Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML Produk

Widget HTML Jasa

Cara Menyetel Platina : 8 Cara, Penyebab, Dan Cara Memperbaikinya

Cara Menyetel Platina - Platina atau breaker point merupakan cuilan tata cara pengapian yang perlu dijalankan penyetelan. Hal ini terjadi alasannya yakni platina sanggup alami keausan ketika pemakaian dalam periode waktu lama. Lantas bagaimana cara menyetel platina yang betul?

Untuk kendaraan beroda empat lama atau sudah cukup berusia dan masih memakai prosedur pengapian yang memakai platina maka ada pertanyaan mengenai platina dimulai dari apa platina perlu di setel? Bagaimana cara menyetel platina?, dan bermacam hal yang lain.

Saat sebelum mengulas berkenaan cara menyetel platina alasannya yakni itu mesti dimengerti lebih dahulu berhubungan platina. Platina merupakan komponen yang ada di proses pengapian yang mempunyai peranan untuk putuskan atau menghubungkan arus listrik yang mengucur menuju kumparan primer pada koil pengapian. Platina sungguh penting alasannya yakni menciptakan tegangan tinggi yang diperlukan oleh busi untuk menciptakan recikan api tidak sanggup dibuat.

Penyetelan platina terkait dengan pojok dwel yang disebut waktu lama waktunya sela platina dalam tutup yakni ketika platina mulai tutup hingga platina mulai buka pada benjolan seterusnya. Pojok dwel mesti disetel alasannya yakni komponen ini berhubungan dengan pengapian. Tegangan tinggi yang dibikin oleh koil selaku alasannya yakni ada proses pemutusan susukan arus listrik pada kumparan primer koil yang dikerjakan oleh platina.

Pada idenya timing atau waktu pengapian pada proses pengapian kususnya konvesional betul-betul ditegaskan oleh proses paltina. Karena itu penampilan dari kontak platina penting dikenang mudah-mudahan masih sanggup melakukan pekerjaan dengan optimal. Kontak platina perlu dilaksanakan Penyetelan dan perawatan secara periodik.

Tetapi ini cuman berlaku pada prosedur pengapian konservatif saja alasannya yakni masih memakai kontak platina. Agar kian terangnya berkenaan cara menyetel platina akan diulas lebih komplet pada postingan di bawah ini.
 Platina atau breaker point merupakan cuilan tata cara pengapian yang perlu dijalankan penyete Cara Menyetel Platina : 8 Cara, Penyebab, Dan Cara Memperbaikinya

Cara Menyetel Platina

1. Menyiapkan Alat Dan Bahan

Saat sebelum proses menyetel platina pada kendaraan beroda empat alasannya yakni itu perlu merencanakan beberapa alat yang diperlukan. Beberapa alat yang diperlukan dalam menyetel platina kendaraan beroda empat merupakan menyerupai berikut :
  • Kunci pas ring ukuran 19
  • Obeng plus (+) dan min (-)
  • Feeler gauge yang faedahnya untuk hitung celah platina.
Di atas selaku beberapa alat yang diperlukan untuk menyetel platina.

2. Menyiapkan Mobil

Setelah merencanakan alat dan materi yang diperlukan untuk menyetel platina alasannya yakni itu kondisi kendaraan beroda empat mesti juga jadi perhatian. Aki kendaraan beroda empat mesti pada kondisi yang prima. Ini alasannya yakni aki diperlukan pada proses menyetel platina dimulai dari proses pengujian kondisi recikan bunga api dan proses starter mesin untuk pastikan setel platina pada kondisi yang cocok.

2. Memutar kutub engkol mudah-mudahan menyerupai TOP 1

Sesudah kondisi kendaraan beroda empat ditegaskan baik, alasannya yakni itu lanjut ke cara ke-2 pada proses menyetel platin yakni memutar pully kutub engkol atau yang lazim disebut dengan crank shaft searah jarum jam hingga titik pully menuju di titik 0 (0) derajat atau dalam makna TOP 1. Disamping itu status noken atau cam distributornya akan mendesak tuas kayu hitam pada platina hingga kontak platina pada kondisi buka.

3. Mengendorkan baut pengikat platina

Seterusnya yakni meringankan baut pengikat platina. Tetapi usahakan yakinkan dilarang begitu lembek waktu memutar baut pengikat platina. Cukup memutar satu perputaran saja hingga platina sanggup digoyangkankankan dengan obeng negatif hingga sela platina sanggup di renggangkan dan di sempitkan.

