal selaku kendali kumparan. Oleh alasannya itu, relay SPST cuma melakukan pekerjaan pada satu keadaan saja yakni normally close ataupun normally open. Sementara itu kontak yang dimiliki relay SPST cuma satu yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan.
- Single Pole Double Throw (SPDT) ialah salah satu jenis relay yang memiliki 5 buah terminal. Tiga terminal selaku throw dan dua terminal selaku kendali kumparan elektromagnet. Pada relay SPDT melakukan pekerjaan pada dua keadaan yakni normally open dan normally close. Hal ini akan bergantian apabila kumparan aktif dan memindah saklar atau pole ke posisi kedua.
- Double Pole Single Throw (DPST) ialah salah satu jenis relay yang memiliki 6 buah terminal. Empat buah terminal selaku saklar dan dua terminal selaku kendali kumparan elektromagnet. Pada relay DPST bahwasanya memiliki dua saklar tetapi dijadikan satu dan memiliki keadaan atau throw yang serupa yakni NC NC atau NO NO. Kedua sakar tersebut diatur menggunakan satu kumparan elektromagnet. Oleh alasannya itu ketika relay aktif maka kedua saklar akan bergerak serempak dan berpindah kondisi.
- Double Pole Double Throw (DPDT) ialah salah satu jenis relay yang memiliki 8 terminal. Enam terminal selaku saklar dan dua terminal selaku kumparan elektromagnet. Relay DPDT bahwasanya sama dengan relay DPST. Yang membedakan keduanya yakni pada relay DPDT memiliki dua keadaan yakni NC NO NC NO atau NO NC NO NC. Makara setiap saklar memiliki dua keadaan awal. Hal tersebut akan bermetamorfosis kebalikan apabila kumparan elektromagnet bekerja.
Diatas ialah pembahasan tentang relay. Pembahasan mulai dari fungsi relay, konstruksi relay, serta jenis atau macam relay.
Posting Komentar
Posting Komentar