4. Menghitung sela platina

Untuk ukuran sela platina persyaratan yakni 0,45 mm. Tetapi alasannya yakni ukuran pada feeler gauge tidak ada ukuran 0,45 mm alasannya yakni itu sanggup memakai ukuran 0,40 mm. Untuk menemukan hasil Penyetelan platina yang tepat 0.45 mm merupakan alasannya yakni itu Penyetelan mudah-mudahan dikendorkan sedikit atau tidak begitu konferensi dengan bilah feeler gauge.

5. Menyetel platina

Sesudah masukkan feeler gauge ke sela platina alasannya yakni itu sanggup secepatnya dilaksanakan Penyetelan platina dengan memakai obeng min (-). Menggeser platina secara perlahan memakai obeng min (-) dengan menekan segi coakan yang ada didekat platina. Kemudian kalau ukuran sudah cocok, alasannya yakni itu baut pengikat platina perlu dikencangkan kembali. Tetapi yakinkan kondisi platina masih baik. Jika alami kerusakan alasannya yakni itu perlu dilaksanakan perubahan secara periodik.

6. Mengecek sela platina

Setelah jalankan Penyetelan sela platina alasannya yakni itu sela hasil Penyetelan perlu dilihat kembali apa sudah pas sesuai ukuran menyerupai standard ataukah belum. Jika belum alasannya yakni itu perlu dilaksanakan Penyetelan kembali. Jika sudah cocok alasannya yakni itu kencangkan kembali baut pengikat platina mudah-mudahan sela tidak berubah.

7. Menempatkan tutup distributor

Setelah usai menyetel platina alasannya yakni itu menempatkan kembali tutup biro atau yang lazim disebut dengan delco. Selanjutnya pasang kabel busi sesuai posisi pengapian atau firing order.

8. Hidupkan mesin

Jika mesin sudah hidup alasannya yakni itu kendorkan baut 10 mm yang mengamankan biro pada blok mesin. Selanjutnya memutar biro ke kiri atau kekanan, dan stop mencicipi putaran mesin yang paling tinggi. Disamping itu yakinkan kondisi mesin tidak knoking ketika mesin diakselerasi.

Penyebab Kerusakan Platina

Ada beberapa kerusakan pada platina yang sanggup terjadi menyerupai kendaraan beroda empat tidak sanggup distarter, mbrebet, tidak bertenaga, dan bermacam kerusakan yang lain. Ini menampilkan kondisi platina yang sudah aus, miring abuh atau timing setel platina tidak tepat. Mengakibatkan ketika recikan api busi jadi kecil akan punya imbas pada tegangan induksi koil kecil. Berikut sejumlah Penyebab kerusakan platina.

1. Kontak permukaan yang jelek

Permukaan kontak yang sudah rusak sanggup memunculkan kerusakan pada platina. Hal ini akan memunculkan luas permukaan menjadi lebih kecil, permukaan kontak cepat terbakar, pedoman arus primer kecil, tegangan induksi koil pengapian jadi kecil hingga recikan bunga api busi jadi kecil.

2. Permukaan kontak kotor atau terbakar

Permukaan kontak yang kotor menjadi salah satunya Penyebab rusaknya platina. Disamping itu memunculkan tahanan kian bertambah yang menciptakan arus primer jadi kecil, tegangan induksi kecil dan sesakan busi kecil.

3. Rubbing blok aus

Jika rubbing blok aus alasannya yakni itu memunculkan berlangsungnya pengubahan pada sela platina yang menjadi kecil dan recikan api pada kontak jadi besar. Jika pojok dwell jadi membengkak alasannya yakni itu koil menjadi cepat panas hingga pengapian akan maju. Rubbing blok yang aus akan menciptakan setel sela atau cam dwell angel (CDA) tidak optimal.

4. Sekrup pengikat kontak pemutus kendor

Jika baut pengikat platina kendor akan memunculkan pengubahan sela platina. Mengakibatkan sela platina menjadi kecil dan recikan api pada kontak jadi besar. Jika pojok dwell menjadi membengkak alasannya yakni itu koil akan cepat panas dan pengapian makin maju.

5. Ada benjolan pada permukaan kontak platina

Ada benjolan pada permukaan platina alasannya yakni terbakar oleh loncatan bunga api. Ini lazimnya dikarenakan oleh kerja kondensor yang tidak optimal.

6. Penyetelan platina yang tidak cocok

Proses penyeetelan platina yang tidak sesuai jadi penyebab kerusakan pada platina. Jika sela platina demikian kecil alasannya yakni itu waktu platina buka listrik induksi primer masih meloncat pada kontak platina dan memunculkan induksi kecil.
 
Selain itu sela yang kecil menciptakan pojok dwell menjadi membengkak hingga platina tutup makin lama dari yang seharusnya. Mengakibatkan koil menjadi panas dan induksi koil kurang kuat. Sebaliknya kalau celah telalu besar memunculkan sudut dwell kecil, waktu platina tutup menjadi lebih singkat, arus primer yang mengalir menjadi lebih kecil dan kemagnetan kecil, induksi yang dibikin koil jadi kecil.

7. Pegas kontak pemutus arus kurang kuat

Hal Ini sanggup memunculkan kontak platina buka dan tutup waktu putaran tinggi hingga pemutusan dan penyambungan arus tidak optimal. Mengakibatkan listrik hasil induksi tegangan tinggi tidak optimal.

8. Kabel platina konslet atau short sirkuit

Isolator terbuka atau isolator terminal kabel platina hancur hingga walau kondisi platina terbuka arus primer masih mengucur ke massa. Mengakibatkan tidak ada induksi pada koil, tidak ada api pada busi, mesin mati dan koil panas.

9. Kabel platina terputus atau permukaan kontak platina terselip kotoran

Saat kabel platina terputus jadi tidak ada arus primer yang mengalir. Mengakibatkan tidak ada kemagnetan, tidak ada induksi, tidak ada recikan api hingga mesin tidak sanggup hidup.

10. Coil Short atau konsleting

Short sirkuit pada coil sanggup dikarenakan oleh ada pembongkaran nilai tahanan Coil yang menjadi kecil hingga arus yang mengucur lewat platina jadi besar hingga platina cepat terbakar/habis.

11. Coil Tidak Standard

Penggunaan coil yang tidak standard atau racing pada proses pengapian platina sanggup menyingkat usia coil, ini berawal dari nilai tahanan koil racing demikian rendah hingga kepentingan arus kian besar, hingga platina cepat terbakar/habis.

12. Kondensor Kurang Bagus

Nilai kondensor yang lebih kecil dari standard/remuk menciptakan platina cepat aus alasannya yakni recikan api pada platina jadi besar.

13. Terminal Aki Kendor

Terminal aki kendor akan memunculkan tegangan jadi tinggi lewat 15Volt dan memunculkan menghancurkan komponen kelistrikan lain dan platina cepat terbakar/habis.

Perawatan Pada Platina Mobil

Untuk mengatasi Penyebab kerusakan pada platina alasannya yakni itu diperlukan bermacam perawatan secara periodik pada platina. Biasanya kalau pemakaian yang cukup lama ataupun lebih kurang 5000 Km alasannya yakni itu perlu dilaksanakan Penyetelan alasannya yakni bermacam hal menyerupai platina alami pengenduran. Berikut sejumlah perawatan pada platina yang sanggup dilaksanakan secara periodik.

1. Cek filter udara

Memeriksa filter udara bersihkan dengan angin berteknan tinggi. Penggantian biasanya dijalankan pada 8000 km atau ketika kondisi sudah terlalu kotor.

2. Cek filter bensin

Filter bensin perlu dibersihkan dengan angin bertekanan tinggi. Apabila sudah demikian kotor ganti berpatokan pada km menyerupai filter udara.

3. Bersihkan busi

Proses berikutnya yakni membersihkan elektroda pada busi. Celah busi disetel sebesar 0.7-0.8 mm dengan memakai filler gauge. Apabila elektroda busi sudah tipis jadinya perlu diganti.

4. Bersihkan dan stel platina

Buka tutup biro berikutnya memutar kutub engkol hingga status nok pada cam biro waktu platina membuka penuh. Bila kondisin platina masih anggun alasannya yakni itu cukup bersihkan dengan amplas dengan catatan permukaan platina mesti flat/rata. Bila platina sudah remuk jadinya mesti diganti dan kondensorpun mesti diganti. Selanjutnya menempatkan kembali platina dan stel sela platina antara 0.25 s/d 0.30 mm.

5. Bersihkan kabel busi

Memeriksa kabel busi dengan AVO mtr. Jika tahan kabel busi hasil pengetesan slebih dari 25 kilo ohm alasannya yakni itu perlu dilaksanakan pergantian.

Di atas selaku cara menyetel platina pada mobil. Disamping itu diulas berkenaan Penyebab kerusakan platina, dan cara mempertahankan platina. Mudah-mudahan sanggup menyertakan tentang pengetahuan.

Related Posts

Posting Komentar